Quantcast
Channel: lucah melayu
Viewing all 152 articles
Browse latest View live

Jilbab Hot new 2013


Cantik gag pake BH

Simpanan Pegawai nakal

Bening Menggoda

Awek Pelajar

Cynthia - Indonesia

$
0
0
Aku punya pacar namanya Cynthia, anak kelas 2 SMU. Terus terang saja, seumur hidup aku belum pernah ketemu wanita yang lebih cantik daripada Cynthia. Semua orang yang kenal dia mengakui kalau dia itu yang paling cantik, pokoknya kecantikannya absolut. Selama pacaran aku dengan Cynthia sudah peluk-pelukan, cium-ciuman baik pipi maupun bibir, nonton, ke pesta, semua sudah kecuali satu, aku belum pernah melihat kemaluannya. Terus terang seumur hidup (waktu itu lho) aku belum pernah melihat kemaluan cewek itu seperti gimana, gambar sama film porno tidak pernah aku lihat, apalagi yang aslinya.Suatu kali Cynthia merayakan ulang tahunnya sama teman-temannya di villanya yang mewah di Puncak, tentu saja Aku diundang. Dengar punya dengar, ternyata Cynthia ini ditaksir sama laki-laki sekelasnya. Sialan nih anak, pikirku, apa dia nggak kasih pengumuman kalau aku ini pacarnya? sudah gitu dia itu ngenalin aku ke teman-temennya sebagai "kakak"-nya.

Aku omongin hal ini ke Cynthia saat di pesta itu juga, tentu saja pas lagi berdua di kamar ganti pakaian, Cynthia merasa bersalah tapi eh..., rupanya dia sudah punya rencana untuk memproklamasikan kalau aku itu pacarnya, sekaligus bikin cemburu teman-teman sekelasnya he.., he.., he..., ada-ada juga nih cewek.Ketika aku temui di kamar ganti dia memakai pakaian mirip piyama. Aku belum sempat tanya-tanya Cynthia menyuruhku memakai pakaian yang serupa, tentunya versi laki-laki sambil memesan kalau di balik pakaian itu jangan pakai apa-apa lagi (jangan pakai pakaian dalam), katanya dalam rangka "proklamasi" percintaan kita ke anak-anak... , hehehe..Aku buru-buru pakai "piyama" (sebut saja demikian yah..., soalnya nggak tahu namanya) itu tanpa tanya-tanya lagi dan segera menghampiri Cynthia yang sudah siap di depan lilin dengan semua anak lain pada acara tiup lilin. Aku berdiri di belakangnya, Cynthia mengalungi kedua tanganku ke dadanya..., ya ampun..., rupanya dia tidak memakai pakaian dalam juga, pikirku.

Pelan-pelan aku ereksi sudah nggak tahu Cynthianya merasakan nggak, habis begitu dia tiup lilin, pada tepuk tangan, singkat cerita, dia memberi "sambutan singkat"."Sambutan"-nya itu antara lain Cynthia mengucapkan terima kasih ke teman-teman yang sudah memberi perhatian kepadanya, tapi pada akhirnya dia memilihku (Andri) sebagai kekasihnya. Wow..., ereksi berat deh aku... tapi jangan khawatir, katanya, buat teman-teman yang sudah memberi perhatian, Cynthia punya "sesuatu yang lain" buat mereka.Habis itu dia mengundang tiga teman laki-laki sama tiga teman wanitanya ini kebetulan saja tiga sama tiga. Aku diberi tahu bahwa tiga teman prianya itu adalah yang sudah terang-terangan "menyatakan cinta" kepadanya, dan tiga teman cewek itu adalah sohib-sohib terbaiknya. Sebenarnya banyak juga sih teman-teman yang lain yang suka kepadanya, cuma mereka tidak berani atau belum menyatakan.Cynthia mengajak aku dan enam temannya itu ke kamar tidur, menutup pintu dan dia mengajak aku berbaring di sana, di depan keenam temannya itu. Aku dasar orangnya to the point tidak banyak tanya atau protes, Aku disuruh memeluk dan mencium bibirnya, ya aku ikuti saja permintannya.

Cynthia merapatkan badannya ke tubuhku sambil "Ehh... Ehh... Ehh...", teman-teman ceweknya mukanya sudah pada merah cekikikan semua..., terus tangannya membimbing tanganku masuk ke "piyama"-nya, membelai-belai dadanya..., turun..., turun..., melepaskan tali "piyama"-nya..., turun lagi..., astaga..., dia menarik tanganku..., mendekap kemaluannya. ..Aku langsung kena tegangan tinggi deh waktu itu, piyamanya sudah seperempat terbuka, tanganku sudah di dalam. Aku peluk tubuhnya, cium pipinya, antara sadar dan tidak sadar aku teriak, "Cynthia..., Aku pengin lihat kemaluanmu.. ., Biarkan aku melihat alat kelaminmu... !!". Cynthia buru-buru "menutup" lagi piyamanya, meninggalkan tanganku di dalam, "terkunci" oleh kedua tangannya. Kulihat teman-teman prianya pada melotot semua mulutnya kebuka, demikian pula teman-teman ceweknya, mukanya pada merah pada ketawa cekikikan malu.Kaki Cynthia digerak-gerakan ke depan, dibimbingnya tanganku mendekap dan menggosok-nggosok kemaluannya lagi yang sudah basah, kaki dan badannya menggelinjang ke sana ke mari keenakan. Semakin aku berusaha membuka piayamanya semakin dia "mengunci"-nya rapat-rapat.

Akhirnya tanganku berhasil "melepaskan diri" dari tangannya... , tapi masih di dalam, aku berusaha kuat membuka piyamanya, kalau perlu sampai robek, sampai akhirnya dia "kalah" dan kebuka deh tubuh kewanitaannya lengkap dengan buah dadanya yang ranum itu dan tentu saja... kemaluannya! !!Teman-temannya pada teriak semua..., aduh..., baru sekali itu sudah aku melihat tubuh wanita lengkap dengan alat kelaminnya.. ., Cynthia menggelepar di sana..., "ditangkap"-nya badanku, dilepasnya tali piyamaku, dimasukkannya tangannya ke dalam piyamaku dan..., di kocok-kocoknya alat kelaminku (dia sudah "mengerti")."Aduhh..., Enak banget..." pikirku. Teman-temannya pada ketawa semua, akhirnya di keluarkannya alat kelaminku... , teman-teman ceweknya pada teriak semua dan tertawa terpingkal-pingkal. .., sedangkan teman-teman prianya semakin melotot, membuka mulutnya lebar-lebar dan menahan nafas, seolah tidak percaya pada apa yang mereka lihat.Digosok-gosokkannya kepala alat kelaminku ke permukaan alat kelaminnya.. ., dibukanya piyamaku dan dipeluknya aku..., aduhh..., Aku tidak tahan lagi deh..., antara sadar dan tidak sadar Aku teriak lagi, "Cynthia..., Aku pengin bersetubuh denganmu...".

Dikuncinya bibirku rapat-rapat oleh bibirnya, dia melumat-lumat mulutku, aku berontak sebentar buat teriak lagi, "Cynthia..., Biarkan aku menyetubuhimu. ..".Cynthia memasukkan batang kelaminku ke dalam alat kelaminnya. "Astaga! mereka bersenggama!" teriak salah seorang temannya. Aku sudah di antara dua dunia gitu tidak peduli lagi birahiku menjadi-jadi, bibirku terus dilumat-lumat, badan dan kakinya menggelepar- gelepar kenikmatan, demikian pula dengan kaki dan badanku antara sadar dan tidak sadar aku merasakan seluruh batang kemaluanku sudah terbenam ke dalam tubuhnya. Tubuh Cynthia terus mendekap tubuhku meminta lebih dalam lagi seperti anak singa yang sedang kelaparan meronta-ronta terus menyatukan tubuh kami berdua. Akhirnya aku sudah tidak dapat menahan lebih lama lagi, aku teriak, "Cynthia..., biarkan aku menyemburkan air maniku ke dalam tubuhmu..." belum sempat dia menjawab, akhirnya..., creett..., creett..., creett... tersemburlah semua air maniku ke dalam tubuhnya...Aduh nikmat sekali..., teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal. .., aduh nikmat..., akhirnya lemaslah tubuhku dan tubuhnya... sebentar kemudian pelan-pelan kucabut kelaminku yang melemas..., air maniku mengalir keluar tubuhnya bersama dengan air wanita dan darah keperawanannya. .., nikmat sekali.

Lama kemudian kami bisa mengatur nafas lagi seperti tidak peduli akan sekeliling kami dia mengajakku ke kamar mandi untuk "taking shower" membersihkan tubuh kami dari sisa-sisa sperma, air wanita dan darah keperawanannya. Cynthia menghubungi pembantunya lewat interkom untuk mengganti sprei tempat tidur yang basah, setelah bersih kami berdua keluar dengan "piyama" yang baru. Keenam temannya itu satu persatu meninggalkan ruangan, sisanya entah tahu atau tidak apa yang terjadi aku tidak terlalu peduli dan kamipun tidur pulas berpelukan dalam kenikmatan capai dan lemas.Akhirnya teman-temannya pamit pulang pada "ketua panitia" yang menyusun acara itu dan kami tertidur sampai sore dan akhirnya kami berdua pun pulang kembali ke Jakarta.

Mantan - Indonesia

$
0
0
Cerita ini adalah memoriku yang tak dapat aku lupakan. Cerita ini sunguh-sunguh terjadi dan nama-nama dalam ceritaku ini adalah nama-nama yang sesungguhnya, tapi yang aku gunakan adalah inisialnya saja. Namaku adalah Eml Amn, seperti judulku di atas, cerita ini mengisahkan tentang kenangan yang tidak pernah kulupakan bersama mantanku. Baiklah ceritanya begini.Malam itu aku ingat bulan Agustus tahun 1994. Namun aku lupa tanggalnya, hanya aku ingat harinya adalah hari Senin malam sekitar pukul 21.30. Malam itu bulan purnama, sehingga kami dapat melihat dengan jelas wajah masing-masing. Aku parkirkan mobil Kijang Rover abu-abuku di pinggir pantai Ancol."Kemana saja sih lo Rg? Gue benar-benar kangen deh sama lo", aku mulai membuka pembicaraan. "Ah yang benar...?" jawab Rgn. "Elo sekarang lagi deket sama siapa?" tanyaku. Rgn menjawab "Ada lah..., namanya Ptt".

Aku bertanya lagi "Elo sudah ngapain saja sama dia?" "Kok lu nanyanya gitu sih?" ujar Rgn. Aku menjawab "habis waktu gue pacaran sama lu dulu kan nggak lebih dari pas foto doang (cuma ciuman sama megang-megang buah dada), tiap tangan gue mau kebawah, lu tarik lagi ke atas", Rgn terdiam. Lalu mulailah ia menceritakan bahwa karena pergaulan ia sempat ikut-ikutan dengan teman-temannya sewaktu di SMA swasta Prg Ckn. Lalu salah seorang temannya menggunakan kesempatan pada saat Rgn sedang setengah fly, temannya itu memerawaninya. Aku terdiam mendengar ceritanya. Lalu dengan sangat hati-hati aku berkata kepada Rgn. "Dari dulu gue sudah bilang sama lu, waktu lu mutusin gue, hati-hati jaga diri lu, jangan ikut-ikutan teman-teman lu yang nggak benar, nanti lu dikerjain sama teman lu sendiri, dan ternyata benar kan?" Lalu Rgn menjawab "Iya lo Eml, coba gue dengerin kata-kata lu waktu itu ya". Lalu aku berkata "Ya sudah, yang sudah ya sudah, sekarang lu nyesel nggak?" Rgn menjawab "Gue nyesel bukan karena gue sudah nggak perawan lagi, tapi gue nyesel karena perawan gue hilang dengan cara yang gue nggak rela, dan perawan gue hilang bukan dengan orang yang benar-benar gue sayangin, kenapa perawan gue hilang bukan sama lu, kenapa lu gue putusin waktu itu". Aku terdiam, dia pun terdiam. Kemudian aku berkata untuk memecahkan suasana yang agak mendung "Ya sudah deh, nggak usah di seselin Rgn, sekarang gue menuntut keadilan nih, gue pengen ngerasain juga nih making love sama lu..." Rgn menatapku dalam. Dengan cepat aku langsung berkata "Nggak kok Rg..., becanda".

Tanpa kuduga Rgn tersenyum, dan ia berkata "Boleh..." Aku tersentak, kaget, senang, tidak percaya. Aku bertanya "benar nih Rg?", dan ia hanya tertawa kecil. Kemudian aku raih wajahnya, dengan sangat perlahan-lahan aku dekatkan wajahku ke wajahnya, lalu aku cium bibirnya sejenak, lalu aku tarik lagi wajahku agak menjauh. Aku rasakan hatiku tergetar, bibirku pun kurasakan tergetar, begitu juga dengan bibirnya. Lalu aku tersenyum, dan ia pun tersenyum.Kemudian mulailah kami cerita ngalor ngidul, tentang hubungannya dengan Ptt pacarnya, tentang betapa ia dan pacarnya itu sudah sangat jauh hubungannya. Dan aku pun menceritakan tentang diriku. Sampai pada suatu saat, entah bagaimana mula ceritanya, tiba-tiba aku bertanya kepada Rgn. "Rgn, tapi jangan marah ya...! Gua mau tanya, barangnya Ptt gede nggak?" Rgn agak terperengah lalu Rgn tersenyum, dan berkata "Apa-apaan sih lu, kok nanya begituan segala?". Aku berkata "Serius nih, gue pengen tau?" Rgn bilang sambil malu-malu kucing "Tauk ah!". Lalu aku berkata padanya "Oke, lu bilang kan lu sudah jauh berhubungan sama Ptt, nah pasti lu kan sudah pernah dong liat punyanya Ptt". Lalu Rgn sambil tertawa kecil menjawab "Iya sudah...". Lalu ia berkata "Tapi kan gue belom pernah liat punya lo Ml". Lalu aku berkata "Nah, sekarang gue kasih liat nih ya". Belum sempat Rgn bereaksi apa-apa tanpa ragu-ragu aku buka zipper (retsletting) celanaku, lalu aku pelorotkan celanaku dan celana dalamku sampai sebatas lutut. Aku mendengar Rgn terkejut "Eml... Gilaa!!!.. Itu... apaan tuh?.. Astaga Eml... Guede buanget barang lo?!.. Keker, melengkung ke atas lagi..., itu urat-uratnya saja ampe nonjol-nonjol kayak gitu... iihh ngeri ah..." Aku hanya tertawa, dan berkata "Ah masak sih Rg segini gede?" Lalu Rgn berkata "Ya ampun... Eml, mati deh gue kalau begituan sama lu dengan barang lo yang segede gini, sudah pernah lu ukur belom barang lo Eml? Wah!.. pasti cewek lo ngejerit kalau digituin sama lu dong?.." Aku menjawab "sudah sih, panjangnya sih gue ukur 22 cm kurang 3 mili, terus garis tengahnya sekitar hampir 7 cm". Terdengar lagi Rgn berkata "Gila... gila...".

Lalu aku berkata "sudah deh, sekarang gedean mana sama Ptt?" Lalu Rgn menjawab "Ya ampun Eml, kalau kayak gini mah Ptt nggak ada apa-apanya". Lalu aku bertanya lagi kepada Rgn "Nah sekarang boleh nggak gue minta jatah gue nih?" Rgn terdiam. Akhirnya dengan setengah berbisik namun yakin dan mantap Rgn berkata "Boleh deh" Lalu ia tersenyum dan berkata lagi "Tapi nanti masukinnya pelan-pelan ya Ml, gue takut, sakit", dan aku pun mengangguk dengan segera.Singkat cerita, kami berdua pindah ke bangku belakang (tengah) Kijang Roverku, dengan pakaian yang sudah terlucuti masing-masing. Aku cium kening Rgn terlebih dahulu, kemudian kedua matanya, hidungnya, kedua pipinya, lalu bibirnya. Rgn terpejam dan kudengar nafasnya mulai agak terasa memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat membara. Aku arahkan mulutku ke lehernya, ke pundaknya, lalu turun ke buah dadanya yang dari sejak pacaran dulu bagiku buah dada Rgn adalah buah dada yang terindah, besar, montok, kencang, ukuran 36B, dengan puting yang agak memerah. Aku mainkan lidahku di puting kedua buah dadanya yang mulai mengeras.

Yang kiri... lalu yang kanan... Terdengar ucapan Rgn "Eml, lu tau saja kelemahan gue, gue paling nggak tahan kalau dijilat payudaranya. .., aahh..." Aku pun sudah semakin asyik mencumbu dan menjilati puting buah dadanya, lalu ke perutnya, pusarnya, dan tiba-tiba aku berhenti, lalu aku bertanya kepada Rgn "Rg lu sudah pernah belom dijilatin itu lo? Rgn menjawab "Belom..., kenapa?.." Aku menjawab "Mau nyoba nggak?". Rgn mengangguk perlahan. Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung aku arahkan mulutku ke kemaluan Rgn yang bulunya lebat, dan kelentitnya yang memerah dan baunya yang khas. Aku keluarkan ujung lidahku yang lancip lalu kujilat dengan lembut kelentit Rgn. Beberapa detik kemudian kudengar desahan panjang dari Rgn "sstt... aahh!!!" Lalu ia berkata "aahh... Eml... gila nikmat benar..., gila... gue baru ngerasain nih nikmat yang kayak gini... aahh..., gue nggak tahan nih..., sudah deh..." Lalu dengan tiba-tiba ia menarik kepalaku lalu dengan tersenyum ia memandangku. Tanpa aku duga ia menyuruhku untuk bersandar ke bangku, dengan sigapnya tangannya menggapai kemaluanku yang sudah menegang dan membesar dari tadi. Lalu ia memasukkan batang kemaluanku yang besar dan melengkung kedalam mulutnya. aahh... kurasakan kehangatan lidah dalam mulutnya. Lalu aku berkata "Aduh Rg, jangan kena gigi dong... sakit, nanti lecet..."

Lalu sambil kuperhatikan wajahnya, lidahnya sibuk menjilati kepala kemaluanku yang keras, ia jilati melingkar, ke kiri..., ke kanan..., lalu dengan perlahan ia tekan kepalanya ke arahku berusaha memasukkan kemaluanku semaksimal mungkin kedalam mulutnya. Namun hanya seperempat dari panjang kemaluanku saja kulihat yang berhasil terbenam dalam mulutnya. Sampai terdengar suara "Ohk!.. aduh Eml, cuma bisa masuk seperempat.. ." Lalu aku menjawab "Ya sudah Rg, sudah deh jangan dipaksain, nanti lu muntah..." Ku tarik tubuhnya, dan kurebahkan ia di bangku belakang (tengah) Kijang Roverku. Lalu ia membuka pahanya agak lebar, terlihat samar-samar olehku kemaluannya sudah mulai lembab dan agak basah. Lalu aku pegang batang kemaluanku, aku arahkan ke lubang kemaluannya. Aku rasakan kepala kemaluanku mulai masuk perlahan, aku tekan lagi agak perlahan, kurasakan sulit kemaluanku menembus lubang kemaluannya. Aku dorong lagi perlahan, ku perhatikan wajah Rgn dengan matanya yang tertutup rapat, ia menggigit bibirnya sendiri, kemudian berdesah berkata "sstt... aahh..., Eml, pelan-pelan ya masukinnya, sudah kerasa agak perih nih..."

Dan aku pun dengan perlahan tapi pasti kudesak terus batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Rgn, aku berupaya untuk dengan sangat hati-hati sekali memasukkan batang kemaluanku ke lubang kewanitaan Rgn. Aku sudah tidak sabar, pada suatu saat aku kelepasan, aku dorong batang kemaluanku agak keras, dan terdengar dari kemaluanku Rgn suara "Srrph!" Aku lihat ke arah batang kemaluanku dan kemaluan Rgn, tampak olehku batang kemaluanku baru setengah terbenam kedalam kemaluannya. Rgn tersentak kaget, dan aku pun demikian. Lalu Rgn bertanya "Aduh Eml, suara apaan tuh?" Aku menjawab dan menenangkan Rgn "Nggak apa-apa, sakit nggak?" Lalu Rgn menjawab "Sedikit..." Lalu aku berkata "Tahan ya.., sebentar lagi masuk kok..." dan kurasakan lubang kemaluan Rgn sudah mulai basah dan agak hangat. Ini menandakan bahwa lendir dalam kemaluan Rgn sudah mulai keluar, dan siap untuk berpenetrasi. Akhirnya aku desakkan batang kemaluanku dengan cepat dan tiba-tiba agar Rgn tidak sempat merasakan sakit, dan ternyata usahaku berhasil, aku lihat wajah Rgn seperti orang yang sedang merasakan kenikmatan yang luar biasa, matanya setengah terpejam, dan sebentar-sebentar kulihat mulutnya terbuka dan mengeluarkan suara "sshh... sshh..."

Lidahnya terkadang keluar sedikit membasahi bibirnya yang sensual... Aku pun merasakan nikmat yang luar biasa. Ku tekan lagi batang kemaluanku, kurasakan di ujung kemaluanku ada yang mengganjal, ku perhatikan batang kemaluanku, ternyata sudah masuk tiga perempat kedalam lubang kemaluan Rgn, ko coba untuk menekan lebih jauh lagi, ternyata sudah mentok..., kesimpulannya, batang kemaluanku hanya dapat masuk tiga perempat lebih sedikit ke dalam lubang kemaluan Rgn. Dan Rgn pun merasakannya. Ini aku ketahuai karena Rgn pun berkata kepadaku "Aduh Eml, sudah mentok, jangan dipaksain teken lagi, perut gue sudah kerasa agak eneg nih, eneg-eneg nikmat..., gila..., aduh..., barang lo gede banget sih Ml..."Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku ke kiri, lalu ke kanan, memutar, lalu kembali ke depan ke belakang, ke atas lalu ke bawah. Kurasakan betapa nikmat rasanya kemaluan Rgn, dalam benak pikiranku ternyata lubang kemaluan Rgn masih sempit, ini mungkin karena ukuran batang kemaluanku yang menurut Rgn besar, panjang dan kekar.

Lama kelamaan goyanganku sudah mulai teratur, perlahan tapi pasti, dan Rgn pun sudah dapat mengimbangi goyanganku, kami bergoyang seirama, berlawanan arah, bila kugoyang kekiri, Rgn goyang kekanan, bila kutekan pantatku Rgn pun menekan pantatnya. Namun itu semua aku lakukan dengan perlahan namun teratur dan pasti, karena aku sadar betapa besar batang kemaluanku untuk Rgn, aku tidak mau membuatnya menderita kesakitan. Dan usahaku ini berjalan dengan mulus. Sesekali kurasakan jari jemari Rgn merenggut rambutku, sesekali kurasakan tangannya mendekapku dengan erat. Tubuh kami berkeringat dengan sedemikian rupa dalam ruangan mobil yang mulai panas, namun kami tidak peduli, kami sedang merasakan nikmat yang tiada tara pada saat itu. Aku terus menggoyang pantatku kedepan kebelakang, keatas kebawah dengan teratur sampai pada suatu saat dimenit ke dua puluh kalau aku tidak salah, Rgn berkata "Aahh Eml..., agak cepet lagi sedikit goyangnya... , gue kayaknya sudah mau keluar nih..." Rgn mengangkat kakinya tinggi, melingkar di pinggangku, menekan pantatku dengan erat dan beberapa menit kemudian semakin erat..., semakin erat..., tangannya sebelah menjambak rambutku, sebelah lagi mencakar punggungku, mulutnya menggigit kecil telingku sebelah kanan, lalu terdengar jeritan dan lenguhan panjang dari mulutnya memanggil namaku "Eml... aahh... mmhhaahh... Aahh...".

Kurasakan lubang kemaluannya hangat, menegang dan mengejut-ngejut menjepit batang kemaluanku, aahh... gila... ini nikmat sekali... baru kurasakan sekali ini lubang kemaluan bisa seperti ini. Tak lama kemudian aku tak tahan lagi, kugoyang pantatku lebih cepat lagi keatas kebawah dan..., tubuhku mengejang... lalu Rgn berseru "Eml..., cabut..., keluarin di luar...". Dengan cepat kucabut batang kemaluanku lalu sedetik kemudian kurasakan kenikmatan luar biasa, aku menjerit tertahan "aahh... ahh..." Aku mengerang tertahan "Ngghh... ngghh..." Aku pegang batang kemaluanku sebelah tangan dan kemudian kurasakan muncratnya air maniku dengan kencang dan banyak sekali keluar dari batang kemaluanku, stchrootth.. . stchrootthh. .. scrothh... craatthh..., sebagian menyemprot wajah Rgn, sebagian lagi ke payudaranya, kedadanya, terakhir keperut dan pusarnya... Kami terkulai lemas berdua, sambil berpelukan, lalu kudengar Rgn berkata "Eml..., nikmat banget making love sama lu, rasanya beda sama kalau gue gitu sama Ptt. Enakan sama lu, kalau sama Ptt, gue jarang keluar, tapi baru sekali gitu sama lu gue bisa keluar, barang kali karena barang lo yang gede bangeth ya? Gue nggak bakal lupa deh sama malam ini, gue akan inget terus malem ini, jadi kenangan manis gue". Aku hanya tersenyum dengan lelah dan berkata "Iya Rg, gue juga, gue nggak bakal lupa".Aku antar Rgn pulang ke rumahnya dibilangan Tn Abg. Kami pulang dengan kenangan manis yang tak dapat kami lupakan selama-lamanya.

Saat pertama ika - Indonesia

$
0
0
Aku punya murid les privat (SMU kelas satu) namanya Ika, maaf kalau ini nama beneran, Ika itu anak pertama dari dua bersaudara, aku tidak dekat-dekat amat sama keluarganya yang lain, tapi kalau sama si Ika itu sebulan juga kami sudah dekat seperti "kakak beradik", dia nggak sungkan-sungkan menyandarkan badannya ke aku, bahkan kepalanya aku elus-elus juga dianya tidak keberatan. Pokoknya seperti kata novel itulah, "Lha wong sama kakaknya sendiri..."Aku pikir, aku sudah belai-belai rambutnya, sun pipi, apa lagi yah..., kayaknya masih ada yang kurang gitu. Soalnya si Ika itu lagi mekar-mekarnya, ranum-ranumnya, tapi soal cowok ya mungkin baru aku sendiri yang dia kenal, belum pas gitu kalau belum aku kasih tahu (baca: lihat... hehehe... kejantananku) .Aku baru mikir-mikir bagaimana ngomonginnya. Aku diam-diam suka tegang kalau dia duduk dekatku.

Ya terang saja dia nggak tahu hal begitu, tiap pagi habis bangun tidur sering ngebayangin gimana rasanya kalau kemaluanku dilihat sama Ika, ya sambil masturbasi sendirian.Pucuk dicinta durian tiba, si Ika baru saja dapat pelajaran Biologi di sekolahnya. Tahu tidak pelajaran Biologi kelas 1 SMU, organ reproduksi manusia..! Akunya meledek, "Ika kamu menggambarnya (organ reproduksi pria) kok bagus banget, emang sudah pernah lihat yang benerannya?" Dia ketawa cekikikan saja. "Oh iya... SMU Ika tuh muridnya cewek semua..., nggak ada cowoknya hehehe...", terus dia cerita kalau dulu pernah ada cowok masuk ke sekolahnya dia langsung ditelanjangin sama cewek-cewek, tentu saja waktu itu Ika-nya belum di sana."Ah Ika... kamu jadi bikin Kak Rudi (namaku) penasaran saja...""Penasaran apa... emang Kak Rudi mau ditelanjangin. ..?""Asal di depannya Ika saja..."Dia ketawa cekikikan..."Boleh nggak Kak Rudi telanjang di depan Ika..."Ika nggak menjawab, cuma cekikikan saja, terus aku terusin, habis nggak tahan nih. "Bolehkan yaa Kak Rudi telanjang di depan Ika? Pliizz...""Hihihi...".

Ika menjawab, "Ya entar pas ulang tahunnya Kak Rudi saja..."Aduh, aku nggak tahan benar deh..., pengen waktu itu juga aku keluarin burungku... tapi aku tahan-tahan juga. Itu kejadiannya Bulan Januari, padahal ulang tahunku bulan Februari, dari hari ke hari si Ika terus aku godain saja seperti "Ka..., entar Kak Rudi telanjangnya (maksudnya di depan Ika) sampe Kak Rudi ngeluarin hormon yaa...". Si Ika tuh tidak tahu apa itu sperma, apalagi istilah "orgasme" atau yang kayak gituan, makanya kubilang "hormon" gitu saja. Kalau sudah kugodain gitu paling-paling si Ikanya cuma "hihihihihi.. . " saja. Kapan-kapan lagi saking tidak tahan kubilang... "Aduh Ika, Kak Rudi sudah tidak tahan nih... sekarang saja ya Kak Rudi telanjangnya. ..". "Entar saja deh kalau pas ulang tahun... hihihi..."Seminggu sebelum aku ulang tahun aku ngomong, "Eh Ika, kamu tinggal seminggu lagi deh bakal jadi cewek yang ngerti alat kelaminnya cowok...", besoknya..., "Tinggal enam hari lagi kamu jadi cewek yang ngerti punyanya cowok..." seminggu itu rasanya jadi kaya seabad deh, akhirnya sambil terengah-engah tiba juga deh hari ulang tahunku."Aduh Ika..., sebentar lagi kamu bakal ngeliat alat kelaminnya Kak Rudi deh...

Kak Rudi sudah nggak punya apa-apa lagi buat Kak Rudi sembunyiin.. ." Eh tuh mukanya si Ika jadi merah padam gitu, maluu..., aku juga nervous banget tiduran di tempat tidurnya, dia sudah ketawa cekikikan gitu..., aku pakai pakaiannya juga agar aku mudah terangsang gitu.., wahh..., nggak tahan deh kalau mesti lepas baju sama kaos oblong dulu, sehingga kuputuskan.. ., kukeluarkan saja deh alat kelaminku yang sudah meronta-ronta tidak karuan itu.Aku lepas sabuk, kancing celana, aku turunin perlahan-lahan sampai tinggal celana dalam..., aduh..., nggak tahan banget, habisnya si Ikanya ketawanya semakin keras, mukanya semakin merah dan lucu apalagi matanya yang mungil itu. Jadi membelalak sambil muter-muterin bola matanya, aku usap-usap kemaluanku yang masih kebungkus celana dalam sampai besar banget seperti rudal Scud, tegak lurus siap-siap diluncurkan. Terus celana dalamku aku turunin pelan-pelan, aduh nikmat banget..., nikmat..., nikmat... "Ikaa... ketawain terus dong..." teriakku, "... bentar lagi Ika ngeliat nih alat kelaminnya Kak Rudi...", sampai lepas deh celana dalamku keluar menantang alat kelaminku, batangnya tegak lurus dan... dan..."Huahahaa...", keras banget teriaknya si Ika, mukanya kocak banget, matanya membelalak, mulutnya kebuka lebar, lucu banget... hahh...

Seumur-umur baru kali ini dia melihat alat kelamin pria dewasa, aaduh... belum pernah aku merasakan kenikmatan yang kaya gitu. "Ika... ini alat kelaminnya Kak Rudii..." teriakku. Aduh... aku berusaha menunjukkan batang kelaminku ke mukanya, biar dia bisa melihat sebesar-besarnya sampai mengerti.Aku kocok-kocokan alat kelaminku sendiri. "Ika seumur-umur baru sekali ini deh melihat alat kelamin cowok.. hahaha hihihi..." kepingkel-pingkel dan cekikikan jadi satu. Aku menggelinjang- gelinjang keenakan, menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan. Sepuluh menit kemudian aku nggak tahan lagi, "Aduh Kak Rudi sudah nggak tahan lagi Ikaa..." teriakku sampai akhirnya... "Cruutt... cruutt... cruutt..." bagaikan lahar merapi tumpah semua air kejantananku. "Oohh... aduh... nikmat... nikmat... ohh...".Si Ika masih cekikikan waktu aku selesai orgasme. Aduh... aku merasa "habis", rada menyesal dan bersalah juga, aku melap kakiku yang ketumpahan mani dan aku bersihkan batang kelamin yang sudah rada lemas sampai bersih dan kering.

Akhirnya kupakai lagi celanaku, kututupi alat kelaminku sebagaimana mestinya. Si Ika ketawa-ketawa kecil dan mukanya masih merah waktu semua itu "berakhir".Sudah deh... Ika sudah jadi cewek yang "mengerti" alat kelamin cowok, dalam hal ini alat kelaminku. Setelah cuci tangan kukasih sun manis di pipinya yang masih kemerahan menggeser ke depan sedikit yaa..., sedikit lagi..., sedikit lagi..., sampai bibirku tepat berada di ujung bibirnya, terus dia menundukan kepalanya, artinya tidak boleh aku lanjutkan.Ya sudah nggak apa-apa. Aku juga sudah puas banget kok ngeliatin alat kelaminku sampai kamu "mengerti", kataku dalam hati.

Siswi Primadona - Indonesia

$
0
0
Hari telah senja awan mendung pun mulai menyelimuti kota metropolitan ini membuat suasana semakin gelap, di saat itu di sebuah SMU Negeri terkenal di kota itu nampak gadis-gadis membubarkan diri dari sebuah ruang aula olahraga. Mereka mengakhiri latihan rutin paduan suaranya.Tawa dan canda khas gadis-gadis SMU mengiringi mereka bubar, satu demi satu mereka keluar dari halaman sekolah yang telah gelap itu. Sementara itu suara gunturpun terdengar pertanda hujan akan segera turun. Ada yang dijemput oleh orangtuanya, adapula yang membawa mobil pribadi, dan ada juga yang menggunakan angkutan umum.

Aku sangatlah hafal dengan aktifitas anak-anak SMU ini, karena memang sudah hampir sebulan ini aku bekerja sebagai tukang cat disekolah ini. Usiaku memang sudah tidak muda lagi, saat ini aku berusia 48 tahun. Aku adalah seorang duda, istriku sudah lama minggat meninggalkanku setelah mengetahui aku tengah melakukan hubungan intim dengan keponakannya. Reputasiku sebenarnya lebih banyak didunia hitam, dulu aku dikenal sebagai seorang germo yang aku sambi dengan berdagang ganja. Namun beberapa bulan yang lalu semua para wanita yang aku jajakan terkena razia dan kemudian bisnis ganjaku hancur setelah kurir yang biasa membawa ganja ditembak mati oleh aparat.Di sekolah ini aku tidaklah sendirian aku masuk bekerja dengan sahabatku yang bernama Charles yang seorang residivis kambuhan.

Usianya tidak begitu jauh denganku yaitu 46 th, perawakannya tinggi besar rambutnya panjang dan kumal. Kami berdua sengaja hidup berpindah-pindah tempat. Kami bukanlah pekerja tetap di sekolah ini, kami hanya mendapat order untuk mengerjakan pengecatan kusen-kusen pintu-pintu kelas di sekolah ini.Kami tidak dibayar mahal namun kami memiliki kebebasan untuk tinggal dilingkungan sekolah ini. Maklumlah kami adalah perantau yang hidup nomaden. Di antara gadis-gadis tadi, ada salah seorang yang paling menonjol. Aku sangatlah hafal dengannya. Karena memang dia cantik, lincah dan aktif dalam kegiatan sekolah, sehingga akupun sering melihat dia mondar-mandir di sekolahan ini.Adinda Wulandari namanya. Postur tubuhnya mungil, wajahnya cantik dan imut-imut, kulitnya putih bersih serta wangi selalu, rambutnya ikal panjang sebahu dan selalu diikat model ekor kuda. Penampilannyapun modis sekali, seragam sekolah yang dikenakannya selalu berukuran ketat, rok seragam abu-abunya berpotongan sejengkal di atas lutut sehingga pahanya yang putih mulus itu terlihat, ukuran roknyapun ketat sekali membuat pantatnya yang sekal itu terlihat menonjol, sampai-sampai garis celana dalamnya pun terlihat jelas melintang menghiasi lekuk pantatnya, tak lupa kaos kaki putih selalu menutupi betisnya yang putih mulus itu.

Tidak bisa kupungkiri lagi aku tengah jatuh cinta kepadanya. Namun perasaan cintaku kepada Adinda lebih didominasi oleh nafsu sex semata. Gairahku memuncak apabila aku memandanginya atau berpapasan dengannya disaat aku tengah bekerja di sekolah ini. Ingin aku segera meyetubuhinya. Banyak sudah pelacur-pelacur kunikmati akan tetapi belum pernah aku menikmati gadis perawan muda yang cantik dan sexy seperti Adinda ini. Aku ingin mendapatkan kepuasan itu bersama dengan Adinda.Informasi demi informasi kukumpulkan dari orang-orang disekolah itu, dari penjaga sekolah, dari tukang parkir, dari karyawan sekoah. Dari merekalah aku mengetahui nama gadis itu. Dan dari orang-orang itupun aku tahu bahwa Adinda adalah seorang siswi yang duduk di kelas 2, umurnya baru 16 tahun. Beberapa saat yang lalu dia merayakan hari ulang tahunnya yang ke-16 di kantin sekolah ini bersama teman-temannya sekelas. Diapun termasuk siswi yang berprestasi, aktif dalam kegiatan paduan suara dan paskibra di sekolah ini.

Dan yang informasi terakhir yang kudapat bahwa dia ternyata adalah salah seorang finalis foto model yang diselenggarakan oleh sebuah majalah khusus untuk remaja putri terkenal di Negeri ini dan bulan depan dia akan mengikuti seleksi tahap akhir.Kini disaat sekolah telah sepi salah satu dari gadis-gadis anggota paduan suara tadi itu tengah merintih-rintih dihadapanku. Dia adalah gadis yang terakhir kalinya masih tersisa di dalam sekolah ini, yang sedang asyik bercanda ria dengan temannya melalui HP-nya, semetara yang lainnya telah meninggalkan halaman sekolah. Beberapa menit yang lalu melalui sebuah pergulatan yang tidak seimbang aku telah berhasil meringkusnya dengan mudah, kedua tangannya kuikat dengan kencang kebelakang tubuhnya, dan mulutnya kusumpal dengan kain gombal. Setelah itu kuseret tubuhnya ke bangsal olahraga yang berada di bagian belakang bangunan sekolah ini.Tidak salah salah lagi gadis itu adalah Adinda, gadis cantik sangprimadona sekolah ini yang telah lama kuincar.

Aku sangat hafal dengan kebiasaannya yaitu menunggu jemputan supir orang tuanya di kala selesai latihan sore dan sang supir selalu terlambat datang setengah jam dari jam bubaran latihan. Sehingga dia paling akhir meninggalkan halaman sekolah. Kini dia meringkuk dihadapanku, dengan tangisannya yang teredam oleh kain gombal yang kusumpal di mulutnya.Sepertinya dia memohon-mohon sesuatu padaku tetapi apa peduliku, air matanya nampak mengalir deras membasahi wajahnya yang cantik itu. Sesekali nampak dia meronta-ronta mencoba melepaskan ikatan tali tambang yang mengikat erat di kedua tangannya, namun sia-sia saja, aku telah mengikat erat dengan berbagai simpul.Posisinya kini bersujud di hadapanku, tangisannya kian lama kian memilukan, aku menyadari sepenuhnya bahwa dia kini tengah berada dalam rasa keputusasaan dan ketakutan yang teramat sangat di dalam dirinya. Kunyalakan sebatang rokok dan kunikmati isapan demi isapan rokok sambil kutatap tajam dan kupandangi tubuh gadis cantik itu, indah nian tubuhnya, kulitnya putih bersih, pantatnya sekal berisi.

Kunikmati rintihan dan tangis gadis cantik yang tengah dilanda ketakutan itu, bagai seseorang yang tengah menikmati alunan musik di dalam ruangan sepi. Suara tangisnya yang teredam itu memecahkan kesunyian bangsal olahraga di sekolah yang tua ini. Sesekali dia meronta-ronta mencoba melepaskan tali ikatan yang mengikat kedua tangannya itu.Lama kelamaan kulihat badannya mulai melemah, isak tangisnya tidak lagi sekeras tadi dan sekarang dia sudah tidak lagi meronta-ronta mungkin tenaganya telah habis setelah sekian lamanya menagis meraung-raung dengan mulutnya yang telah tersumbat. Sepertinya di dalam hatinya dia menyesali, kenapa Heru supirnya selalu terlambat menjemputnya, kenapa tadi tidak menumpang Desy sahabat karibnya yang tadi mengajaknya pulang bareng, kenapa tadi tidak langsung keluar dari lingkungan sekolah di saat latihan usai, kenapa malah asyik melalui HP bercanda ria dengan Fifi sahabatnya. Yah, semua terlambat untuk disesali pikirnya, dan saat ini sesuatu yang mengerikan akan terjadi pada dirinya.?

Beres Yon.., pintu pagar depan sudah gue tutup dan gembok?, terdengar suara dari seseorang yang tengah memasuki bangsal.Ternyata Charles dengan langkah agak gontai dia menutup pintu bangsal yang mulai gelap ini.?OK.. Sip, gue udah beresin nih anak, tinggal kita pake aja..?, ujarku kepada Charles sambil tersenyum.Kebetulan malam ini Pak Parijan sang penjaga sekolah beserta keluarganya yang tinggal di dalam lingkungan sekolah ini yaitu sedang pulang kampung, baru besok lusa mereka kembali ke sekolah ini. Mereka langsung mempercayakan kepada kami untuk menjaga sekolah ini selama mereka pergi.Maka tinggallah kami berdua bersama dengan Adinda yang masih berada di dalam sekolah ini. Pintu gerbang sekolah telah kami rantai dan kami gembok sehingga orang-orang menyangka pastilah sudah tidak ada aktifitas atau orang lagi di dalam gedung ini. Pak Heru sang supir yang menjemput Adinda pastilah berpikiran bahwa Adinda telah pulang, setelah melihat keadaan sekolah itu.

Kupandang lagi tubuh Adinda yang lunglai itu, badannya bergetar karena rasa takutannya yang teramat sangat di dalam dirinya. Hujanpun mulai turun, ruangan di dalam bangsal semakin gelap gulita angin dinginpun bertiup masuk ke dalam bangsal itu, Charles menyalakan satu buah lampu TL yang persis diatas kami, sehingga cukup menerangi bagian disekitar kami saja. Kuhisap dalam-dalam rokokku dan setelah itu kumatikan. Mulailah kubuka bajuku satu per satu, hingga akhirnya aku telanjang bulat. Batang kemaluanku telah lama berereksi semenjak meringkus Adinda di teras sekolah tadi.?Gue dulu ya..?, ujarku ke Charles.?Ok boss..?, balas Charles sambil kemudian berjalan meninggalkan aku keluar bangsal.Kudekati tubuh Adinda yang tergolek dilantai, kuraba-raba punggung gadis itu, kurasakan detak jantungnya yang berdebar keras, kemudian tanganku turun hingga bagian pantatnya yang sekal itu, kuusap-usap pantatnya dengan lembut, kurasakan kenyal dan empuknya pantat itu sambil sesekali kutepok-tepok.

Badan Adinda kembali kurasakan bergetar, tangisnya kembali terdengar, sepertinya dia kembali memohon sesuatu, akan tetapi karena mulutnya masih tersumbat suaranyapun tidak jelas dan aku tidak memperdulikannya.Dari daerah pantat tanganku turun ke bawah ke daerah lututnya dan kemudian menyelinap masuk ke dalam roknya serta naik ke atas ke bagian pahanya. Kurasakan lembut dan mulus sekali paha Adinda ini, kuusap-usap terus menuju keatas hingga kebagian pangkal pahanya yang masih ditutupi oleh celana dalam.Karena sudah tidak tahan lagi, kemudian aku posisikan tubuh Adinda kembali bersujud, dengan kepala menempel dilantai, dengan kedua tangannya masih terikat kebelakang. Aku singkapkan rok seragam abu-abu SMU-nya sampai sepinggang.?Waw indah nian.. Gadis ini? gunamku sambil melototi paha dan pantat sekal gadis ini.Kemudian aku lucuti celana dalamnya yang berwarna putih itu, terlihatlah dua gundukan pantat sekal gadis ini yang putih bersih.

Sementara Adinda terus menangis kini aku memposisikan diriku berlutut menghadap ke pantat gadis itu, kurentangkan kedua kakinya melebar sedikit. Dengan jari tengahku, aku coba meraba-raba selangkangan gadis ini. Disaat jari tengahku menempel pada bagian tubuhnya yang paling pribadi itu, tiba-tiba tubuh gadis ini mengejang. Mungkin saat ini pertama kali kemaluannya disentuh oleh tangan seorang lelaki.Di saat kudapatkan bibir kemaluannya kemudian dengan jariku itu, aku korek-korek lobang kemaluannya. Dengan maksud agar keluar sedikit cairan kewanitaannya dari lobang kemaluannya itu. Tubuhnya seketika itu menggeliat-geliat disaat kukorek-korek lobang kemaluannya, suara desahan-desahanpun terdengar dari mulut Adinda, tidak lama kemudian kemaluannya mulai basah oleh cairan lendir yang dikeluarkan dari lobang vaginanya.Setelah itu dengan segera kucabut jari tengahku dan kubimbing batang kemaluanku denga tangan kiriku kearah bibir vagina Adinda.

Pertama yang aku pakai adalah gaya anjing, ini adalah gaya favoritku. Dan..?Hmmpphh..?, terdengar rintihan dari mulut Adinda disaat kulesakkan batang kemaluanku kebibir vaginanya.Dengan sekuat tenaga aku mulai mendorong-dorong batang kemaluanku masuk kelobang kemaluannya. Rasanya sangat seret sekali, karena sempitnya lobang kemaluan gadis perawan ini. Aku berusaha terus melesakkan batang kemaluanku kelobang kemaluannya dengan dibantu oleh kedua tanganku yang mencengkram erat pinggulnya.Kulihat badan Adinda mengejang, kepala mendongak keatas dan sesekali menggeliat-geliat. Aku tahu saat ini dia tengah merasakan sakit dan pedih yang tiada taranya. Keringat terus mengucur deras membasahi baju seragam sekolahnya, namun harum wangi parfumnya masih terus tercium, membuat segarnya aroma Adinda saat itu, rintihan-rintihan terdengar dari mulutnya yang masih tersumpal itu.Dan akhirnya setelah sekian lamanya aku terus melesakkan batang kemaluanku, kini bobol sudah lobang kemaluan Adinda.

Aku telah berhasil menanamkan seluruh batang kemaluanku ke dalam lobang vaginanya. Kurasakan kehangatan di sekujur batang kemaluanku, dinding vagina Adinda terasa berdenyut-denyut seperti mengurut-urut batang kemaluanku.Sejenak kudiamkan batang kemaluanku tertanam di dalam lobang vaginanya, kunikmati denyutan-demi denyutan dinding vagina Adinda yang mencengkram erat batang kemaluanku. Selanjutnya kurasakan seperti ada cairan mengucur mengalir membasahi batang kemaluanku dan kemudian meluber keluar menetes-netes. Ah.. Ternyata itu darah, berarti aku telah merenggut keperawanan dari gadis cantik ini.Sementara itu kepala Adinda kembali tertunduk di lantai, desah nafasnya terdengar keras, badannya melemas. Setelah itu, aku mulai memompakan kemaluanku di dalam lobang vaginanya. Kedua tanganku yang mencengkram erat pinggulnya juga membantu memajumundurkan tubuhnya.

Badan Adinda kembali tegang, rintihan kembali terdengar. Semakin lama aku semakin mempercepat gerakanku, hingga tubuh Adinda tersodok-sodok dengan cepat sesekali, badannya juga menggeliat-geliat.Raut mukanya meringis-ringis akibat rasa sakit di selangkangannya. Hujanpun mulai turun dengan deras dan aku ingin menikmati rintihan-rintihan dari gadis ini. Sementara aku terus menyodok-nyodok dari belakang, aku putuskan untuk membuka gombal yang sedari tadi membekap mulutnya.Dan, ?Aakk.. Akkhh.. Oohh.. Ooh.. Iihh.. Oohh..?, suara erangan Adinda kini terdengar, kunikmati suara-suara itu sebagai penghantar diriku yang tengah menyetubuhi gadis ini.Suaranya menggema di seluruh bangsal olahraga ini, namun masih tertelan oleh suara derasnya hujan diluar. Adinda semakin terlihat kepayahan, tubuhnya melemah namun aku masih terus menggenjotnya, gerakanku semakin cepat.Bosan dengan posisi itu aku cabut kemaluanku dari lobang vaginanya dan kulihat darah berceceran membasahi selangkangannya dan kemaluanku.

Sejenak Adinda mendesahkan nafas lega, kubalik tubuhnya, dan kini posisi dia telentang. Setelah itu kurentangkan kedua kakinya dan kulipat hingga kedua pahanya menyentuh dadanya. Kulihat jelas kemaluan gadis ini, indah sekali. Bulu-bulunya yang masih jarang-jarang itu tumbuh menghias di sekitar bibir kemaluannya.?Ohh.. Jangann Bang.. Ampun.. Bang.. Oohh.. Sakitt sekali.. Bang?, terdengar Adinda merintih pelan memohon belas kasihan kepadaku.Dengan menyeringai aku tindih tubuh Adinda itu. Kembali aku benamkan batang kemaluanku di dalam lobang vaginanya.?Aakkhh..?, Adinda terpekik matanya terpejam, roman mukanya kembali meringis kesakitan dikala aku menanamkan batang kemaluanku ke dalam lobang kemaluannya.Setelah itu aku kembali memompakan tubuhku, menggenjot tubuh Adinda. Batang kemaluanku dengan gaharnya mengaduk aduk, menyodok-nyodok lobang kemaluannya. Tubuh Adinda kembali tersodok-sodok. Sesekali kuputar-putar pinggulku, yang membuat tubuh Adinda kembali kelojotan, dari bibir Adinda terdengar desahan-desahan halus?

Ohh.. Enngghh.. Oohh.. Ohh.. Oohh..?.Setelah sekian menit lamanya aku menyetubuhinya, aku merasakan diriku akan berejakulasi. Segera kupeluk kepalanya dan kucengkram erat dengan kedua tanganku setelah itu irama gerakanku kupercepat.?Aakkhh..? akupun mengejan, tubuhku mengeras. Croot.. Croott.. Croott.. Akupun berejakulasi, kusemprotkan spermaku di dalam rahimnya. Banyak sekali sperma yang kukeluarkan menyemprot membasahi liang vaginanya hingga meluber keluar meleleh membasahi pahanya.Kulihat raut muka Adinda saat itu nampak panik, sinar matanyamenunjukkan kekalahan dan kepedihan. Dengan tatapan sayu dia memandangiku disaat aku mengejan menyemprotkan spermaku yang terakhir. Ahh nikmat sekali gadis ini, baru kali ini aku merengut keperawanan seorang gadis kota yang cantik.Setelah itu akupun merebahkan tubuhku menindih tubuhnya yang lemah, sambil mengatur nafasku.

Tubuhku berguncang-guncang akibat dari isakan-isakan tangisnya serta nafasnya yang tersengal-sengal, Sementara itu kemaluanku kubiarkan tertanam di dalam lobang kemaluannya.Kubelai-belai rambutnya, kukecup-kecup pipi dan bibirnya. Terasa lembut sekali bibirnya, kumainkan lidahku di dalam mulutnya, sejenak aku bercumbu mesra dengan Adinda. Dia hanya terisak-isak dengan nafas yang terus tersengal-sengal. Akhirnya kusudahi permainanku ini, aku bangkit sambil mencabut kemaluanku.?Ouugghh..?, Adinda merintih panjang saat kutarik kemaluanku keluar dari lobang vaginanya.Kulihat diselangkangannya telah penuh dengan cairan-cairan kental dan darah penuh membasahi bulu-bulu kemaluannya. Tak kusadari Charles ternyata telah berdiri didekatku, dan rupanya dia telah telanjang bulat menunggu gilirannya, badannya yang kekar dan tinggi itu nampak semakin sangar dengan banyaknya gambar-gambar tattoo yang menghiasi sekujur dada dan lengannya.

Dengan rasa toleran sebagai seorang sahabat, akupun menyingkir dari tubuh Adinda yang tergolek lemas dilantai. Aku ambil jarak beberapa meter dari tubuh Adinda kemudian aku kembali merebahkan tubuhku. Dengan tiduran terlentang dilantai aku menggali kembali rasa nikmatku setelah melampiaskan nafsuku ke Adinda tadi.Sedang asyik-asyiknya aku istirahat, terdengar olehku bunyi sesuatu, ? Srett.. Sreett.. Sreett.. Brett..? diikuti oleh isak tangis Adinda yang terdengar kembali.Setelah kuperhatikan, oh ternyata Charles dengan sebuah pisau cutter ditangannya tengah sibuk merobek-robek baju seragam Adinda. Dengan kasarnya Charles mencabik-cabik baju seragam putih Adinda, termasuk BH putih yang dikenalkannya. Dan akhirnya kini badan Adinda telah telanjang, kedua buah payudaranya yang tidak begitu besar kini terpampang jelas.

Termasuk juga rok abu-abu yang melilit di pinggangnya setelah kusingkap tadi dirobek-robeknya, haya sepasang kaos kaki putih setinggi betisnya serta sepatu kets masih dikenakannya.?Ouuhh.. Ammpuunn.. Bang.. Ampun..?, suara Adinda terdengar lirih memohon-mohon ampun ke Charles yang sepertinya tengah kalap kemasukan setan itu.Setelah itu dengan gombal yang tadi menyumpal mulut Adinda, Charles membersihkan daerah selangkangan Adinda. Dengan sedikit kasar Charles mengusap-usap selangkangan Adinda sampai-sampai tubuh Adinda menggeliat-geliat. Akupun kembali merebahkan tubuhku, mengatur nafasku serta kunyalakan sebatang rokok sebagai penghantar istirahatku.Sementara itu hujan diluar mulai reda, namun angin dingin terus berhembus masuk ke dalam bangsal tempat pembantaian Adinda ini. Tiba-tiba semenit kemudian di kala aku sedang rebahan dan asyik-asyiknya menikmati rokokku. Terdengar olehku jerit Adinda yang memilukan?Aaakkhh..?.Akupun terbangun, kulihat dari asal suara itu.

Ternyata Charles tengah menyodomi Adinda. Posisi Adinda kembali bersujud dengan kepala yang mendongak keatas, bola matanya terbelalak, wajahnya cantiknya terlihat miris sekali, mulutnya menganga membentuk huruf ?O? dan Charles berada dibelakangnya tengah asyik menanamkan batang kemaluannya yang besar itu ke dalam lobang anus Adinda.?Aakkhh..? Charlespun mendesah lepas tatkala dia berhasil menanamkan batang kemaluannya dilobang anus Adinda.Setelah itu lubang anus Adinda dihujani sodokan-sodokan batang kemaluan Charles, Charles melakukannya dengan gerakan yang cepat dan kasar sampai-sampai tubuh Adinda terdorong-dorong dan tersodok-sodok dengan keras. Tidak ada suara rintihan lagi yang keluar dari mulut Adinda mungkin karena suara tertahan ditenggorokannya karena menahan rasa sakit yang dideritanya, akan tetapi badannya masih kaku menegang, raut mukanya kini meringis-ringis, mulutnya masih saja menganga terbuka.Rasa sakit dan pedih kembali melanda dirinya yang tengah disodomi oleh Charles.

Melihat ini aku kebali terangsang, nafsu birahiku kembali memuncak. Aku bangkit dari rebahanku mendekati mereka berdua. Kemaluanku kembali ereksi melihat keadaan Adinda yang tengah menderita. Kuamati wajahnya dari dekat dan dia masih terlihat cantik, keringatpun mengucur deras membasahi wajah cantiknya.Aku dengan posisi berlutut berada didepan wajah Adinda, yang masih mendongak kesakitan itu, sementara itu seluruh badannya terus tersodok-sodok karena ulah Charles yang menggenjotnya dari belakang. Kini aku dan Charles berhadap-hadapan sementara Adinda berada ditengah-tengah kami. Charlespun menghentikan sejenak genjotannya untuk memberikan kesempatan padaku memposisikan diri. Kuraih batang kemaluanku yang telah berdiri tegak, dan kujejalkan kemulut Adinda yang masih menganga itu.Ah, rasa dingin dan basah menyelimuti sekujur batang kemaluanku tatkala masuk di dalam rongga mulut Adinda. Nikmat rasanya, juga kurasakan kelembutan mulut dan bibirnya di sekujur batang kemaluanku.

Setelah itu kembali Charles menggenjot tubuh Adinda dari belakang. Kulirik mata Adinda menjadi sayu, nafasnya tersengal-sengal, aku hanya berdiri santai saja, karena tubuh Adinda yang bergerak-gerak maju mundur sebagai akibat sodokan-sodokan Charles yang tengah mulai menyodominya kembali dari belakang. Kubelai-belai rambutnya yang indah, sambil kutatap wajah dan badannya.?Ahh.. Ahh.. Ah..?, nikmat sekali rasanya mulut gadis ini, sambil memejamkan mata dan menikmati rokok aku terus merasakan kenikmatan di sekujur batang kemaluanku yang tengah dikulum keluar masuk mulut Adinda.Tidak lama kemudian Charles semakin cepat menggenjot, memompa lobang anus Adinda, badannya semakin banyak mengeluarkan keringat, kulihat dia sepertinya akan berejakulasi. Benar saja, tubuhnya nampak menggelinjang dan dan menegang, dari mulut Charles keluar pekikan kecil yang disusul oleh desahan yang penuh dengan kepuasan. Charlespun berejakulasi dilubang dubur Adinda.

Setelah itu badan Charlespun ambruk disamping badan Adinda.Akan tetapi posisiku masih tetap seperti semula, kemaluanku masih tertanam dimulut Adinda. Kubuang rokokku dan dengan kedua tanganku kuraih kepala Adinda, kini dengan gerakan tanganku kepala Adinda ku maju-mundurkan. Ah.. Nikmat rasanya, kemaluanku seperti dipijit-pijit dengan mulut Adinda, bibir sensualnya melingkari batang kemaluanku, memberi rasa nikmat tersendiri, kurasakan pula lidahnya menggelitik kepala batang kemaluanku, ah nikmatnya penuh sensasi.Setelah sekian lama menikmati itu, tiba-tiba kembali aku akanberejakulasi, maka kugerakkan kepalanya semakin cepat untuk mengulum batang kemaluanku. Dan, akupun berejakulasi di dalam mulut Adinda, spermaku memancar keluar membasahi mulut hingga tenggorokannya sampai-sampai meleleh keluar dari mulutnya.Rasa nikamat yang tiada taranya kembali melanda sekujur tubuhku. Kucabut batang kemaluanku dari mulutnya, dan Adinda terbatuh-batuk sepeti akan muntah, samar-samar kulihat mulutnya penuh dengan cairan-cairan lendir kental sampai membuat mulutnya nampak mengkilat karena belepotan cairan sperma.

Wajahnya yang lesu dan lemah sejenak memandangku dengan tatapan mata sayu penuh dengan keputus-asaan serta air mata yang kembali meleleh. Kemudian dia terjatuh lunglai dilantai, hanya suara nafasnya yang terdengar menderu-deru tersengal-sengal dan isakan-isakan tangisnya. Aku kembali merebahkan tubuhku di samping Adinda, akhirnya akupun tertidur.Tidak lama rupanya aku tertidur, dan kemudian terjaga setelah kembali telingaku menagkap suara erangan-erangan dan rintihan-rintihan. Setelah aku bangun ternyata Charles tengah menyetubuhi Adinda, tubuh telanjang Adinda yang hanya tinggal mengenakan sepasang kaos kaki dan sepatu kets ditiduri oleh Charles. Dengan garangnya Charles menggenjot tubuh Adinda, iramanya cepat dan kasar sekali, tubuh lemah Adinda kembali terguncang-guncang.Kini nampak roman muka Adinda telah lunglai sepertinya hampir pingsan, beberapa saat yang lalu masih kudengar suara rintihan lemah yang keluar dari mulut Adinda namun kini suara itu hilang sama sekali. Tidak lama kemudian Charlespun berejakulasi, kembali rahim Adinda disiram dan dipenuhi oleh cairan sperma. Adinda nampak tidak sadarkan diri dan pingsan.Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, 4 jam lamanya kami memperkosa Adinda. Kini tibalah waktu kami untuk angkat kaki, setelah kami berpakaian rapi kemudian kami angkat tubuh Adinda dari ruang aula menuju ke sebuah gudang dibagian paling belakang sekolah ini. Kami rebahkan gadis cantik primadona sekolah ini di sana. Di sisinya kami tebarkan baju seragam sekolah, tasnya serta HP miliknya yang sedari tadi terus berbunyi.

Kini gadis cantik itu, terkulai pingsan di dalam gudang yang kotor, badan telanjangnya dipenuhi dengan cairan-cairan sperma yang mulai mengering, juga darah yang nampak masih menetes dari lubang duburnya sebagai akibat disodomi oleh Charles tadi. Kemaluannyapun terlihat kemerahan dan membengkak. Puas kami memperkosanya.Tepat pukul 22.15 setelah kami menghilangkan jejak kami, kamipun pergi meninggalkan gedung sekolah ini, berjalan menuju ke pelabuhan dikota metropolitan ini untuk menumpang kapal yang entah kemana membawa kami, menuju ke suatu tempat yang jauh dari kota metropolitan ini.

Dalam Office Nik

$
0
0
Nama i Anusha, 24, hometown kluang but skrg kerja kat lawyer firm kat JB, i nie boleh katakan slim mempunyai badan solid, belum ada bf. suka tengok blue filem, sex web site, dan suka baca cerita lucah .. i nie masih dara tetapi telah buat oral sex. kat sini i nak ceritakan kisah kali pertama seorang lelaki mencium pussy i. i seorang yg pemalu hehehe, sejak zaman persekolahan i kurang bergaul dgn lelaki.... sejak hampir 6 bulan i kerja kat JB i dapat bergaul dgn ramai lelaki, ini adalah terpaksa kerana ini adalah kerja tugas ku kena bergaul dgn klien kami... lama kelaman i dah biasa berbual dgn lelaki...

kat office kerja i ada seorang lelaki office boy bernama NIK, dia tu anak mama, boleh katakan hansom kulit yg cerah dan peramah juga. pada awalnya i masuk kerja i tak suka bergaul dgn dia, dia sangat bercakap macam lawyer buruk, tetapi lama kelaam kita pun mesra... kalau dia tak masuk office kita orang office member semua dah rasa macam boring.. dia begitu pandai ambil hati orang... kadang2 i pergi lunch dgn dia, kalau ikut dia memang asik berbual je, langsung tak ada rasa boring.. cara dia bercakap ada gaya romentic sikit... kadang2 ada jugak cakap pasal sex tapi i kisah cakap lawan je... dia selalu memuji dan beri komen i dengan fesyan pakaian i. pada suatu hari, masa lunch hujan lebat kat luar sa i tak keluar makan, tapi semua org ofice i dah keluar makan, jadi i seorang je.. so masa tu NIK baru masuk office, dia kata dah makan...

so kebetulan kami berdua je masa tu. sambil berborak borak dgn dia. i suruh dia belikan roti untuk i, dia kata malas, i merayu dgn manja... akhirnya dia kata "OKEY.. kalau i beli apa u nak bagi i" , i kata apa u nak? u beli 2 roti 1 untuk i lagi satu untuk u... sambil sengeh dia cakap i dah makan kat luar, kalau i belikan untuk u, u mesti bagi 1 kiss kat i.... OKEY... i terus pukul manja kat peha dia, i tak marah lah, i tahu dia main mainje cakap beromentic... then i lalu cakap OKEY LAH I BAGI U KISS... dia pun terus pergi beli roti kat kedai sebelah dan masuk letak roti atas meja i dan dia tanya balik mana kiss engkau...? i terpucat sikit. i ingat dia main main je pada hal serious dia tanya i.. i pun kata takboleh ... dia pun cakap lawan bagi dengan senyum dan ejek i, dah lah dia tu lawyerburuk i tak boleh lah lawan menang cakap dgn dia dan akhirnya i pun tersetuju. dalam hati memang nak bagi kiss kat dia tapi rasa takut, i kat kat sini i tak boleh bagi takut org masuk office, dia suruh kita pergi kat belakang office.. i ikut je... inilah kali pertama i mula melakukan perkara yg buruk ini.. masa tu hati i berdebar debar...

dia diri depan i, i terus tutup mata i, dia suruh i bagi kis kat dia.. i tutup mata diri diam je.. then dia pegang peha i, dia cium kat dahi i, ... dia tarik tangan i suruh peluk i peluk dia.. i peluk dia... then dia bagi kiss kat mulut i... hati i berdebar debar macam nak meletup i pun dah mcm lain stim agak nya... i pun ikut cara dia. sambil peluk dia main raba kat tetek masukan tangan dlm bra terkena pada puting i .... hampir 10 minite kita bermesra... tiba tiba i terdengar pintu office depan buka.. dan i terus pergi kat toilet terus kemaskan pakaian i.... then kita orang buat dono je... lepas kejadian itu... hati i tak tenteram...asik teringat persitawa itu je... nak katakan salah siapa pun tak tahulah tapi dalam hati i ada feeling jugak (biasalah dah umur24 tak pernah bertubuh dgn lelakikan....) lepas balik rumah, dia sms i, dia ckp terimakasih kat i, dan dia puji i pandai cium katanya... i pun teringin nak cuba lagi sekali tapi takut nak tanya....

i sms dia balik.. "u yang ajar i, u lagi pandai kiss" then dia reply "tadi tak cukup masa orang dah masuk office kalau tak i akan bagi u kiss yg lagi istimewa" i tanya " apa kiss istimewa tu" pada mulanya dia kata melalui sms i tak boleh explain, esok i boleh ajak u mcm mana... i kata tanak kis istimewa itu... so kita pun main sms dah sampai pukul 12 ~ 1 malam.. akhir u pun explain sms i tentang kiss istimewa itu... i pun ter peranjat dengan kiss tersebut... tahu tak apa dia maksud kan... kiss istimewa itu adalah dia nak bagi kiss kat pussy i... oh... so i pun sambung reply sms dia .. dengan cara dia reply beromentic .. akhir i say OKEY kat dia... dan dia suruh i pakai mini skirt... i tanya y? dia kata senanglah.. so i pun paham lah keesoknya walaupun rasa takut dan malu i terasa macam teringin ingin sesuatu untuk memuaskan i...

di pagi i mandi i tengok bulu kemaluan i agak lebat dan ramas sekali so i pun trim kan sikit biar nampak kemas, then i pilih pakaian yg agak seksi sikit dgn mini skirt, panties warna putih. dan balik ke office... i masuk office duduk kat tempat i, dia pun jgn kat i tanya.. "u seksi dengan mini skirt" i terseyum je n cubit tangan dia .... so dia pun balik.. sepanjang hari itu i langsung tak boleh buat kerja, nasih baik kebetulan hari tu boss tak ada, kalau tak memang tak boleh concentret kerja yang boss bagi... tiba2 dia sms i. "nanti u lunch keluar ke? " i tanya " dono, u?" dia "kita keluar lambat sikit biar org lain keluar dulu" i " OK" waktu hampir 1pm, hati ku takut gila, rasa macam nak demam, tangan i pun dah bermula giger, pegang pen pun tak larat..... waktu 1pm ready... mcm seperti biasa kawan semua office dah keluar... yang tingal i dgn NIK je... i tunduk kepala atas meja, malu nak tengaok muka dia..... dia dtg sebeleh i pegang i... dia kata tangan i sejuk sekali... jum mari i panas kan u... i senyum sambil tunduk bawah...

dia tarik i hulur kat bilik boss aku, suruh i duduk atas sofa... bagi kiss kat pipi then mulut.. dia cium dgn geram. i pun melawan.. then dia turun cium kat leher.. raba tetek i.. dia masukkan tangan dia kedlm bra raba dan cubit putin i... masu tu i tak tahu nak buat apa tutup muka i dgn pillow dan sandar kat sofa... dia buka button bagu ku.. dan naik kan bra akau.. i dia je buat selamba... masa tu i da steam.. i cuma menunggu untuk cium istimewa tu.. hampir 10 minite main kat tetek n pusat i.. akhirsnya dia da mula ke arah kemaluan i yang i teringin ingin sekali.... oleh kerana i pakai mini skirt, dia mudah lah masukan tangan dia kedalam penties... i masih tutup muka i dgm pillow sofa tu.. i biarkan apa NIK akan buat kemudian... dia gosok luar paties... dia katanya spender u dah basah kena buka.. boleh tak... i angguk je... i angkatkan punggung i keatas so dia mudah lurut keluar... masa tu kemanalah perasaan malu ku pergi, bagaimana aku dah terlalu berani tunjukkan alat sulit i kepada mamat ini. lepas tu dia sentuh pussy i... saat tulah kali pertama seorang lelaki sentuh kemaluan i... sungguh enak sekali...

setiap kali disentuh dgn jari dia.. i terlalu merangsang tak tahu nak jelaskan feeling aku masa tu... dia cuba masukan jari dia kedalam lubang i tapi i tolak, i kata i nie dara.. so dia pun undertanding main luar je... dia tanya kiss istimewa tak... i diam je.. dia terus masuk kan kepala dia kat skirt i dan main dgn lidah... aiyooooooooooohhhh... sungguh enak sekali.. sampai sekarang i boleh rasakan felling itu... dia tu memang experiance dgn menjilatan tersebut... hampir agak lama jugak dia menjilat pussy aku.. i pun dah rasa steam gila..

banyak air yang keluar dari lubang i dia lalu menelannya, dia tak langsung rasa geli. semakin lama penjilatan dia agak ganas masukkan lidah dia kedlm, i tengok jam lunch time nak habis takut org masuk office, i pakai semula pakaian i dan kemaskan diri dan pergi tempat duduk i balik..... So inilah kisah i pertama berlaku di tempat kerja aku, selepas kejadian itu kami pernah buat beberapa kali, selepas kerja habis (ovetime konon), sekali kat rumah i, kat kereta dia... i memang respec dengan dia kerana walaupun dah beberapa kali kami main dengan aksi yang romentic, kasar, ganas but dia tidak akan melebihi batas kerana dia i tidak rosakkan dara i.... . __,_._,___

Pukau

$
0
0
Aku bernama Suhaila. Aku adalah seorang gadis kampung yang dibesarkandalam suasana yang penuh dengan adat dan tata susila budaya timur.Ayah ku seorang Imam surau kampung manakala emak ku pula adalahseorang suri rumah yang mengajar mengaji Al Quran di rumah danmadrasah kampung. Dalam kampungku hanya ada lebih kurang 200 orangsahaja dan kami hampir saling kenal mengenali antara satu sama lain.Aku sememangnya agak terkenal dikampungku kerana dalam ramai-ramaianak dara dikampung, akulah yang antara terlawa.Bukan nak masuk bakulangkat sendiri tetapi ia adalah kenyataan kalau tidak masakan Johan,anak sulung Penghulu tergila-gilakan ku.

Disamping dengan rupa parasku yang menawan ini, aku juga adalah antarabeberapa anak kampung yang mempunyai kebolehan pembelajaran yangpaling baik. 3 tahun lepas setelah aku mendapat keputusan yangcemerlang dalam STPM, aku telah ditawarkan tempat ke salah sebuah IPTAdi Kuala Lumpur. Tak perlulah aku menyebut dimana sekadar cukup akumenyatakan bahawa universiti yang aku masuk itu adalah antara yangterulung di Malaysia. Aku ditawarkan kursus dalam bidang Geologi danjuga diberikan asrama tempat tinggal. Tanpa ku duga, Johan turutmendapat tempat di IPTA tersebut tetapi bukan dalam bidang pengajianyang sama namun dia mendapat tempat penginapan di kolej yang samadenganku. Oleh kerana kami dari satu kampung maka Johan adalah kenalanterapat aku di universiti kerana aku masih tidak berapa mengenalirakan-rakan yang lain. Perhubungan kami terus mesra dan kami salingbersama-sama mentelaah pelajaran di perpustakaan.

Perhubungan kamisemakin intim dan mula menimbulkan bibit percintaan sehinggalah suatuhari Johan mengajak aku ke Bandaraya Kuala Lumpur untuk bersiar-siar.Alasan yang diberikan ialah kerana telah penat mentelaah pelajaranmaka sewajarnyalah kami mengambil kesempatan untuk melepaskan penatlelah dengan bersiar-siar.Aku terus menerima pelawaanya dan kami keluar menonton wayang danmakan-makan di sebuah restoran terkenal dengan nasi lemak di KampungBaru. Tanpa kami sedari, jam telah menunjukkan pukul 12.58 malam dankami punmengambil keputusan untuk balik semula ke kolej. Johan menahan sebuahteksi yang kebetulan sedang melalui jalan ke restoran tersebut.Setelah mendapat persetujuan pemandu tersebut, Johan memanggil ku kearah teksi tersebut dan kami berdua duduk dibelakang. Sambil memandu,pemandu tersebut memperkenalkan dirinya sebagai Pak Amid dan padapengamatan ku dia berumurdisekitar 45 hingga 50 tahun.

Pak Amid asyik bercerita dan Johanpaling banyak melayan percakapannya. Aku sebaliknya lebih banyakmeramas tangan Johan bagi menghilangkan gementar kerana aku tidakpernah keluar sebegini lewat dengan orang asing seumur hidupku apatahlagi aku risau memikirkan samada Pak Guard nanti akan membenarkan kamimasuk atau tak.Pak Amid terus memandu laju membelah kegelapan ibu kota. Yang peliknyaaku dapati Menara KLCC semakin sayup. Setahu aku universiti kami amatberhampiran dengan KLCCwalaupun untuk berjalan kaki adalah mustahil. Johan sebaliknya amatkhusyuk melayan cerita Pak Amid. Aku cuba membisikkan pada Johan yangkami sudah agak jauh dari tujuan sebenar. Malangnya Johan tidakmengendahkan ku.Aku semakin gelisah. Tiba-tiba Pak Amid memberhentikan teksinya danterus keluar dengan agak pantas. Aku perhatikan Johan agak terkejutnamun tidak berbuatapa-apa. Pak Amid lantas membuka pintu teksi dan menarik Johan keluardan terus memukulnya hingga Johan tidak sedarkan diri.Aku menjerit sekuat hati namun aku tahu bahawa kami telah terlalu jauhdari manusia.

Kalau adapun cuma Pak Amid itupun telah tiba-tibabertukar menjadi iblis. Setalah pasti bahawa Johan telah pengsan dantidak mampu berbuat apa-apa, Pak Amid telah masuk kedalam teksi.Aku cuba untuk membuka pintu malangnya pintu tersebut tidak dapatdibuka dari dalam. Pak Amid memujuk aku dengan kata-kata manis dandiselangi dengan bacaan yang entah apa maksudnya. Yang aku tahusekelilingku seolah bertukar dengan pandangan memukau dengan limpahanwarna lampu bewarna warni. Aku terpesona.Pak Amid ku lihat sangat cantik dan aku pula tidak ada sehelaibenangpun yang ada pada tubuhku. Tubuh putih gebuku itu diramas denganmanja oleh Pak Amid. Aku merasa seronok dengan sentuhan Pak Amid.Tangannya manja menjalar dari kakiku dan terus ke betis dan pehaku.Aku merasa teruja. Kurasakan buah dadaku membesar. Kemaluanku terasaberdenyut-denyut. Sentuhan Pak Amid mengkhayalkanku. Aku cukupseronok. Pak Amid perlahan-lahan membongkok dan mencium indah ku. Akuteruja sekali lagi.

Pak Amid memang pandai memainkan lidahnya.Diciumnya indahku dan dijolokinya dengan lidahnya. Aku cukupterpesona. Sementara kedua-dua tangannya meramas lembut buah dadaku.Aku cuma mampu membaringkan diri dan bersandar pada pintu kereta yangkurasakan seperti katil yang cukup empuk. Segalanya amat indah.Setelah puas memainkan lidahnya kedalam indahku, Pak Amid telahperlahan-lahan merapati diriku dan mencium bibirku. Terasa bahangkeseronokan mengalir kedalam diriku. Lantas aku memegang kemaluan PakAmid yang agak besar dan panjangnya lebih kurang 7 inci itu dankumasukkan kedalam mulutku. Entah macamana aku pandai dalam bidangkulum mengulum ini. Setahu aku belum pernah terlintas perkara semacamini dalam seumur hidupku. Segalanya seolah telah diprogramkan padamalam itu dan yang peliknya aku seolah seronok Pak Amid meku.

Pelirnyaaku kulum ligat. Sementara Pak Amid meramas lembut buah dadaku. PelirPak Amid kudapati amat tegang dan keras. Air maziku telah banyakkeluar. Setelah puas mengulum pelir Pak Amid aku biarkannya untukmeneruskan agenda seterusnya. Pak Amid lantas memasukkan pelirnyakedalam lubang indah ku.Mulanya di mengetuk di sekeliling indahku dan dengan perlahan-lahandia memasukkan pelirnya kedalam lubangku. Aku mengerang perlahan. Akulihat muka Pak Amid tersenyum sambil berkerut. Maklumlah masih dara.Tentunya lebih ketat. Pak Amid menarik laju batang pelirnya biladitarik keluar. Dimasukkan semula dengan perlahan-lahan dan begitulahberterusan sehingga beberapa minit sambil tangannya perlahan-lahanmeraba dan meramas tubuhku. Aku seolah terlupa segalanya. Lupa padadiri sendiri, lupa pada ayah dan emak dikampung, lupa pada Johan danlupa pada Tuhan.

Keseronokan dan keghairahan yang diberikan oleh PakAmid membuatkan aku lupa pada segalanya.Tiba-tiba aku merasakan seolah seluruh badankuseperti direnjat oleh elektrik. Kemuncak keseronokan kini terasa. PakAmid menarik perlahan pelirnya keluar dan dengan laju dia melancapdidepanku. Puss…..terpancut cecair mani dari pelirnya keseluruh mukadan dadaku. Pak Amid memasukkan pelirnya kedalam mulutku. Aku terimapelirnya dengan penuh rasa ghairah. Kukulum pelirnya sepuas hati. Airmani ku telan jua. Pak Amid tersenyum puas. Aku turut tersenyum. Entahdengan tiba-tiba pemandangan kelilingku berubah.

Teksi Pak Amid telahhilang termasuk tuannya sekali. Aku dalam keadaan telanjang bulat.Pakaianku disamping Johan yang masih tidak sedarkan diri. Ya Allah akuterpukau rupanya. Aku telah di!!! Tidak!!!Aku cuba membangkitkan Johan tetapi Johan masih kaku. Aku tidak tahudimana aku berada. Yang pasti mentari sudah mula menampakkanya dirinyadiufuk timur. Aku memulakan hari ini dengan daraku telah tiada.Yang pasti Pak Amid gembira dengan habuan dara ku yang diragut malamtadi...

Balasan dendam Ghairah

$
0
0
Lepas habis mengaji, aku masuk satu kolej di Lembah Kelang. Ramai la sttudent disitu yang kebanyakannya student yang tengah prepare nak masuk universiti, termasuk le aku. Selama ni aku tak de lah layan awek, tapi masa tu sebab dah jadi mahasiswa kolej kononnya dan dah tamat SPM, aku pun cuba-cuba la keehidupan sebagai mahasiswa yang tengah belajar dan nak cuba-cuba bercinta.

Biasa la kan, ada orang suka pada kita, kita rasa biasa dengan diorang. Ada pulak yang kita suka tapi diorang layan kita sama macam kawan yang lain. Dalam banyak-banyak tu, ada seorang awek ni. Muka sweet, hitam manis. Aku ni taste memang dengan awek yang kecil molek. Tak suka awek yang tetek besar macam tetek gajah, maklum lah kan, lain orang lain selera. So awek ni memang perfect dengan citarasa aku. Orang nya lincah, body athletic, rambut panjang lurus.
Kalau di kampus, aku paling suka bila tengok dia pakai baju kurung yang warna cerah sebab selalunya aku boleh nampak lining bra dia. Ada hari dia pakai bra athlete, ada hari pakai bra yang tali halus. Kalau dia tengah period pun boleh tahu sebab tetek dia akan jadi lebih besar than usual. Biasanya teteknya tajam aje.

Aku cuba usya awek ni tapi semaki aku rapat, semakin susah. Maklum lah kan princess playing hard to get. Dia treat aku macam kawan-kawan dia yang lain, tapi yang geramnya ada masanya dia macam sengaja menunjuk-nunjuk dia rapat dengan balak lain depan aku. Serabut kepala otak aku masa tu.

Tapi dia masih layan aku. Kami keluar, ada masanya aku call dia di rumah. Tapi nak jadi lebih dari tu nampak takde lobang. Aku ni bukan apa teringin nak peluk dia dan nak tengok puting teteknya. Lebih dari tu, tengok lah kalau ada respond aku pun teringin juga. Maklum la, mana ada pengalaman. Selama-lama aku kawan dengan dia, setakat dapat fantasize bodynya disebalik baju kurung or dresses dia yang lain. Cuma ada satu hari aje aku berpeluang tengok menerusi beck-line dia ternampak lurah, bra putih dan outline teteknya bersaiz A.

Lama-lama aku pun tak layan lagi. Aku pun masuk universiti, pastu kerja. Aku waktu tu bukanlee budak lagi, dah ada pengalaman. Dah lebih 10 tahun since aku dan awek ni berpisah sebab pergi tempat belajar lain-lain. Then satu hari aku bukak balik buku telefon aku yang lama dan ternampak la nombor telefon rumah nya. So aku pun beranikan diri aku telefon. Pas ! Dia ada dirumah. Suaranya masih cam dulu, manja-manja merengek.

Macam kawan lama yangg baru jumpa balik, banyak la sembangnya. Kitorang keluar, catch-up balik cerita lama, dating macam masa dulu. Lama-lama keluar, kitorang pun semakin rapat. Nak kata dah confirm couple takle jugak, tapi almost tiap malam telefon.

Satu malam entah horny ke apa, nada sembang kitorang menjurus pasal seks dan relationship. Sembang punya sembang, rupanya dia dah tak virgin lagi. Dah kena robek masa kat universiti dengan jantan mana aku tak kenal obviously. Dia ni a bit reserved cerita pasal pengalaman pertama dia tapi lama-lama dia ceritakan lah dia main dengan balak kepada coursemate dia di university.
Pengalaman pertama, dah tentu sakit katanya, sebab dia body kecik, balak tu badan besar. Dia kata pengalaman pertama dia tak enjoy sangat sebab sakit dan balak tu lebih concentrate nak menghenyak dia aje. Tapi sexual episodes selepas tu dia dah lebih enjoy sampai lah ke satu ketika coursemate dia dapat tahu so dia in deep trouble. Gaduh punya pasal, dan sebab dah selalu kena, agaknya horny dia terlanjur pulak dengan coursemate lain, tapi bukan orang Malaysia. Dia kata lagi teruk dia kena kerjakan sebab mamat tu tahan lama gila sampai dia kering kat bawah tu tapi mamat tu masih balun.

Dari sexual discussion tu jugak, aku dapat tahu dia dah kena bantai dengan tak lebih dari 10 orang balak, dan pernah sekali buat anal sex, pastu takde dah sebab dia tak suka. Maklum la, kalau dah kena bantai kat cipap pun kadang-kadang sakit, inikan pulak kat anus. Dia kata although dia memang enjoy dan cipap dia basah masa sexual intercourse, tapi banyak kali dia suffer sebab lubang dia kecik. Aku faham sebab bodynya memang kecil molek macam Sheila Majid. Mana tahan beb ! Tapi menerusi phone calls tu aku memang horny gila.

Kitorang pun lama juga in that kind of relationship, keluar dating. Sembang yang berbau sex, tapi kami setakat kiss, raba-raba. Dan aku masa tu dah boleh pegang, urut dan kiss tetek dia, tapi masih belum bukak bra dia lagi. Pelan-pelan beb ! Ada sekali dia kasi blow-job kat aku dalam kereta, tapi mana sedap kan, line tak clear.

Satu weekend, terjadi la peristiwa.
Kitorang pergi jalan-jalan macam mini vacation lah. So masa balik dah malam, dia kata apa kata kitorang pergi ke apartment member dia dan lepak kat situ. Aku ok aje. Balik rumah dia, pickup stuff, then kitorang pun terus ke apartment kawan dia. Although aku stim kat awek aku ni, but still jiwa jantan, stim jugak dengan kawan dia. Tapi kawan dia dah berbalak dan malam tu mamat tu ada sama, so jangan cari penyakit.

Makan, had fun, tengok movie. Pastu aku pun tertidur. So everyone adjourn lah ke kamar masing-masing. aku dengan awek ni.

Mula-mula aku peluk dia dari belakang. Panas badannya, horny la tu, maklum le dah lama tak kena. Aku cium leher dia, dia ketawa kecik merengek. Lama aku cium leher dia, belakang tengkuk sambil tangan aku berlari-lari kat body ahtletic nya. Halus, selalu pakai moisturiser ni. Larikan tangan di lengan aku dah rasa masik-manik pada kulit, geli-geli horny ni. Bagus !
Memang malam ni dia kena la akhirnya dengan aku aku rasa sebab respond baik.

Aku larikan jari ke dalam t-shirt. Tak pakai bra ! Damn this bitch tak sejuk ke pakai air-cond tidur tak dapat bra. aku pergi ke lurah tetek, pastu terus letakkan tapak tangan ke tetek kiri dia. Puting dia memang dah kerass betul-betul kat tengah tapak tangan aku. Aku main hujung jari aku keliling puting tetek dia. Aku dapat rasa manik-manik lebih besar kat apa namanya.. oriole puting. Kalau puting dah tegak tandanya horny, dan ada manik-manik tu tandanya kat cipap bawah tu empangan dah mula retak keluar air.

Aku tarik badan dia, dia berpaling. Aku kiss dia di mulut, pastu keluarkan lidah perlahan-lahan explore mulut dia, dia pun main-mainkan lidah dengan aku. Aku rasa mulut aku boleh cium mulut dia termasuk hidung dia sekali kot. Nafas dia kuat. Tangan kiri aku main-mainkan rambut dia, tapak tangan kanan gentek puting teteknya.

Pastu aku ramas perlahan-lahan teteknya. Aku tau.. tak besar, tapi tetek awek yang tak besar dan ahtletic ni takde psring, something yang aku prefer.
Dia kata dia dah tak tahan. Aku tahu game awek ni. Once korang dah bagi awek cum, diorang mula la kurang layanan. So aku diam aje dan masih buat dia mendesah-desah dengan foreplay. Lagipun ini first time main dengan dia, dah le simpan hajat 10 tahun beb, silap-silap tak perform aku nanti.

Aku bukak t shirt dia. Tersergam la tetek Cup A dengan puting nya yang terjojol, tajam dan... aku terperanjat.. besar beb putingnya. Dalam banyak-banyak pengalaman main dengan perempuan, memang aku tengok awek yg tetek kecik especially Cup A, putingnya besar, dan bila horny, amboi macam twin towers terjojol. Warnanya coklat, typical awek melayu. Aku tak pernah lagi jumpa awek melayu puting pink. Bekas awek aku amoi sorang tu aje yang puting pink dan bawah tu jugak warna pink.

Dah bukak baju, aku bukak baju, pastu aku bukak beluar tinggal boxers. Masuk dalam selimut. Sejuk beb, aircond kat luar hujan lak tu. Dia masih pakai undies dan seluar pendek.
Aku start kat pusat. Aku tak tau la, aku memang selalu start kat pusat. Lidah tu basah kat hujung jangan basah sangat, kasi effect kesat dia. Pastu aku tarik lidah aku dari pusat ke lurah tetek dia. Dia ketawa manja sebab geli ke apa ke aku tak kisah. Aku dapat rasa garam kulit kat lidah aku, itu yang buat hrony nak menghenjut tapi sabar beb. Bau kulit awek tu masuk dalam hidung aku, bau horny. Korang tau kan, kita manusia ni keluarkan satu bau masa tengah syahwat. So bau tu lah.

Dari lurah tetek aku menuju dengan lidah aku ke tetek belah kanan yang masih belum teroka. Tadi dah teroka tetek kiri kan, so sekarang biar la tetek kanan dapat rasa pulak. Lidah aku pergi ke puting nya, lidah aku pandai dia pergi ke keliling puting tu bagi geli-geli sedap. Tangan awek tu kat kepala aku suruh hisap tapi aku relax. Jangan gelojoh. Clockwise pastu counter clockwise, then baru lah aku mula kiss puting dia perlahan-lahan. Masa ni airliur aku dah banyak sikit kasi lubricant. Rasa masin-masin kan adda garam kulit kan. Aku cium, lepas tu puting dia aku hisap sambil lidah aku gentel-gentelkan. Nampaknya dia suka sebab desahannya kuat lagi.

Lupa pulak, masa ni tangan kiri aku peluk dia, dan tangan kanan aku dah advance sikit buat apa tu orang panggil.. cakaran kucing lembut kat peha dia. Peha dia pun tak duduk diam, kejap naik, kejap turun, kejap kangkang terbukak kejap tertutup. Tapi selalunya tutup bila aku buat trick baru kat puting tetek dia. Banyak trick masa hisap puting tu beb ! Janji kreatif.

Dari menggentel tetek belah kanan aku naik french kiss balik kat mulut dia. Pastu turun ke leher, dan belakang telinga kiri. Then balik ke leher. Manik-manik halus macam ikut je mana mulut dan lidah aku pergi. Bagus lah. Tangan kanan aku masih belum teroka celah kangkang dia lagi, tapi masa ni dia dah pegang tangan aku suruh ke situ, tapi aku resist.

Mulut dan lidah aku mula lah ke tetek kiri dia, trick macam tadi cuma kali ni, lidah aku yang kering tu buat clockwise then counter clockwise, pastu terus cup ! Menangkap puting tetek kiri dia. Kaget awek tu, terkejut la tu kan, dia ketawa kecik, pastu merengek manja panggil nama aku sambil berbunyi ussss usss dan uhhh. Aku rasa degupan jantung dia dah kencang sebab dia dah senang duduk (baring!) macam ayam nak kena sembelih.

Aku terukan kiss dan hisap puting tetek dia, sambil (kali ni) hisap puting dia panjang-panjang. Tiap kali aku buat, badan dia terangkat, tak nak kasi lepas. Menangkap nampaknya awek ni, nanti la aku balun karang kita tengok samada pinggang dia pandai menangkap kote aku ke tak. Awek ada pengalaman so sedap ni.

Aku pulak dah tak tahan. Aku tengok dia, mata dia yang tadi terpejam tengok aku pastu dia kata kenapa. Aku bisik kat dia, aku kata I want you. Dia senyum dalam kelam lampu bed lamp, dia kata dia pun nak. Kena tanya dulu beb, awek suka kalau kita tanya dulu. Kote aku belum aku story lagi ya, dia dok dalam boxer aku dari tadi meronta-ronta nak keluar. Awek tu lurutkan boxer aku dan pegang dalam genggaman dia. Awek kecik molek, so korang boleh bayangkan la genggaman dia pun cam pegang buah timun yang gemuk tu kan. Tangan dia sejuk, darah dah banyak ke tetek dan cipap so sejuk la.

Dia kata kote aku panjang average, tapi kepala besar dan batang gemuk. Aku tau, bukan dia sorang je yang cakap camtu, tapi aku diam je la kan, takkan nak sibuk, aku setakat senyum je la. Dia awek ada pengalaman.. ada tricks up her sleeve. Dia kiss kepala kote aku ala-ala awek bertamadun. pastu kiss kat lurah belakang kote tu sambil lidah dia bermain-main kat situ. Then lidah dia turun sampai ke bawah. Lidah dia pun sampai ke tengah-tengah antara dua telur. Pastu dia kiss telur aku dan pastu jilat. Jari-jari dia pulak gentel-gentel puting tetek aku.

Dari situ dia pun mula masukkan kote aku ke dalam mulut dia. Mula-mula 1/4, dan mula main-mainkan tepi bibir dia. Tapi mulut dia masih belum tutup habis. Pastu separuh kote aku dalam mulut dia. Masa ni mulut dia dah mula kejap sambil turun naik. Tiap kali kat bahagian atas kote aku, lidah dia akan jilat permukaan kepala kote. Pastu dia blow-job macam biasa, tapi tak dapat nak masuk habis. Aku pegang kepala dia, dan cuba nak tolakkan kote aku masuk habis, tapi dia cepat-cepat resist. (Aku dapat tahu lepas tu dia cakap dia tak suka orang pegang kepala dia masa blowjob.. aku tanya kenapa, dia kata dia suka in control dan selalunya dia tersedak sebab kote tu cucuk anak lidah dia.. hehe.. ok)

Lama kasi blowjob sambil aku baring, aku main-main rambut dia sambil gentel-gentel puting dan buat cakar-cakar kucing kat peha, shoulder blade dan belakang tengkuk dia. Dia pun tengok aku pulak, dan tanya, tak nak ke lick cipap buat 69. Aku kata aku nak explore dulu lepas ni. Bercaaya mata dia, aku tau.. dia ingat lepas ni aku nak terus membalun. Tapi relax la baby aku kata bukannya 100m dash semua nak cepat.

Pandai blowjob minah ni tak sangka aku sabar tunggu 10 tahun dapat blowjob cun camni. Maklum la awek dah ada training dengan jantan lain.

Turn aku pulak ambik peranan. Aku bangun, dia lurut rambut dia dan baring. Aku bukak seluar pendek ketat dia perlahan-lahan. Undies dia warna putih dalam samar-samar tu (Damn, aku ingatkan G-String.. tapi tak apa lah), aku nampak celah kangkang dia basah. Dah banjir rupanya.. kesian sayang aku kata, dah banjir. Dia ketawa kecik.

Aku pun mula jilat dari belakang lutut then peha pastu main-mainkan mulut dan lidah aku kat tepi-tepi cipap. Dia mendesah-desah tak tahan le tu, tangan dia urut-urut kepala aku. Amboi, aku pegang kepala dia masa blowjob dia resist, ini aku nak menjilat cipap, dia pulak nak cepat-cepatkan procedure.
Aku bukak undies putih dia lurutkan sampai ke hujung kaki.. eh eh.. mulut aku pulak sangkut kat ibu jari kaki dia sambil hidung aku menghidu tapak kaki dia. Dia terkejut dan ketawa manja lagi. Suka lah tu.. nanti la kau aku balun kang. Aku merangkak terus ke celah kangkang dia pastu pusing so that dia boleh tengok kote aku sambil baring. Tadi nak 69, ni aku bagi.

Aku tak leh la cerita in detail trick apa aku buat kat cipap dia, sebab itu proprietary, commercial in confidence hehehh tapi macam biasa cipap dia dijilat, lidah masuk dalam celah tu, misai aku (aku bermisai lebat) bertaut dengan bulu cipap dia. Kalau tadi banjir, kali ni dah tsunami. Kote aku pun dia dah tak main lagi, dok sibuk termengah-mengah. Past paling dia suka bukannya bila lidah aku masuk dalam celah tu, tapi bila aku jilat perlahan-lahan kat permukaan antara lubang cipap and anus. Dia sensitive kat situ.. tak apa nanti masa balun karang telur aku akan gesel-gesel kat part tu.

Lagi satu, aku tengok reaction dia lain sikit bila hidung aku tonyoh-tonyohkan dalam lubang cipap dia.

Dah cukup 69, masa untuk mendayung sampan.
Dah lama aku pendam, dulu aku nak kau jadi awek aku. La ni dapat balun lagi.
Aksi pertama cowgirl. Bagi dia jangan boring, sebab dia kan badan kecik. Kang buat missionary mati lemas pulak budak ni. Nak doggy, aku rasa dia tak ready lagi sebab awek kecik, lubang cipap dia belum stretch lagi untuk aksi pertama.

Dia pelan-pelan naik atas aku. Sempat dia bisik, please handle me with care. Ye la sayang, aku bukannya nak makan hang dengan rakus. Aku dah puas dah merakuskan diri dengan amoi puting pink tu. (Masa tu amoi tu tengah study lagi, dan takde di KL).

Badan dia rebahkan perlahan-lahan atas abdomen aku, lutut aku dua-dua naik sebab nak bagi support, kang jatuh dia dari katil kang potong stim pulak kan. Lagipun nak bagi dia masukkan kote aku perlahan-lahan ke dalam lubang cipap nya. So kena la bagi support sikit.

Mata dia terkelip-kelip masa nak masukkan at least kepala kote aku. Bila kepala kote aku dah macam kena stamp kat pintu cipap dia, aku pause sekejap. Biar kepala kote aku buat measurement. Kena buat measurement beb.. ini bukan regular whore hari-hari kena, silap haribulan kang kalau tusuk terus, koyak pulak.
Lupa nak cakap, tak pakai sarung.
Aku rasa susah sikit nak masuk ni. So aku masukkan 3 jari ke mulut aku, ambik sikit lendir airliur dan sapu sikit kat kepala kote aku. Pastu aku pegang pinggang dia semula dan kepala kote aku buat measurement baru. Masuk sikit-sikit. Panas. Takat-takat muat ni pastu aku cuba masukkan sikit lagi. Dah dekat separuh, dia dah mula pelan-pelan lentuk peluk aku pressing her belly dan tetek tajamnya ke dada aku. Lutut aku masih bersilang belum runduk ke bawah lagi.

Dah lama aku henut perlahan masuk separuh, aku lajukan sikit. Mulut dia kat telinga aku mendesah-desah. Panas lubang telinga aku kena nafas dia. Sedap.. sedap. Lutut aku mula turun sikit, dan aku mula nak masuk lebih dalam lagi. RPM masih perlahan lagi ni, tengah nak cari spot. Rasanya tak jumpa camni sebab telur aku tak gesel permukaan yang aku jumpa masa aku tengah lick tadi. Lagipun nampak dari gaya dia ni, spot atas, so missionary mungkin boleh bagi peranan. Tapi tak apa, kita ni explorer.

Dari tadi nafas dia perlahan jadi cepat. Pastu body dia flex ke atas secara tiba-tiba, dia dah jadi cowgirl sejati. Sebab nak maintain masuk separuh, dia pun pandai control. Punggung dia naik-turun ikut rythmn yang dia suka.. tangan nya berpaut pada dada aku pastu peluk aku balik. Aku ikut rythmn dia juga sambil punggung aku naik-turun. Damn dia control tak nak bagi kote aku masuk penuh, aku cuba nak tekan masa punggung dia turun ke bawah tapi tak dapat lagi.

Melawan ni.
Aku pegang pinggang dia dengan harapan aku pulak dapat in control. Lagi sekali body dia flex ke atas, dan tangan dia pegang tangan aku. Berbunyi macam tayar lori jalan kat tanah becak. Bash kat cipap tu dengan macam-macam jenis lendir. Teringat aku nak stop and then nak lick sebab aku tau, cipap masa tengah horny ni ada satu macam punya bau, buat aku cukup horny. Tapi nampak gayanya tak ada harapan, takpe lain kali.

Aku cuba lagi nak masuk habis, tapi dia tak bagi. Bila dia rangkul badan aku, aku pulak peluk dia rapat-rapat, kaki aku lock dia. Ha ha tak boleh lari lagi. Tangan kiri aku peluk dia rapat, tangan kanan aku pegang punggung dia. Tengah dia henjut-henjut tu, aku cuba masuk habis, terdengar rengek tersikit kuat macam oh! tapi tak lah kuat melolong-lolong macam dalam filem blue tu kan. Ini satu jenis rengek sedap.. ala-ala bisik gemersik gitu. So kote aku dah masuk habis dah. Bagus. Panas nya.. dia ni terkecing ke apa.

Dah puas jadi cowgirl, rentak dah jadi perlahan tapi aku kena la maintain rythmn beb, kang dia dah puas aku ni belum lagi. Dalam kepala otak aku masa tu dah meracau-racau, adik kecik berkepala botak dah mintak tolong nak sangat termuntah. Ye lah bahana orang kata.. dah lama kempunan tak dapat awek ni 10 tahun dulu aku syok kat dia. So mind game ni la merasuk kepala otak aku, susah sikit nak maintain. Tapi aku cuba juga nak tahan. Oii fikir benda lain.. fikir benda lain.. bola semalam siapa menang ? Apa isu semasa.. Anwar nak kena pecat ? hehehh
Aku rangkul pinggang dia pastu letakkan body dia atas katil. Aku nak missionary. Rasanya tak sempat nak scissors ataupun doddy, takpe. Malam ni dah dapat, malam lain aku buat lah.

Mata dia yang tadi terpejam terbukak tengok aku. Mula dia terbukak sikit.. ala-ala artis yg ambik gambar bukak mulut tu kan seksi tu kan. Kaki terkangkang.. kesian pulak aku tengok awek ni muka sweet kaki terkangkang terbaring depan aku. Tapi dia pun nak jugak kan.
Aku pelan-pelan dekat dengan dia, sambil genggaman kanan kat kote. Batang aku berlendir yang jenis melekit-lekit ni, kalau tunggu lama-lama bila dia dah kering.. ish susah kang nak masuk. Bagi lagi satu lapisan air dari mulut kat hujung lidah aku just in case lubang awek aku ni dah kering.

Sama macam tadi, mula-mula kepala kote reccie (reconaissance) dulu. Alah macam askar nak pergi serang kubu komunis kena la buat tinjauan dulu. Pelan-pelan kepala kote aku mencuba. Obviously kali ni tak la macam tadi kan, cuma aku rasa kalau aku tak bagi lapisan air kat kepala kote aku, dah kering sikit ni. Itu la disadvantage main dalam bilik aircond. Badan kita senang nak arouse (naik bulu roma), tapi kalau lubang cipap simpan lama-lama nanti kering kena la lick balik. Nak lick boleh, tapi rythmn kang dah tertukar sikit. Lagipun adik kecik tu dah terkelip-kelip nak muntah sangat.

Pelan-pelan aku tekan sikit.. eh eh terlepas.. on purpose tu. Orang panggil mengasah pedang. Asah bang asah dari hujung kepala sampai ke pangkal. Suka rupanya awek tu. Kepala dia flex sikit ke belakang, sambil buat bising. Dah sah spot atas, paling tidak pun sipi-sipi ke tepi.
Asah punya asah, aku masuk sikit, pastu asah balik. Awek ni dari tadi pegang punggung aku suruh aku masukkan cepat. Tapi aku mengasah lagi. Kalau tadi kering sikit, la ni dah ada perubahan.. humidity dah bertambah kat bawah tu silap-silap kalau suhu 0 Celcius boleh jadi frost. hehehhh

Ok lah sayang, pedang I ni teringin sangat nak masuk balik dalam sarung dia. Cukup la main-main let's get back to business. Puas mengasah, aku tusukkan pelan-pelan ke dalam lubang hikmat. Ussss... berbisik balik awek ni. Baru masuk 1/4. Aku cuba masukkan lagi... ehh.. kan basah tu patut senang la sikit nak masuk. Ini la orang kata, position lubang tu masa cowgirl tadi lain, bila missionary lain. Obviously, kali ni agak sempit sikit. Nampak dari airmuka awek yang sweet ni, dia tengah nak menahan lenguh kat bawah tu. Tiap kali aku flex ke depan nak masukkan lagi batang aku, dia merengek dan airmuka dia menahan sakit. Ish horny nya aku.

Ini bukan sebab tak cukup air, ini sebab tak cukup space brader. Tapi macam biasa dalam hal-hala camni, kena guna kaedah cuba-jaya. Janji sabar, dan sentiasa jangan lupa kasi dia horny supaya supply air kat bawah tu masih ada. silap haribulan, tak payah main pun awek kena foreplay boleh cum. So sambil adik bawah tu cuba nak relaxkan muscle cipap awek ni, mulut aku buat peranan kat area lain. Puting, abdomen belah bawah ketiak, bahu, leher, dan french kiss. Aku cuba buat dia lupa akan kelenguhan kat bawah tu dengan geli-geli manjakan kat abdomen awek ni.. ala part dekat dengan pinggang yang orang selalu geli tu kan. Jangan kuat, larikan lidah yang kering sikit pun cukup.

Aku pun berjaya dapat masuk. Aku flex badan aku kedepan, kaki awek ni terkangkang lebar. Kesian kena balun la.. kejap lagi ya sayang nanti habis lah.. you akan dapat rasakan kenikmatan. Aku suruh awek ni jilat puting aku. Pastu aku french kiss dia balik. Semua ni sambil proses dayungan perlahan-lahan. Awek ni mendesah-desah, merengek perlahan.

Geram aku dengan awek yang tengah aku bantai ni. Aku mulakan dayungan cepat, sambil aku rangkul pinggang dia, dan tangan aku satu lagi memaut bahu dia. Kepala aku tunduk ke leher dia, aku nampak dari celah mata mulut dia terbukak macam awek bagi blowjob tapi takde kote. Merengek jangan cakap la, siap bestnya, deeper, uhh, ahh.. orang putih awek ni siap merengek fuck me.. fuck me.. ye lah aku tengah fuck you lah.. Terdengar keriuk-keriuk katil sikit-sikit.

Memang susah nak tahan, awek dah horny, dia pulak rangkul pinggang aku kuat. Aku dapat rasa muscle dia kat perut flexing.. dah tengah nak cumming tapi belum lagi. Korang tau la wek nak cum bukan senang. Tapi aku rasa aku dah dapat kat mana awek ni syok. Dia kat atas tapi sipi belah kiri sebab tiap kali bila aku halakan ke situ, kaki dia yang dok kepit aku bai reaction lain macam. Susah sikit nak tau dari desahan sebab dia ni bising sikit, although tak lah menjerit.. maklum la main kat rumah orang.

Dia talk dirty, so turn aku pulak talk dirty sambil fucking. I love you dari dia tak putus-putus. Awek tengah sedap, mula la sayang. Oh babhy, oh sayang. Termengah aku dibuatnya. Peluh jangan cerita la macam air terjun. Badan masing-masing berpeluh-peluh kali ni walaupun aircond. Masing-masing berlawan. Aku hentak, dia menangkap. Aku cuba cabut, dia merengek. Rythmn semakin laju, dia peluk aku kuat-kuat, aku pegang kepala dia, dia menjerit manja yang jenis pelan, aku pelankan ryhtmn aku sikit. Aku tengok dia dia tengok aku sambil senyum manja. Aku bisik, kenapa, dia gelak jenis nakal. I dah dia kata.. ok.. I belum aku kata sambil punggung aku masih berdayung cuma kali ni pelan sikit.

Aku french kiss dia balik, yg dia ni agaknya dah dapat, tarik nafas panjang sambil ohhh gitu. Ok, kau dah dapat, ni aku nak kerjakan kau cukup-cukup.

Dari memeluk, aku position kan badan aku menegak pulak. Aku hentak macam tukul hentak paku. Mula-mula pelan, pastu kuat. Semakin kuat, macam nak patah badan dia yang mungil ni aku kerjakan. Aku angkat kaki dia yang tadi terkangkang lebar, aku rapatkan, naik ke bahu aku. Sambil aku cium pangkal kaki nya.

Ok lah... kali ni tak leh tahan. Aku hentak kuat-kuat dan laju-laju, pastu dari posisi badan aku menegak, aku turun peluk dia kuat-kuat. Korang boleh bayangkan lah, aku six-footer dia tu dalam lebih kurang 5' 2", satu macam punya flex badan aku peluk kuat-kuat. Memang tak boleh tahan lagi. Aku termengah-mengah, dia pun. Aku bisik nak pancut luar ke dalam.. dia terkedu.. dia cakap luar.. luar.. ahhhhh... aku cabut.. aku cabut cepat-cepat. Macam botol Coke kena goncang pastu cabut penutupnya.. habis terkeluar muntah melekit kat atas perut dia.
Puas hati aku... puas... adik kat bawah pun puas.

Aku tersepok kat atas dia, tapi tak leh nak relax sangat nanti kang patah tulang dia, aku ni 6', 80kg. Oh, sedap.. amat sedap.. macam kena rokok lepas sehari tak hisap. Mau kosong pundi sperm aku ni..

Kitorang pun relax, baring sebelah-menyebelah sambil jari aku main rambut dia. Oh lupa lak, sebelum tu, aku ambik tissue.. kesat perut dia dah melekit. Tersenyum je awek ni masa aku mengelap.. suka la tu.. Aku pulak suka jugak... dah dapat.. dah dapat.. ini awek dulu aku cuba tackle tak dapat, ini dah 10 tahun aku dapat main pulak.. dah 28 umur kitorang masa tu, tapi dah dapat.. lebih kurang balas dendam juga ni.

Kitorang teruskan relationship tu. Main.. pergi hotel semata-mata nak main. Pastu awek amoi aku dah balik, aku terkantoi dengan awek ni kat Mall.. awek amoi aku nampak aku jalan-jalan pegang tangan dengan awek ni. Perang besar. Pastu aku pun clash dgn awek aku yg dapat balasan 10 tahun ni.

Ada juga aku lalu depan rumah dia.. masih ada lagi kereta dia. Tapi orang nya aku dah tak nampak lagi. Dah kahwin ke belum agaknya...

Hari Gawai

$
0
0
Nama aku nay (nick je ni).. umur aku baru je 17 tahun. Ni aku nak cerita pengalaman aku masa hari gawai baru2 ni. Aku ada sorang gf nama dia lynn.. dia ni baru je form 4. Aku suka lynn ni sebab dia ni suka manja-manja. Aku selalu borak dengar lynn dalam telepon.. boleh katakan tiap2 hari aku call dia or dia call aku... Kekadang tu masa borak dalam phone aku ada bagitau dia aku nak jilat dia... tapi kat dalam phone aje la... kalau jumpa dia kat tak pernah pun aku cerita pasal benda tu.. tak berani aku nak cerita depan2... nanti ada pulak yg kena penampar...Until hari gawai baru-baru ni.. lupa nak bagitau lak.. aku ni kat serawak... melayu serawak.

So serawak cuti masa hari gawai... kawan aku nama dia jeff parents dia takde.... parents dia balik kampung halaman... sambut hari gawai... so dia ajak aku datang rumah dia.. aku pun ajak lynn pegi sekali.. aku suruh lynn tipu parents dia.. suruh dia cakap dia tidur rumah kawan dia. Kat rumah jeff ni ada lagi dua orang kawan aku, jason dah mahathir. Malam tu aku dengan member aku ni minum XO sebab nak merayakan hari gawai ni la.. nak pekena tuak.. takde... so XO dengan vodka la jadi gantinya. Aku rasa kepala aku dah high sikit.

Gf aku lynn tu tengok aje sebab dia tak berani nak cuba.Lepas tu aku beritahu lynn yang jeff ni ada bela tikus putih.. lynn ajak aku pegi tengok sebab tikus ni dalam bilik jeff. So aku ikut jer... suka dia tengok tikus tu.. dia kata comel. Sambil lynn tu tengok tikus aku pulak tengok body dia. Dia pakai sweater dengan jean... badan dia comel.. geram aku tengok.. shape dia memang lawa. Lynn ni asyik cakap tikus tikus tu cute. Tah macam mana aku boleh cakap "Lynn do u wanna see my dick".. pasal high agaknya. Aku tengok lynn diam je.. muka pun macam pucat. So aku tanya sekali lagi.

Dia diam jugak. Kesian jugak aku tengok. Aku pegi dekat dia lepas tu aku tarik dia duduk atas katil jeff. Kecil je katil jeff ni.. single bed. Lepas dia dah duduk aku terus bukak zip jean aku.. aku tak pakai seluar dalam so batang aku terus je keluar bila aku bukak zip. Then aku pegang tangan dia dan letak kat adik aku yang sorang ni.Mula-mula dia pegang sikit-sikit aje. Lemah jer.. so aku suruh dia gengam. Then aku rapatkan badan aku dgn dia dan aku jilat-jilat kat telinga dia. Lepas beberapa minit aku jilat dan cium kat kawasan telinga dia tangan dia mula mengusap-usap batang aku.

Aku bisik kat telinga dia suruh dia kulum... dia cakap tak nak. Lepas tu aku bukak sweater dia.. pakai bra warna putih awek aku ni.. bee dees, jenis yang hook dekat depan macam clip. So apalagi aku terus la unhook bra lynn tu. Aku tengok puting dia dah keras... breast lynn ni takde la besar just nice orang kata. Aku takde la isap puting dia sebab aku dah aim benda yg kat bawah tu.. apa lagi pussy dia la.Aku buka zip jeans dia.

Lynn tu dah mula menangis tapi aku dah stim so aku tak peduli la. Aku rebahkan dia atas tilam jeff tu.. tangisan dia makin kuat tapi dia tak melawan just biarkan saja. Lepas buka zip dan butang aku tarik jeans dia.. susah jugak nak tanggalkan sebab ketat. Tapi akhirnya tanggal juga. Panties dia pun color pink ada bunga-bunga. Cute je aku tengok. Aku dengan rakusnya tanggalkan panties dia tu... tak sabar nak tengok pussy dia. Cute betul pussy lynn ni.. bulu sikit-sikit je.. macam budak form one. Lepas tu aku carik kelentit dia.. jumpa.

AKu pun mula menggosok-gosok biji kelentit dia. Lynn mula nangis tersedu-sedu tapi yang aku herannya dada dia makin kuat bergoncang dan air semakin banyak mengalir.. basah dah cadar jeff ni.Aku ni geli part jilat-jilat pussy so aku takde la try jilat kawasan banjir tu. Aku kangkangkan kaki lynn lepas tu aku pegang batang aku dan letak kat lubang pussy dia.

Masuk sikit kepala adik aku tu tapi sampai takat tu saje.. aku tolak sikit tapi tak leh masuk.. rasa macam nak patah batang aku tu. Muka gf aku lak dah merah semacam. So aku stop. Lepas tu aku masukkan jari aku dalam pussy lynn ni. Aku korek cepat-cepat... gf aku ni mula menjerit tapi aku buat tak dengar jer. Aku rasa kawan aku kat luar tu dah tau apa yg aku tengah buat ni tapi lantak la. So aku teruskan dengan aktiviti mengorek ni.. macam orang carik duit tambang bas kat pasir.

Lynn ni dari menjerit.. sekarang ni merenget-renget pulak.. nafas pun makin laju... aku pun makin syok mengorek. Air dia jangan cakap lah.. banyak betul habis basah cadar tu. Korekkan aku semakin laju begitu jugak dengan keluhan lynn tu... merengek-rengek macam budak kecik. Tak lama lepas tu keluar satu cecair hangat.. pekat.. bukan darah.. melekit-lekit je aku rasa. Lepas dah abis keluar aku try masukkan adik aku ni ke dalam pussy dia.

Lynn diam saja. Mula-mula kepala masuk.. lepas tu aku tolak sikit lagi.. masuk jugak. Pastu aku tolak lagi.. masuk.. tapi bila aku try tolak lagi.. tak leh masuk.. kepala adik aku dah jumpa dengan selaput dara dia. Aku tarik keluar batang aku lepas tu masuk semula sampai jumpa dara dia.. aku buat dua tiga kali.. kalau keempatnya aku tarik then aku tolak kuat... terus masuk semua batang aku. Yesss.. aku berjaya pecahkan benteng pertahanan dia. Dia menjerit cakap sakit. Suruh aku slow slow... Aku mulakan aksi menyorong tarik.. tapi perlahan aje.

Sambil tu tangan aku tak miss meramas-ramas breast dia.. sedap.. gebu jer... tapi puting dia keras. Lama2 aku laju sikit.. aku henjut dia.. pap pap pap.. bunyi telor aku kena bontot dia. Masa aku henjut ni aku teringat cerita lucah yang aku pernah tengok dekat dalam video. Doggy style. So aku tonggengkan budak lynn ni. Pehh.. first time aku tengok pussy pompuan dekat-dekat macam ni... Kat tepi bibir dia tu ada darah sikit.. mesti darah dara dia yang aku pecahkan tadi.

Tapi aku tak risau sebab sikit aje. Then aku pegang pinggang dia.. lepas tu aku slow-slow masukkan batang aku. Pehhh... ketat. Aku terus henjut dari belakang. Sambil aku henjut tu aku tengok gf aku ni dok henyak-henyak bantal. Sedap sangat la tu agaknya. Tangan aku pegang perut dia.. lepas tu turun ke breast dia. Aku ramas-ramas breast dia. Tapi henjut tetap henjut. Lynn ni pulak buat bunyi macam sakit-sakit. Bunyi cam nie lah "hizzz huh ahhh uhhhh". Sedap betul aku dengar bunyi tu.. aku henjut laju sikit. Sedap betul aku rasa masa tu... takde bandingannyaTak lama lepas tu bunyi dia makin kuat.. kemutan dia pun main kuat.. sedap betul batang aku... rasa macam ada seribu jari-jari halus mengurutnya.

Aku pun rasa dah tak boleh tahan ni so aku henjut laju lagi. Keluar masuk.. keluar masuk keluar masuk.. tak lama lepas tu aku rasa nak pancut... aku cepat-cepat tarik keluar lepas tu pancut kat bibir pussy dia. Bila habis air mani aku keluar, aku gosok-gosok kepala adik aku dengan kelentit dia.... merenget gf aku tu. Bila batang aku dah kecut.. aku lap batang aku dengan cadar jeff. Aku nak bangun.. tiba-tiba lynn cakap "can i suck it now?" aku punya batang dah lembik tapi aku bagi ajela. Dia pun kulum walaupun lembik. Tapi dia tak puas hati lepas tu dia usap-usapkan batang aku dengan tangan dia.. dia lancap sikit-sikit.

Tapi adik aku ni dah letih.. so aku cakap kat dia lain kali saja la kita sambung. Aku pakai baju dah seluar.. dan dia pun pakai baju dan seluar dia. Lepas tu dia keluar daripada bilik pegi kat ruang tamu. Member aku si jeff, mahathir dan jason ni terus je masuk lepas tu. Jeff cakap dia orang tengok wayang free tadi.. rupa-rupanya tadi dia orang mengintai aku dengan lynn ikut tingkap. Muka aku terus merah... aku diam jer.. lepas tu aku keluar.. ambik helmet dah hantar lynn pegi rumah kawan dia. aku tengok mata lynn tu merah jer.. menangis lagi agaknya.

Lepas antar lynn aku terus balik rumah jeff. Aku tengok budak-budak tu semuanya dah mabuk.Dah sebulan peristiwa ni terjadi... tapi aku tak dapat nak ajak lynn keluar.. bila aku call macam- macam alasan dia bagi. Aku tak kisah la... aku memang suka lynn ni sebab dia ni suka manja-manja. Tapi dia ni kuat emotional sikit. Hari ni dia call aku.. pagi-pagi buta dia call. Dia cakap dia nak keluar dengan kau tapi aku kena janji bila tiba masanya nanti aku kena kawin dengan dia... aku cakap ok saja... sebab aku nak main dengan dia lagi.

Abang dan Mimi

$
0
0
Abang fikir apa tu?” Mimi tiba-tiba bertanya kepadaku. Aku tak sedar bila Mimi keluar dari biliknya.”Mana Amir? Dah tidur ke?”"Dah….sekejap aja dia dah tidur. Itu yang kadang-kadang tak tahan….” keluh Mimi.”Kenapa?” tanyaku.”Ye lah… dia menyusu sikit aja… sekejap-sekejap. t*t*k Mimi masih penuh susu tapi dia dah tak mahu… Sakit rasanya bila susu bengkak….” terang Mimi.Ada chan untuk mengena perangkap nampaknya…. “Abang tolong nak….. Dulu Kak Siti kau macam tu juga setiap kali selepas bersalin.Lepas Abang tolongkannya, dah No problem lepas tu” jawab ku.”Eh macamana..??

Kalau boleh Mimi nak juga Abang tolong” jawab Mimi manja.”Mari sini, duduk sebelah Abang…” aku menunjukkan tempat di sebelahku.Mimi pun bangun dan merapati ku dan duduk bersebelahanku di sofa panjangnya. Dia menoleh kepadaku. Aku pun meletakkan tanganku di atas bahunya dan berkata…”Abang tolong hisapkan susu yang baki tu supaya tak rasa sakit lagi, itu aja caranya…” terang ku.”Eish…. Abang ni nakallah” sambil menampar pehaku dengan manjanya. “Mana boleh macam tu….kalau Abang Salim tahu, mampus Mimi kena sembelih…”"Kalau tak beritahu, mana Abang Salim akan tahu…. Kak Siti kau pun bukannya ada” terang ku sambil jariku memicit-micit bahu Mimi. “Dulu Kak Siti pun Abang buat macam tu” terang ku padanya.”Eh, malulah…”

Mimi melekapkan mukanya ke dadaku. “Eh ini petanda baik ni…” fikirku.Aku mula memicit belakang bahu Mimi dan aku dapati Mimi tidak memakai bra di bawah T-shirtnya. Tanganku mula meraba belakang Mimi dan sesekali mencuit tepi t*t*k Mimi. Terasa Mimi mengeraskan badannya menahan geli.Tiba-tiba Mimi mengangkat mukanya dan berkata “Okay kita try, kalau teknik abang boleh menolong…. Mimi tak tahan sakit ni….” Jelasnya.”Kat dalam bilik lah abang, malu sebab terang sangat kat sini,” kata Mimi.

Kami pun bangun dan menghala ke bilik tidurnya. Pertama kali aku memasuki biliknya, cantik dan kemas. Aku ternampak Amir tidur dalam kotnya.Cahaya dari ruang tamu sahaja yang menerangi bilik tersebut. Aku pun membaringkan Mimi di atas katil beralaskan dua biji bantal supaya tinggi sedikit. Aku duduk disebelahnya dan tiba-tiba Mimi memegang tangan ku dan dia membawa tanganku ke dalam T-shirtnya.

Aku merasa kulitnya yang gebu dan aku mula meraba. Aku rasa panas.Kemudian aku ramas bertalu-talu t*t*k Mimi itu dan dapat merasakan ada air susu yang mengalir dari putingnya. Aku baru nak menyelak T-shirt Mimi tapi Mimi segera bangun dan menanggalkannya.”Senang,” jelasnya.Maka tersembullah dua gunung idamanku selama ini. Jariku mula menyukat nyukat di serata pelusuk t*t*k Mimi. Ternyata t*t*k Mimi memang besar seperti yang selalu aku lihat dan cukup istimewa untuk merangsang nafsu lelaki. Tanganku mengusap-usap teteknya dan puting teteknya ku gentel. Aku angkat kepala ku untuk menyonyot teteknya.

Terasa air panas memancut ke dalam mulutku dan aku terus telan. Aku dah biasa menghisap air susu t*t*k isteriku dan rasanya sama sahaja, panas, masam sikit dan sedap. Aku menyonyot sebelah sambil mengusap-usap yang sebelah lagi. Puas menyonyot sebelah hingga kering, aku beraleh kepada t*t*k yang sebelah lagi sambil menggentel puting yang tadi. Puas menggentel aku mengusap pula. Teteknya menjadi tegang.Mulut Mimi hanya mendengus, “Us us us us us” sepanjang perlakuan ku. Walaupun teteknya besar, tapi susunya tidaklah banyak seperti yang Mimi adukan padaku. Sehingga kering kedua-dua belah teteknya, Mimi masih mengelus kesedapan dan memegang kepalaku ke teteknya sambil menarik tangan ku ke teteknya yang sebelah lagi.Sekali-sekala aku dengar Mimi menarik nafas panjang.

Bunyi nafasnya juga bertambah kuat. Nafas ku juga begitu. Aku pun mula memberanikan diri lalu melonggarkan kain batik Mimi. Mimi tidak menghalang, dia hanya mendengus kesedapan. Tangan ku mula menjalar masuk, melalui getah seluar dalamnya dan merasa tundun cipapnya yang tembam dan menerokai persekitaran cipapnya yang berbulu itu. Perlahan lahan ku usapi bulu cipap Mimi yang halus dan jarang itu. Kemudian aku memanjangkan usapan untuk mencapai juntaian kelentit Mimi. Aku rasa sedap, kelentit Mimi lebih panjang dan keras dari Siti. Sambil itu jari hantu ku meraba masuk ke dalam lubang pukinya. Ternyata ianya sudah berlendir dan basah.”Arrgh…argh…Abang… jangan……. Oh..oh.. sedapnyer….” Mimi merengek….Jari aku masih lagi membuat pergerakan turun naik dengan lembut di cipap Mimi.

Aku rasa seluar dalam Mimi telah basah di kawasan alur kemaluannya.. Kemudian aku menekan-nekan ke dalam alur cipapnya dengan jariku. Mimi menikmati rasa ghairah yang amat sangat. Semakin lama semakin tidak tertahan Mimi aku buatnya. Kain Mimi aku longgarkan dan kemudian aku lucutkan dan diikuti dengan seluar dalamnya yang berwarna pink itu aku lucutkan.Mata Mimi aku lihat terpejam sambil bibirnya yang munggil itu merengek kesedapan. Aku mengalih mulutku dari t*t*k Mimi dan aku lihat Mimi membukakan matanya seperti tertanya-tanya. Aku merapatkan bibir ku ke bibir Mimi dan mula mengucupnya sekuat hatiku. Mula-mula Mimi menarik bibirnya tapi aku kuatkan diri dan mula menjolok mulut Mimi dengan lidahku. Mimi akhirnya mengalah dan mula melawan lidahku sambil mengucup bibirku dengan rakusnya. Tak sangka gadis yang comel lote dari Kelantan ini berahi juga nafsu seksnya.

Tangan aku mula menguak dan mengangkangkan kedua peha Mimi yang gebu itu sambil masih memainkan kelentitnya yang keras. Aku hairan kenapa tiada halangan dari Mimi tapi itu juga memberikan aku keberanian untuk bertindak seterusnya. Aku mula mengucup Mimi dari bibir, berhenti seketika di kedua teteknya dan terus menghala ke tundunya yang tembam itu.Aku menjilat tundunnya dan menciumi seluruh cipap Mimi di bibir luar sehinggalah menggunakan lidahku untuk menerokai lurah dan lubang cipap Mimi yang wangi itu. Dada aku begitu kencang berkocak bila melihat seluruh tubuh Mimi yang putih gebu melepak. Aku mengangkat kedua lutut Mimi ke atas dan mengangkangkannya. Aku sembamkan semula muka aku ke cipap Mimi yang tembam tu…. Mula-mula aku jilat kat tundun… Lepas tu turun sikit sampai ke lurah pantatnya. Bila aku jilat aja bibir lurah tu, secara automatik punggung Mimi terangkat dan mengerang kesedapan “Arghhh arghhh arghhhhh….!!!”.Aku kemudiannya bukak bibir p*nt*t Mimi dan aku jilat dengan rakusnya…”Urghh uurghhhh….!! ……. Sedapnyaaa Abangggg” antara keluar dengan tidak sahaja ayat tu dari mulut Mimi.

Aku masokkan lidah aku dalam lubang p*nt*t Mimi dan aku kisar dekat dalam… Air yang keluar bukan mainlah banyaknyer. Walau pun rasa payau-payau sikit tapi aku hirup kering… Memang sedap dan memberangsangkan dan ditambah gerangan yang keluar dari mulut Mimi.”Arrkkkkkkkk!!” tetiba Mimi menjerit kecil bila aku gigit biji kelentit dia. Aku jilat aku gigit… Aku jilat aku gigit… Butuh aku dah membasahkan cadar katil dengan air mani.”Abang….. please f*ck me… Mimi dah tak tahan ni” pinta Mimi.Aku terus menjilat p*nt*t Mimi. Aku rasa aku belum puas lagi. Memang menjilat ni favourite aku cuma kadang-kadang sahaja Siti berikan kerana dia tak tahan geli.Selagi aku tak puas aku tak berenti menjilat.”Abang…. Abang… pleasseeee f*ck me… plzzz f*ck me Abang..

Mimi tak boleh bertahan lagi niiii” kata Mimi dengan begitu manja.Sekali lagi rasa ghairah yang tidak bisa aku gambarkan dengan kata-kata menjalar di seluruh tubuhku.Permainan jilat menjilat ini agak lama, dan Mimi puas mendesus dan menegang kerana mencapai klimaks tapi aku tetap meneruskannya. Mimi tidak banyak menjerit, hanya mengeliat dan mengerang kesedapan sahaja kerana mungkin bimbang Amir akan terjaga dan adengan ranjang ini terpaksa diberhentikan. Aku merenggangkan kepala dan lidahku dari kemaluan Mimi dan membetulkan adikku di celah kedua belah peha Mimi di mulut pantatnya. Sekali lagi kami bercium dan memberikan Mimi harum bau cipapnya. Mimi memasukkan lidahnya ke dalam mulutku. Sedap dan nikmat aku rasakan. Aku pun bangun melutut. b***ng butuh aku yang begitu menegang aku geselkan pada biji kelentit Mimi.”Oohhhhhh….!!! Masukkan Abang…. now plzzz” teriak Mimi.Aku mula menikamkan b***ng adikku yang keras dan besar ke sana sini, mencari lubang nikmat Mimi.Kepala z*kar ku masuk betul-betul pada sasarannya. Secara perlahan-lahan bibir cipap Mimi aku kuakkan dengan kepala zakarku.

Terasa sempit sekali walaupun Mimi baru sahaja melahirkan anak melaluinya. Penjagaan tradisional yang diamalkan olehnya nyata berkesan untuk memulihkan lubang cipapnya kembali sempit seperti anak dara. Air pelicin Mimi membasahi kemaluanku namun begitu ketat kurasakan…dan itulah kenikmatan yang aku inginkan. Lain dengan Siti, setelah melahirkan anak yang kedua, lubang cipap Siti masih sedap tapi sedikit longgar. “Zzupppp……!!!” dengan sekali henjut sahaja b***ng z*kar aku dah separuh masok.”Oohhhh……!!!” kedengaran dari suara Mimi menggeluh.Zakarku semakin jauh menerokai lubang cipap Mimi dan akhirnya pangkal kemaluan kami bertaup rapat…terasa zakarku telah suntuk dengan rapat sekali. “Sedapnyer Abang….. Besar sungguh adik Abang…..… Kena slow-slow sikit eh…” kata Mimi.”Okay, Abang buat perlahan-lahan” jawab aku.…Mimi membuka kangkangnya dengan lebih luas dan aku mula sorong tarik sampai santak ke bibir p*nt*t Mimi. Aku meniarap atas badan Mimi tapi disokong dengan kedua-dua siku aku agar tak terlalu membebankan Mimi.

Aku mula sorong tarik b***ng aku ke dalam dan keluar. “Abang…… adik Abang ni besar dan panjang lah…… Tak macam Abang Salim punya” tiba-tiba Mimi berbisik kat telinga aku.Aku hanya tersenyum sahaja. Punggung aku masih lagi menggepam. Kali ni lebih laju sikit sebab aku rasa ada kelicinan pada lubang p*nt*t Mimi. Mungkin air dia dah banyak keluar agaknya sebab aku rasa bulu-bulu di z*kar aku dah basah berlendir-lendir dan melekit-lekit.Dah puas cara meniarap, aku pusingkan Mimi buat cara doggy pulak. Mimi tidak membantah. Dia angkat punggung menaik tinggi sikit. Aku sendiri heran macam mana geram aku boleh melebih bila main dengan Mimi ini. Sedangkan dengan bini aku pon aku tak jilat lubang jubur dia. Mungkin disebabkan keputihan kulit Mimi berbanding bini aku yg menyebabkan berahi aku menggila. Ahhh….!!! tak kisah lah tu semua. Janji aku dapat lepaskan geram aku tuh…Aku pun masokkan b***ng aku ke p*nt*t Mimi dari belakang.

Fuhhhh….!!! Lagi ketat rupanya main ikut belakang niii. Namun aku dapat juga masukkan seluruh b***ng dalam p*nt*t Mimi. Aku tak pernah buat doggy style dengan isteri aku kerana dia suka dari hadapan. Buat begini rasa macam bergigi-gigi dinding p*nt*t Mimi. Itu yg menambahkan rasa ngilu lagi kepala butuh aku.”Aaahhhh aaahhhhh….!!! Sedap Abang… Masukkan lagi Abangggg… Masukkan sedalam yang abang boleh…” pinta Mimi. Ermmm….!! Nampaknya dia dah boleh tahan dengan kebesaran b***ng z*kar aku ni. Aku pun hayun dengan lebih laju lagi sampai berbunyi cuppp cuppp cuppp….!!! Peha aku belaga dengan punggung Mimi… Aku tengok Mimi meramas t*t*k kanannya… Semakin membengkaklah t*t*k tu dan dah mula mengeluarkan susu semula….Kemudian kami bertukar posisi. Aku menelentang pulak dan Mimi naik di atas aku.

Mimi pegang b***ng aku dengan tangan kiri dia memasukkan dalam lubang p*nt*t dia. Diturunkan punggungnya perlahan-lahan sehingga tenggelam keseluruhan b***ng sakti aku. Kini tiba pulak giliran aku untuk berehat dan Mimi pula yang memainkan peranan sebagai juragan melayari bahtera.Aku rasa macam nak terpancut bila Mimi menggelekkan bontotnya. Cepat-cepat aku tahan peha dia.Mimi ketawa kecil. “Kenapa Abang… Geli sangat ke?” Mimi bertanya.”A’ah… Abang takut terpancutlah… Abang tak puas lagi ni… Mimi jangan hayun laju sangat laa” kata aku.Mimi tersenyum manja sambil aku meramas dan menggentil puting t*t*k, Mimi terus memainkan peranan dia. Kali ni dia menolak kedepan dan kebelakang kemudian menghenjut ke atas dan ke bawah. Cipap dia semakin berlendir kerana banyak sangat menggeluarkan air. Entah berapa kali dia capai climax aku pun tak tau lah….

Kami bertukar posisi semula selepas Mimi mencapai klimaksnya yang entah ke berapa. Dia penat dan mahu bertukar posisi. Kali ini aku di atas dan mulakan semula menyorong tarik b***ng ku. Hampir 20 minit aku menyorong tarik b***ng aku di dalam kemaluannya dan tiba masanya aku hendak pancutkan air mani aku.Tiba-tiba Mimi mengerang dan aku rasa badan Mimi mengejang sekali lagi. Kali ini nafasnya juga kencang dan kepala nya bergoyang ke kiri-kanan. Aku tahu Mimi dah tak tahan. Tapi aku terus menyorong tarik butuh aku dalam cipap Mimi. Mimi semakin macam teransang. Puki Mimi semakin becak dan melengas. Mata Mimi pejam rapat dan mukanya berkerut seperti menahan suatu keperitan. Suaranya melongoh. Pelukannya keras. Nafas Mimi semakin kencang. Sah Mimi dah sampai puncaknya dan mulut Mimi yang kecil itu ternganga terutama bila aku tarik batangku keluar.

Teteknya ku ramas dan ulit dan putingnya aku gentel. Tangan kiri ku turun ke bawah danmenggentel kelentitnya. Dia merengek keras…!! “Ummnnnghhh..!! …….. ” Mimi melenguhh.Aku percepatkan henjutan ku. Memang waktu itu ku rasa kesedapan yang terhingga.Ku tanya Mimi, “Sedapppp…??”Dia tidak menjawab, cuma mengeluh, melongoh umpama menyatakan…”Yaaaa…!!”.Henjutan ku semakin hebat. Seluruh tubuh Mimi aku peluk kuat……sambil kakinya memeluk kuat badan aku. Kemudian tiba-tiba dia menggelepar seperti ayam liar dipegang…!! Aku tahu dia sedang mencapai klimaksnya. Aku masih bertahan, walaupun cuma sedikit lagi. Secara tiba desakan air mani ku hampir bersemburan.Tambahan pula Mimi menggeliat dan punggungnya bergoyang ke kiri ke kanan. Kami saling berpautan. Waktu itu aku henjut dan tusuk seluruh b***ng aku habis, berdecit-decit pukinya. Lendirnya banyak dan seluruh tenaga ku merangkul tubuh Mimi. Aku terus tekan dan tekan dalam-dalam. Air mani ku pun rasa nak memancut. Aku terus menghenjut. Aku pun dah tak tahan juga. Aku pun memancut semua air mani aku ke dalam cipapnya. Dia hanya berdesis kesedapan apabila air mani aku bertakung didalam kemaluannya. Aku menghembuskan nafas kelegaan.Kami sama-sama mencapai klimaks. Kami sungguh-sungguh merasa nikmat.

Tubuh Mimi masih belum aku lepaskan. b***ng ku masih terbenam dan aku rasa dalam saluran kemaluan ku mengalir air mani. Aku biarkan. Mulut kami berkucupan. Sesekali aku ramas t*t*k Mimi. Kemudian aku menjongkok dan menghisap puting teteknya. Sementara itu aku terus menghenjut b***ng ku keluar masuk, walaupun semakin lemah. Bila aku tarik, Mimi melenguh. Kemudian aku tusuk semula. Aku tengok Mimi tergapai-gapai. Aku peluk dia kemas-kemas. “Mimi puas?” aku tanya.Dia menganggguk.”Sedap?” tanya ku.Dia senyum.Bibirnya merah kena sedutan kucupan ku. Makin nampak kejelitaan Mimi. Kami masih bersatu tubuh dan batangku masih di dalam faraj Mimi. Aku rasa b***ng ku sudah makin lemah. Perlahan-lahan aku cabut. Aku tengok air mani ku mengalir keluar dari celah lubang cipapnya. Aku menggentelkankan puting t*t*k Mimi semula.”Dah hilang sakit tadi?” aku bertanya.”Sekarang hilang…… tapi nanti sakit semula….” jawab Mimi manja.Kami tersenyum.

Aku biarkan Mimi baring tanpa seurat benang dan kami berdua telanjang ibarat suami isteri yang baru lepas bercengkerama. Kami berpelukan sambil memain-mainkan putting t*t*k Mimi, aku yang kiri dan Mimi menggentelkan yang kanan.Dalam berdakapan itu, aku bisikan, “Mimi betul puas?” Mimi menjawab, “Mhhhh…Anu abang besar, masakan tak puas….”Kami pun terlelap…..Kami dikejutkan oleh suara Amir menangis. Mimi bergegas bangun, berkemban dengan kain batiknya dan mengangkat Amir. Jam di dinding menunjukkan jam 12.00 tengahari. Aku segera bangun dan memakai kain pelikat dan T-shirt ku. Aku keluar bilik dan melihat Mimi sedang menyusukan Amir. Kain batiknya dilondehkan dan kedua-dua teteknya tersembul megah, satu puting dalam mulut Amir dan yang satu terdedah.

Putingnya keras dan panjang seinci, mungkin kerana seronok aku memerhatikan atau mungkin seronok setelah apa yang baru dilakukan. Aku duduk disebelah Mimi dan mula menggentelkan puting teteknya. Mimi memandangku dan tersenyum sambil mengelus kesedapan.”Abang nyonyot yang sebelah sini, boleh?” tanyaku mengusik. “Abang haus ni….”"Janganlah bang, tengok Amir ni tak cukup susu sebab habis dah abang hisap tadi…. Tak sempat buat susu baru….. Tapi nanti kalau ada lebih, Mimi panggil Abang, okay….” sambung Mimi dengan manja.”Tak apa…. Abang bergurau aja….” jawab ku. “Mimi nak makan apa, Abang nak keluar cari makan sekejap…Abang belikan…” tanya ku.”Kalau nak ikutkan hati nak makan hot-dog Abang…… tapi tak ada tenaga pulak nanti… Abang cari nasi pun bolehlah…..”"Okay, Abang balik dulu…” aku mengucup dahi Mimi sambil memicit puting teteknya sekali lagi.

Geram betul aku di buatnya melihatkan Mimi separuh bogel di ruang tamunya itu.Aku pun bangun dan pulang ke rumahku melalui pintu belakang. Plan aku dah mengena. Nasib baik badan dapatlah aku melapah tubuh monggel Mimi untuk seminggu. Isteriku tak ada dan suaminya

Sara

$
0
0
Cerita ini ialah satu kisah benar.Sungguhpun ia telah berlaku 8 tahun yang lalu,ia masih muncul dalam ingatan walaupun aku cuba melupakan- nya.Nama aku Azli,aku mempunyai seorang kawan bernama Adham yang aku selalu panggil Ad.Dia mempunyai seorang makwe yang bernama Erin.Erin ni agak cantik orangnya dan mempunyai kakak yang telah bersuami bernama Sara.

Kak Sara-panggilan ku terhadapnya.Kitaorang selalu jugak lepak rumah kak sara dekat keramat kerana erin tinggal disitu.Ad yang selalu mengajak aku selepas sekolah.Aku pun takde apa nak buat lalu aku pun ikut je lah kemana Ad pegi.Aku pun tak tau kenapa Ad suka sangat pegi rumah erin.(pada masa tu pendidikan ugama aku agak tinggi-bayangkanlah tengok blue pun tak pernah)Kalau kitaorang datamg,Ad terus naik bilik di tingkat dua dengan erin.Aku cakap 'apa sajelaa diaorang nii-ni mesti pegi bercium nii...' (innocent nak mampos)

Kak Sara yang sedang menghidangkan air tersenyum aje tengok aku. 'Abang Farid mana kak?' Kak Sara membalas 'dia outstation la Azli, pegi Denmark.bulan depan baru balik.''alamak jauhnye kak sara...' 'minumlahh..'jemput kak sara.aku pun dengan tak berlengah lagi menbe- lasah coke depan mata aku tu.Selang 15 minit lepas aku berbual-bual dengan kak sara,aku menjadi mengantuk.'Huaaarrgghh' aku munguap macam lembu.'kak sara,sorilah,azli nak tidur kejaplahh..'kak sara suruh aku tidur bilik dia pasal ada air-cond.'tidurlah bilik akak li,karang pukul 6 akak kejutkan.'oklah...'balasku.

Aku ni dah tak segan silu pasal aku kenal suaminya,abang farid.lagi- pun aku dah selalu sangat pegi rumah tuu.dalam aku tengah berkhayal aku pun tertidur.entah berapa lama aku tertidur tiba-tiba aku terasa tanganku dipegang orang.aku bukaklah mata "Haaa Apa nii?? aku telah dibogelkan dan tangan serta kakiku diikat dihujung katil. kak sara baru lepas mengikat tangan kiriku.'kak sara apa nii,jangan kak sara,kakak isteri orang,berdosa besar kaaakk tolong saya kaakk jangaaannmmmppp kak sara terus meletakkan bibirnya ke bibirku. rambutnya yang kerinting halus dan lebat itu berbau sungguh harum. tapi aku masih rasa takut.kak sara saya tak pernah buat macam niii...

Syaitan pun terus masuk memerintah latifahrabbaniah (kerajaan diri). Macam letrik 100,000KV batang aku terus naik serta merta.Kak sara pun macam tak sabar-sabar terus je berbogel dihadapanku.Bodinya boleh tahan.teteknya sederhana tapi tegang gila.perwatakkannya ada macam Yusanani Yshak pembaca berita tv3 tu sikit tapi rambut kerinting pan- jang.Aku tak pernah tengok perempuan berbogel.menggigil aku dibuatnya.

Azliiiii...kenapa pendekk...'kak sara menatap batangku hanya 5 inci. aku terdiam.`azli rilek yee..kak sara memasukkan batang ku ke mulut nya.Oh tak pernah kurasa sesedap ini.Naluri ku secara otomatik terus mengarahkan ku menyuakan batangku sedalam-dalamnya kedalam mulut kak sara.Dosa pahala tak kira lagi daahhhh...Aku macam masuk setan.

Aku semakin tak menentu.Tiba-tiba aku terpancut dalam mulut kak sara. 'ooooohhhhhh.....'kak sara meluehkan sikit air mani ku ke perutku. (punyalah banyak) Cepatnye keluar...' kak sara macam tak puas. tapi batang aku belum lembik lagi (kuat gila pasal tak pernah melancap) kak sara terus melancapkan kote aku ke tahap maximum dan memasukkannya ke dalam lubang pukinya.Bulunya lebat,aku tak tau lubang kat mana.

Saat dia memasukkan batang aku,aku rasa best gile tak dapat aku nak explain.kak sara memegang dada aku dan menghenjut batangku macam nak patah katil.Macam nafsu kuda kak sara ni.Aku dok terdiam kontrol nafas macam patung je.Dah la kaki tangan kena ikat.Dia menjerit-jerit aku naik takut. azlilll azliii aaaahhhh aaaah ahah ah ah ah ah hhhhhmmmm hhmmm ooohhhh mmm mmm m m m m azzzzz liiimmmmmmhhhh

FFFFuiii.....dalam lubang kak sara aku rasa ada perasaan macam di genggam-gengam batang aku.aahha a a a AZLIIIIIIIIIIIII kak sara menjerit kuat.kak sara terus rebah ke dada aku.Alamakkkkkkkk Mati ke perempuan ni?(aku tak pernah tengok perempuan klimaks) Nafas kami berdua kencang macam baru lepas berlari.kak sara tiba tiba bangun dan mencium mulutku bagai nak gila.batang ku masih tegang dalam lubang pukinya.Kecik-kecik cili padi yaaa azliii... kak sara menegakkan badannya dan mengayak punggungnya macam mak aku ayak tapis tepung nak buat kuih.Aku terasa nak meletup di bahagian kepala batangku.kak sara terus mencabutnya dan menghalakan ke bulu pukinya.kakkk saaraaaaaaaa oooohhhh crut crut crut air mani ku ter pancut pancut tak boleh kontrol langsung.Azlii...kata kak sara. nak lagii?...aku menganggukkan kepala.batangku baru drop 20% dari ketegangan asal.kak sara baring diatas ku dan kami bercumbu sambil dia membuka ikatan tanganku....

Bersambung-ada banyak lagi aku nak cerita.pasal lepas dengan kak sara aku terus tukar karakter (jadi setan) nanti ada kelapangan dilain masa aku tulis lagi.(ni pun tulis curi-curi ni takut bini nampak)

Keliru

$
0
0
Tempoh Halim ke outstation sangat lama, bisik hati Julia. Perbualan
telefon sungguh menyenangkan dan mengubat rindunya tapi dia amat
merindukan kehadiran suaminya secara fizikal. Sambil melangkah ke
bilik mandi, ia berfikir bahawa ia amat merindukan seks. Dia amat
merindui pelukan suaminya dipagi sabtu ni kemudin bergandingan tangan
ketika bersiar diwaktu petang.Mereka sudah bernikah selama dua tahun
dan kehidupan seksual mereka tak pernah menunjukkan gejala menurun.
Paling tidak, tiga atau empat kali dalam seminggu. Ada sekali tu,
mereka berasmara di hotel seperti sepasang kekasih memadu kasih.

"Apa nanti kelihatan anih?" tanya Julia pada suaminya di telefon. "Aku
rasa tidak. Kau kan kenal adikku. Jadi tidak kisahlah samada abang ada
sama atau tidak?"
"Seganlah bang," jawab Julia, sambil memainkan kabel telefon.
"Apa nak disegankan! Lagi pun kan dulu kita sudah sama menonton
pertandingan awal bersama mereka, jadi apa salahnya sayang pergi dan
menonton pertandingan akhir bersama mereka."
"Saya faham tu bang tapi dulukan abang ada...dan kalau saya pergi
sudah tentu saya seorang saja perempuan kat sana."
"Oh, taklah sayang. Rina kan ada sama."
"Ya ke? Kalau macam tu Julia ikut sajalah cakap abang." jawab Julia,
dengan nada suara sedikit kesal dan geram. Wanita gedit itu, Julia
berkata dalam hatinya.
"Abang tahu, sayang tak berapa senang dengan Rina…, tapi sebenarnya
dia perempuan yang baik dan sayang perlu berkenalan dengannya ."
"Abang," Julia hampir mulai memprotes, tapi ditahannya dirinya.
Selalunya pembincangan mengenai perempuan itu berakhir dengan
pertengkaran, dan dia memutuskan kali ini mengikut sahaja kehendak
suaminya itu
"Tak apa sayang, lebih baik sayang kesana bersama mereka daripada
menonton berseorangan dirumah...sekurang-kurangnya hilang kesunyian
mu. "
"Oklah sayang, abang terpaksa pergi boss dah panggil, selamat
menonton!"
"Baiklah." Julia berusaha untuk memaksa dirinya gembira.
"I love you."
"I love you, too."

***

Dia membersihkan rambut yang separas bahunya dengan shampoo, lalu
mulai menyabuni tubuh rampingnya. Erangan yang erotik mulai terkeluar
dari mulutnya saat tangannya menyentuh payudaranya, lalu mengentil
putingnya. Dia tahu,Halim amat menyukai payudaranya dimana Halim
menyatakan yang ukuran B-cupnya adalah ukuran yang tepat untuk
digenggam dan diramas. Julia sendiri senang dengan bentuk payudaranya
karena sangat sensitive dan cepat membuatnya terangsang apabila
dipermainkan.

Tangannya yang sebelah kanan bergerak turun menelusuri perutnya dan
terus menuju pada vaginanya yang mungil dan rapat. Dia menyukai rasa
dari air hangat yang seakan tusukan jarum kecil pada permukaan
kulitnya saat dia mainkan jemari pada kelentitnya yang licin itu.
Situasi ini telah membawa dirinya sendiri ke puncak ledakan orgasme,
tubuh telanjangnya merosot menyandar pada dinding bilik mandi, dan
berusaha mengatur nafasnya yang memburu. Julia belum pernah melakukan
masturbasi selama dua tahun pernikahannya dengan Halim. Sekarang hal
ini dilakukannya selalu dan bahkan dia sedang mempertimbangkan untuk
membeli sebuah vibrator untuk mengisi hari-harinya yang sepi semenjak
ditinggal pergi Halim yang ke luar negara. Meskipun memikirkan tentang
alat itu masih tetap membuat dirinya tersipu malu dan serasa bergolak
perutnya, tapi godaan itu semakin besar dan bertambah besar.

Dia keringkan tubuh basahnya dengan tuala sambil mengamati pantulan
bayangannya di dalam cermin. Seperti kebanyakan gadis keturunan melayu
jawa, kulit kuning kecoklatan membalut tubuhnya yang semakin
menyiratkan daya tarik seksualitas yang eksotis dan nakal tapi tetap
anggun. Berjalan dengan masih dalam keadaan telanjang, ia menuju ke
kamarnya, sambil mempertimbangkan akan memakai pakaian apa untuk acara
di rumah Hakim nanti.

**********************************

Hakim adalah adik Halim iaitu seorang eksekutif muda yang berjaya
dimana ia memiliki sebuah banglo di kawasan perumah eksklusif pinggir
bandarraya JB yang sering dijadikan tempat berehat dan pesta bagi
melepaskan kepenatan berkerja.

Banglo privasi ini terletak di atas bukit, dan mempunyai sudut
pandangan yang luas untuk menikmati indahnya pemandangan lembah di
bawahnya. Rekabentuknya dipengaruhi dengan gaya tradisional serta
dilengkapi dengan gelanggang tenis dan sebuah kolam renang besar.
Disamping itu sebuah TV layar flat screen 42 inci diletakkan di ruang
tengah bagi menyaksikan perlawanan final nanti.

Hakim sebenarnya tidak begitu peduli pasukan mana yang akan menang,
sebab pasukan yang disokongnya telah kalah semasa perlawanan separuh
akhir tapi mereka telah berjanji untuk menyaksikan perlawanan akhir
tersebut di banglonya sambil bersantai.

Semua rakannya telah hadir , kecuali abangnya Halim dan kakak iparnya,
Julia.
Tony, Zack, dan Rina adalah temannya sejak kecil lagi manakala masa
kecilnya. Shah merupakan rakan perniagaannya yang kemudiannya menjadi
sahabat karibnya, yang sekarang juga telah akrab dengan Tony dan Zack
dan Rina serta Halim. Sejak lima tahun kebelangkangan ini, kelima-lima
mereka telah menjadi sahabat karib yang sukar untuk dipisahkan dan
Hakim merasa amat gembira dan senang kerana dapat menjadi tuan rumah
bagi menyaksikan perlawanan final itu nanti bersama mereka semua.

**************************************

"Bila Halim dan isterinya yang seksi akan datang?" tanya Tony yang
sudah agak mabuk. Sebagai seorang yang keturunan Cina, wajahnya
berubah menjadi merah dengan cepat setiapkali meminum minumana alkohol
walaupun sikit dan ianya kelakuannya seringkali kali berubah dari
seorang pemalu kepada seorang yang periang dan tidak tahu malu.

"Sepatutnya mereka sampai sekejap lagi tapi Halim tiada dan hanya
Julia sahaja yang akan datang. Baru setengah jam tadi dia beritahu
yang dia dalam perjalanan," jawab Hakim, sambil membalik daging
panggangnya. Sekarang sudah pukul 8.00 malam dan perlawaanan akan
bermula pada pukul 9.00 malam, tapi Tony sudah tak sabar-sabar untuk
minum dulu.

"Yes! Cantiklah tu, aku harap cepatlah sikit dia sampai. Aku dah bosan
asyik tengok Rina je!" jawab Tony menggerutu.
"Hey!Tolong sikit" Rina berteriak protes dari dalam. "Woi! Aku dengar
itu!" dia melompat bangkit dari sofa dan berjalan keluar. "Oooo...kau
ingat aku membosankan untuk dilihat ya?" tanyanya sambil memcembik
mulutnya.

Terus Rina berposing seperti seorang model dengan tangan di pinggang.
Sebenarnya dia bukanlah seorang yang membosankan untuk
dipandang....rambutnya yang berombak panjang hingga kepinggang
berwarna kecoklatan, tubuh montok yang menggiurkan dan kulit putih
yang membungkus tubuh indahnya. Kalau melihat Jika majalah model,
pasti akan ada gambaran sosok Rina di dalam majalah tersebut.
Hobinya...berkunjung ke pusat penjagaan diri...dan ini membuatkan
tubuhnya boleh memakai bermacam-macam jenis pakaian termasuklah
bikini. Tapi hari ini, dia mengenakan pakaian yang ketat dan jeans
ketat paras lutut .. ini memperlihatkan lekuk tubuhnya yang boleh
mengundang selera lelaki untuk mengecapinya.

Hakim selalu suka pada bentuk punggung Rina...sangat ideal dan
mengiurkan yang diimpikan oleh semua wanita. Rina juga menyukainya,
dia selalu memakai pakaian yang memperlihatkan betapa seksinya
bongkahan punggungnya, dia selalu berusaha mempertunjukkan betapa
seksinya dia. Tapi berpose seperti itu di hadapan para lelaki
sebenarnya membuatnya lebih gedik. Walaupun dia menyukai perhatian
lelaki pada tubuhnya, tapi orang-orang itu adalah sahabat terdekatnya
sahaja yang dianggapnya seperti keluarga.

Rina tidak mengendahkan usikan Tony tersebut dan terus melintasi de
diepan mereka lalu duduk di tepian kolam renang, memasukkan kaki
indahnya ke dalam air yang dingin. Dia hanya senang menggoda saja
bukan seorang wanita jalang.

************

Loceng di pintu berbunyi dan Zack pergi untuk membukakannya, rupanya
Julia isteri Halim telah tiba.

Julia masuk sambil membawa satu pack beer dan Zack seperti terpaku
menatapnya. Julia mengenakan gaun selutut warna putih yang terikat di
balik lehernya sebagai penyangga...rambut yang diparas bahu itu pula
dikat style ekor kuda. Dia memakai kasut berwarna putih yang
memperlihatkan kukunya yang terawat baik dan diwarnai merah muda
senada dengan kuku jari tangannya.

Julia menelan ludah, melihat keadaan Zack yang agak mabuk dan yang
seakan telah lupa diri dimana Zack terpaku menatap sekujur tubuh Julia
dengan tak berkedip. Sejak mula bertemu dulu, Zack telah memutuskan
untuk meniduri wanita ini, tidak kira samada Halim atau tidak.

"Silakanlah masuk, wahai tuan puteri."

Pandangan dan reaksi Zack keatas dirinya membuatkan Julia merasa gerun
dan seram sejuk. Kalau sebelum ini Julia tak ambil peduli dengan
pandangan Zack itu tapi ghairahnya yang tersekat akibat ditinggal
Halim menyebabkannya ia melirik sekilas ke arah Zack. Tampan juga
lelaki ini, bisik hatinya...tinggi, berkulit sawo matang, dan penuh
percaya diri, Julia tahu kalau Zack sangat cerdas dan kecerdasannya
itu selalu digunakan untuk menaklukan wanita. Julia sedar, Zack sering
mengambil kesempatan untuk menggodanya dan ia pernah menceritakan hal
ini dengan Halim tapi Halim hanya tertawa sahaja mendengarnya. "Anak
muda memang begitu." Reaksinya.

Julia, sedar ..dia harus berhati-hati dengan lelaki ini.

"Kamu kenal Shah, kan?" Tanya Zack, semasa berjalan di belakang Julia
menuju ke ruang tengah. Julia dapat merasakan yanv mata Zack pasti
tidak terlepas memandang lengguk punggungnya.

"Ya, kami sudah pernah bertemu," jawab Julia. Shah kelihatan menarik
simpati Julia. Lelaki keturunan timur tengah ini tidak banyak bicara,
tampan dan ianya tidak sebarang menunjukkan ketertarikan seksual
terhadap dirinya. Shah sangat sopan dan Julia berharap sikap ini turut
ada pada Zack.

Julia melihat Hakim dan Tony sedang berada di beranda belakang. "Nak
letak di mana ini?" tanya Julia, mengangkat pack beer yang di bawanya.
"Wah! Si cantik sudah datang rupanya!" komentar Tony yang setengah
mabuk sebelum Hakim mampu menjawab.
"Hei, tenang sikit," bisik Hakim pada temannya. "Tony, tolong letakkan
beer ini dlam peti ais kemudian tolong bawa pizza kesini." Tony
berlalu namun matanya tetap tak terlepas dari memandang tubuh wanita
bersuami itu.

”Maaf kak”, Hakim minta maaf atas kelakuan biadap teman-
tamannya.Abangnya memang lelaki yang beruntung, fikirnya untuk yang
entah keberapa kalinya. Dia cuba untuk tidak membiarkan matanya
terlalu lama memandang tubuh indah kakak iparnya ini, atau bahkan
membayangkan seperti apa bentuk tubuhnya saat telanjang.

"Aku gembira kakak mau datang juga,walaupun abang Halim tiada"
katanya. Untuk sesuatu alasan, dia merasa sedikit malu. Jarang sekali
dia berbual dengan Julia tanpa Halim, tapi secara jujur dia amat
menikmati situasi sekarang tanpa abangnya dan secara kebetulan Julia
sememangnya lebih berminat dengan perlawanan ini berbanding dengan
abangnya Halim.

Julia lantas tersenyum pada Hakim, ia mulai merasa selesa dan
mempercayai adik iparnya. "Rasanya lebih seronok menonton perlawanan
ini beramai-ramai daripada berseorangan walaupun dengan lelaki-lelaki
yang tidak keruan seperti mereka tersebut. "

"Hoi! Ada wanita juga kat sini," jerit Rina, sambil mengangkat
tangannya tanpa memalingkan muka, dia masih tetap berada di tepian
kolam renang, aysik dengan lamunannya sendiri.

*********************************

Isteri Halim yang cantik dan penuh keyakinan diri telah datang dimana
Rina melihatnya seorang yang selalu yakin bila berhadapan dengan
Lelaki. Rina sebenarnya menyukai Julia, setiap kali dia memerhatikan
Julia semakin timbul perasaan semakin dia merasa iri hatinya. Rina
belum pernah sama sekali memikirkan untuk menjalin ‘hubungan’ dengan
seorang wanita, tapi andainya ia disuruh memilih seorang wanita, Julia
pasti akan menjadi pilihannya.

Julia tidak perasan akan kehadiran Rina semasa sampai tadi. "Hai,
Rina," sapanya, dengan nada suara seramah mungkin. Rina langsung tak
memalingkan muka membalas sapaan itu. Sememangnya berlaku sedikit
ketegangan diantara dua wanita ini. Sebenarnya Julia hampir berputus
asa untuk menjalin sebuah hubungan baik dengan wanita ini.

Sewaktu baru bernikah dulu, Julia merasa sangat cemburu terhadap Rina.
Dia merasa kan yang wanita cantik ini selalu cuba menggoda dan merebut
suaminya. Bahkan dia hampir menuduhhalim mempunyai hubungan dengan
wanita ini. Dan Halim selalu menyatakan bahawa hubungan mereka seperti
abang dan adik sahajabilang kalau hubungannya dengan Rina hanya
seperti kakak adik saja. Tapi Julia masih tidak mempercayainya namun
ia masih berusaha untuk mempercayai apa yang telah dikatakan oleh
suaminya itu. Hakim perasan akan situasi tersebut lantas cuba
menjernihkan suasana dengan menawarkan minuman pada kakak iparnya
ini.

*****************************************

Perlawanan akhir telah bermula dan mereka semua asyik meyaksikannya
dan meyokong pasukan masing-masing dalam suasana penuh ketegangan tapi
bagi Julia dan Rini mereka meyokong pasukan yang sama.... dan ini
menyatukan mereka berdua. Keduanya saling duduk bersebelahan, saling
bersorak memberikan sokongan kepada pasukan dan juga semakin bertambah
mabuk kerana minuman beralkohol yang disajikan di sepanjang
pertandingan ini.

Pada mulanya, Julia menganggap Rina akan bersifat kewanitaan mengenai
sukan bolasepak tetapi terlihat yang Rina amat serius menyaksikan
perlawaannan tersebut malah turut memberi komen yang turut mengejutkan
lelaki yang turut menonton.

Keputusan perlawanan menyaksikan pasukan sokongan Julia dan Rina
tewas, Rina hanya mampu termangu dan berkata ” "Aku rasa aku sudah
agak mabuk." Julia juga yang sudah merasa sedikit melayang turut
menyampuk, "Ini baru sikit, tiada masalah."

"Hey guys, aku nak balik dulu," Tony berkata dengan muka yang sangat
merah.
"Okey..jumpa lagi , Tony," jawab semuanya.

"Aku rasa baik aku balik sekarang," kata Julia, segera berdiri dan
meregangkan tubuhnya. Pada masa yang, Zack turut melirik kearah
payudaranya yang membusung ke depan.

"Oh Jangan..tidak boleh," jawab Rina, lantas menarik tangannya hingga
Julia kembali duduk di tempatnya. "Kau minum banyak....tak baik untuk
memandu."

"Eh...habis dia tu?" Tanya Julia, sambil menunjuk pada Tony.
"Oh, dia tak apa."

"Lagipun," kata Zack, berdiri dan memukul punggung Tony, "Rumahnya
juga dekat-dekat sini je. Betul kan Tony?" Zack juga sudah mabuk.

Tony terus pergi, meninggalkan tiga lelaki dan dua orang wanita yang
sudah separuh sedar itu.

Rina sudah mabuk. Dan dia tahu karena dia merasa yang dia lebih berani
dan terbuka untuk mulai berbicara dengan Julia. "Mm... jadi sudah
berapa lama Halim pergi out station?" Tanya Rina.
Julia, dalam separuh sedar "Dua bulan."
"Dua bulan! Wow… itu sangat… " akhirnya Rina melihat pandangan
‘seperti singa’ Julia, dan tiba-tiba dia merasa takut. Dia takut jika
Julia mulai membencinya. Dia mula cuba untuk mengubah topik. "Aku rasa
ianya pasti berat untuk kau dan Halim."

"Maksud kau?" Tanya Julia yang mulai merasa gusar dan curiga.
"Yes, aku yakin dia tentu dia amat menyintai mu dan dia selalu
bercerita tetang kau! malah dia turut merasa sedih bersedih dengan kau
isterinya dan kami shabatnya. Sebaiknya kau harus selalu menghilangkan
kesepian bersama kami." Rina berkata sambil meletakkan tangannya di
lutut Julia, mencuba untuk menenangkan Julia yang gundah itu

Julia hanya tersenyum dan membiarkan sahaja usapan tangan tangan Rina,
diri dan perasaannya kini telah dipengaruhi oleh minuman beralkohol.

Manakala di satu sudut lain kelihatan Zack dan Shah masih aysik
berbahas mengenai perlawanan yang telah tamat tadi dan pada masayang
sama Hakim perlahan-lahan menuju kearah Julia dan Rina. Dia
membisikkan sesuatu di telinga Rina. Wanita cantik ini tersenyum nakal
pada Hakim lalu mengangguk. Hakim menghilang ke tingkat atas dan Rina
lantas berbisik kepada Julia, "Kau merokok?"
"Mmm... kadang-kadang." Jawab Julia hairan.
Rina tersenyum lebar, sambil menyibakkan rambutnya ke belakang
telinganya. Matanya yang tajam semakin berbinar menggoda , dan dia
kembali berbisik lebih perlahan lagi, "Bukan...bukan rokok yang itu.
Maksudku itu lah… alah...kamu tentu tahu kan," matanya mengedip penuh
makna kepada Julia


"Ohooo...," kata Julia, akhirnya tahu apa yang dimaksudkan Rina. Julia
merasakan wajahnya hangat dan segera tersedar yang dirinya kadang-
kadang sangat naïf tentang hal-hal tersebut. Mulanya dia ingin
berbohong dengan Rina, tapi akhirnya dia ingin berkata.
"Belum...belum...pernah." dengan tersipu-sipu.
"Eh eh biar betul?" Tanya Rina,menunjukkan wajah kehairanan.
"Kan ke kau telah 2 tahun bernikah dengan Halim?"
"Ya. Kenapa?"
Secara tiba-tiba Rina merasakan ianya terlalu peribadi "Tak...saja
bertanya je."

**********************

Tidak berapa lama kemudian, Hakim muncul dan terus duduk diantara Rina
dan Julia lantas membuka sebungkus rokok. Ia menghisap sebatang rokok
dalam-dalam dan kemudiana menghulurkan pula kepada Rina. Melihatkan
hujung rokok
yang menyala merah di bibir Rina telah membuatkan perut Julia terasa
bergelora...Dia sedar apa yang akan berlaku dan dia juga tahu apa yang
patut dilakukannya.…

Rina Kemudiannya menghulurkan rokok tersebut kepada Julia dan dia
perasan yang Julia kelihatan ragu-ragu dan gementar. "Rileks je...
hisap perlahan-perlahan dan tahan selama mungkin sebelum kamu
hembuskannya," Rina menunjuk ajar Julia.

Julia mengangguk dan mencuba... pada anggapannya rokok itu adalah
rokok mentol biasa sahaja tapi ia kemudiannya merasakan sedikit
perbezaan... mungkin lebih manis dan lebih pekat rasanya..

Zack yang duduk disebelah Julia meminta, "Hei, bak sini rokok tu."
sambil tu Zack telah merangkul pinggang Julia...pada hisapan yang
kedua Julia dapat merasakan sesuatu yang berlainan iaitu satu keadaan
baru. Pandangannya semakin kabur dan dia merasakan suara di
sekelilingnya seakan sebuah filem slow motion, Gerakan dan bahkan
pikirannya terasa bergerak lambat. Perlahan dihulurkannya rokok itu
pada Zack, "Barang baik punya, bukan," katanya sambil tersenyum.Julia
hanya mampu mengangguk perlahan.

"Eh, kau tak apa-apa ke?" Tanya Shah. Dia menuju ke depan Julia, dan
memegang kepala lantas mendongaknya. Suara Shah itu seakan bergema di
dalam kepala Julia, "Okey..okey..tak ada apa-apa..."
Shah menambah, "Tarik nafas dalam-..." dan Julia melakukannya dan ia
dapat merasanya dirinya seperti diawang-awangan.

Secara tiba-tiba dirinya terasa seolah kembali normal atau hampir
normal. Julia segera tersedar dimanakah dia kini. Julia dapat
merasakan tangan Shah perlahan-perlahan mengusap pipinya dan diwaktu
yang sama ia dapat menghidu pewangi yang maskulin Shah. Julia
merasakan tangan Zack bergerak melingkari pinggang secara menggoda.
Tiba-tiba Julia merasakan geli dan seolah-olah dia baru mengucapkan
sesuatu yang lucu tapi tak ada seorangpun yang tertawa.

Tak berapa lama kemudian Julia bangkit "Aku perlukan udara segar," Dia
merasa kedua kakinya tidak stabil untuk menopang tubuhnya. Rina turut
bangun dan menemani Julia dengan terhuyung-hayung ke tepian kolam
renang. Keduanya kemudian duduk dan memasukkan kaki mereka masuk ke
dalam air yang terasa amat menyejukkan.

"Julia... betul.. kau okey?" tanya Rina setelah sekian lama keduanya
berdiam diri. Hanya suara serangga yang terdengar mengisi keheningan
suasana malam ini.
"Yes..." kata Julia, namun ia tak yakin dengan jawapan itu sendiri.
"Aku belum pernah melakukan ini … tapi aku lega kerana akhirnya aku
sudah mencubanya."
"Aku mengerti maksud kau, bagaimana perasaan kau sekarang?"
Julia menatap wanita di sisinya itu, "Melayang, tinggi. Dan... horny."
dia tak bermaksud mengucapkannya, tapi ini keluar secara spontan dari
mulutnya.
"Ya... ganja ini sering membuat aku merasa sangat horny."
"Bukan itu saja, tapi…" Julia merasa gusar. "Aku tak percaya akan
menceritakan ini semua kepada kau."
Rina dapat merasakan yang topik perbincangan mereka akan lebih
bersifat peribadi dan percaya mereka boleh berkongsi cerita.
"Kamu mau berkongsi cerita mengenai Halim, kan.Ya...2 bulan memang...
satu waktu yang lama…"
"Oh, ya..sudah tentu," jawab Julia, menendangkan kakinya ke dalam air.

Keduanya saling membisu untuk beberapa minit a hingga tiba-tiba satu
pertanyaan terlontar dari mulut Julia, "Kau sudah pernah tidur dengan
salah satu dari lelaki di sana tu?"

Kini giliran Rina pula yang merasa gusar. Dia tak ingin menjawab
pertanyaan itu... ini akan menyebabkan ia kelihatan terlalu gedik.
"Mm..."
Julia tersenyum pada Rina dan berkata, "Aku janji..tidak akan membuat
sebarang penilaian terhadap kau."

"Ok..." Rina berkata setelah terdiam beberapa saat. "Ini pasti akan
terdengar betapa jalangnya aku, tapi aku berani bersumpah tapi aku
bukan seperti itu. Mungkin kelihatannya aku seperti itu tapi semua itu
hanyalah sekadar gosip … " jelas Rina.
"Rina! Dengar, aku benar-benar cuma ingin tahu sahaja ....dan ianya
buakan urusan ku."
"Ya..Aku memang pernah tidur dengan mereka semua kecuali Shah." Mata
Julia terbeliak besar mendengarnya,. "Tapi bukanlah dengan semuanya
serentak. Waktu yang berlainan.. kau tentu fahamkan. Hakim adalah…
lelaki yang pertama merobek perawan ku sewaktu di koloej lagi manakala
Zack pula...ya..., persahabatan kami selalu ada nilainya, tentu kau
faham maksudku.. kan."
"Kau pernah tidur dengan Halim?" Julia bertanya begitu saja tanpa
berpikir yang ganja dan alkohol telah menguasai dirinya.

Rina menatap Julia, dia merasa sedikit terkejut dan gementar dengan
pertanyaan tersebut. Sebelum dia menjawab, tiba-tiba deringan
handphone kedengaran memecahkan suasana malam itu.

", itu HP aku," kata Julia, segera berlari menuju tasnya. "Tentu
Halim."
"Aku masuk ke dalam," kata Rinabila terdengar Julia mula berbicara di
telefon. Rina melangkah ke dalam rumah dengan meninggalkan jejak kaki
basah di sepanjang lantai beranda belakang.

”Sayang hisap ganja ye?" tanya Halim di telefon.
"Mm... ke..kenapa kamu Tanya begitu?" jawab Julia yang cuba bersikap
normal.
"Kau ni tentu benar-benar berkhayal dan mabuk’!" Julia cuba menjauhkan
HP dari telinganya kerana Halim tertawa kuat sekali.. "Ooo..Rupanya
adikku berjaya membuat kau menghisap ganja ya....."
"Apa maksud abang?" tanya Julia.
"Maknanya aku sudah kalah pertaruhan... Ah, lupakan saja semua itu.
Sayang selesa disana?"
"Ya... lebih dari dijangkakan...abang...abang pernah tidur dengan
Rina?" tanya Julia, pertanyaan itu masih berada dalam kepalanya.
"Sayang, jangan tuduh yang bukan-bukan. Tentu saja tidak."

Jika dia tidak dipengaruhi ganja dan alkohol, tentu dia akan
mengatakan yang Halim berbohong. Julia sudah cukup kenal dengan sikap
Halim mengenaii hal-hal seperti itui. Tapi dengan keadaannya yang
seperti sekarang ini, dia tak pasti.

"Abang...tak bohong kan?" tanyanya tak yakin. "Astaga,
tolonglah..abang jujur......."
"Oh Julia, aku berani bersumpah, Rina dan aku tidak pernah... Kenapa
kamu tanya semua ini?"
"Soalnya sekarang , dia pernah tidur dengan Hakim adikmu. Dan dia
sudah kenal abang sejak dulu lagi"
"Itukan semasa belajar, ingat...kan kalau abang lebih tua dari mereka.
Dia benar-benar sudah pernah tidur dengan Hakim?"
"Ya," jawab Julia. Sekarang semua yang dikatakan Halim terdengar
bohong. Julia tak tahu bagaimana untuk mengatasi hal ini.
"Wow. Hakim tak pernah pun menceritakan hal ini padaku… ini menarik."
"Abang, Ju dengar mereka memanggilku," Julia berbohong. "Ju pergi
dulu."
"Ok. I love you, baby. Abang akan telefon lagi besok." Julia
mengangguk. Kenapa itu juga terdengar bohong?
"I love you, too. Good night."
"Night."

Dimatikannya HP itu, Julia bangkit lalu berjalan menuju ke dalam rumah
dengan hati yang tak keliru bukan hanya kerana ganja yang dihisapnya,
tapi juga kerana percakapannya dengan suaminya di telefon tadi.
Pikirannya benar-benar kosong hingga dia i tidak menyedari apa yang
telah berlaku di ruang tengah hinggalah dia berada betul-betul dekat…

****************************

Kelihatan Rina sedang duduk di sofa, diantara Shah dan Hakim. Ketika
Julia semakin menghampiri mereka, terlihat olehnya Rina begitu asyik
bercumbuan dengan Shah dan pada masa yang sama kelihatan Hakim turut
beraksi meraba-raba tubuh dan paha Rina. Hakim menelusuri sekujur
tubuh Rina, tangannya meramasi payudara montok itu sambil memberi
ciuman pada leher Rina.

Julia terpaku seketika seperti seekor binatang buruan yang
terperangkap didalam sangkar sambil menyaksikan Rina bergantian
berciuman dengan Shah disamping turut melumatkan bibir Hakim.

Sementara itu Zack duduk di sudut lain ruang tengah ini, dan
kelihatannnya dia terlalu mabuk dan tersenyum seperti orang hilang
akal. Dia menoleh dan melihat Julia, lalu berkata sambil menunjuk pada
pangkuannya. "Hei…puteri manis…marilah kesini…kat sini lagi puas untuk
dilihat..."

Tanpa ragu-ragu dan bagaikan terpukau...Julia menuju dan duduk
dihujung kerusi di samping Zack.
"Apa yang telah berlaku ni...?" akhirnya dia bertanya.
"Well," bisik Zack yang semakin menghampirinya, "ini adalah satu
pertandingan..ciuman siapa yang lebih berapi….' Dan kau lihat
Rina..dia sanggup menjadi jurinya.." Julia diam dan merelakan Zack
menariknya ke pangkuan..dia turut merasakan sentuhan erotik Zack yang
menekan punggung dari balik gaunnya.

Julia masih terkejut dengan aksi berani spontan Rina itu. ..dia juga
masih lagi mabuk dengan pengaruh ganja dan minuman alkohol.... Dia
juga masih terasa marah dan geram kepada suaminya Halim..sehingga
fikirannya bercelaru dan tidak memikirkan sebab musabab terjadinya
semua ini.... Usapan tangan yang melingkari perutnya Zack terasa
sungguh nikmat dan Julia terus merebahkan tubuhnya bersandar pada
Zack, sambil menyaksikan aksi Rina yang menerima ciuman dari kedua
lelaki tersebut.

Zack merasa sangat teruja apabila Julia telah berada dalam
pangkuannya. Dengan cepat lengannya melingkari pinggang ramping itu,
dan senyumnya semakin lebar saat Julia mula menyandarkan tubuh pada
Zack... Rambut Julai dirasakannya amat halus dan harum dengan wanginya
yang menusuk kalbu ... Zack sungguh –sungguh mengidami wanita
ini ..dan ia tahu .... impian mungkin akan menjadi kenyataan malam
ini.....

Rina tiba-tiba berhenti beraksi sambil mengangkat tangan "Wow! Sungguh
menghairahkan..aku keliru untuk tentukan ciuman siapakah lebih berapi…
rasanya ..seri kot!...."
"Woi...Mana boleh..itu sudah tidak adil..mesti ada
pemenangnya..Bagaimana dengan kau Julia?," kata Zack, sambil meramas-
ramas pinggang Julia.
Julia menggelengkan kepalanya perlahan-lahan. "Tak..Tidak, aku tak
sanggup rasanya..untuk menjadi juri..... "

"Ya..ya..aku rasa... itu bukan idea yang bagus," jawab Hakim. Dia
merasa gusar dan malu...bagaimana hendak melakukanya dengan Julia,
kakak iparnya...tapi apabila terpandangkan tubuh Julia.. nafsunya
bergelora dan meronta-ronta inginkan Julia sanggup beraksi sebagai
juri dalam pertandingan ini...

"Alah..common..rlilekslah Hakim..itu kan Cuma satu ciuman," balas
Zack,sambil mendesak persetujuan Hakim. Hakim faham niat sebenar Zack
pada Julia...dan dia tahu niat semua lelaki yang disitu sekarang..Zack
semakin menunjukkan belangnya..dia tak peduli samada Julia itu sudah
bersuami atau pun janda..bagi Zack apa yang diinginkan pasti akan
diperolehi juga...

"Yalah Hakim…, itukan hanya ciuman ju," Julia berkata pada Hakim..
Hakim semakin keliru dan tidak percaya ..tak sangka Julia
menyanggupinya..”Tapi kak..?”.
Rina tertawa kecil dan segera bangkit dari pelukan 2 lelaki tadi....
"Sorry Ju...aku tak berniat untuk melibatkan kau dalam situasi
ini...tapi betul..aku tak dapt menentukan siapakah pemenangnya..!."

Julia turut sama tertawa, dia sendiri tak yakin apa yang telah
diucapkannya tadi..dia terus menuju dan lantas duduk diantara dua Shah
dan Hakim..sambil menepuk lutut kedua-dua lelaki tersebut..

Shah, yang juga memendam rasa terhadap Julia..yang diibaratkannya
seperti buah larangan yang sukar untuk dipetik...cincin berlian yang
melingkari jari manisnya menandakan bahwa wanita dia sudahpun
dimiliki,. Tapi Julia memang kelihatan amat menggairahkan....Shah diam
saja sambil menunggu reaksi Julia memulakan tugasannya.

Julia menghadap ke arah Hakim, lengannya bergerak melingkari leher
adik iparnya ini. Dia tersenyum, "Rileks..dan nikmatinya saja,"
sebelum dia memejamkan matanya dan mendekat.
Hakim merasa bibir kakak iparnya ini terasa sangat lembut di bibirnya,
hangat dan lembut. Sekilas, dia membayangkan bagaimana rasanya jika
bibir ini memagut penisnya. Bibir Julia membuka dan dia mulai
menggerakkan lidahnya menggoda diantara ciuman mereka.

********************
Lebih kurang dalam 2-3 minit aksi itu berlaku...Julia melepaskan
ciumannya dan senyum kepuasan jelas terpancar diwajahnya....lalu ianya
mengucup hujung hidung Hakim..tanda puas...Julia kemudian memalingkan
dirinya kearah Shah pula..terus melingkarkan tangannya dileher Shah
dan melakukan aksi yang sama keatas bibir Shah.
Lelaki keturunan Arab ini dapat merasakan ciuman tersebut bukan
sekadar ciuman biasa tapi satu ciuman yang penuh naluri seksual yang
terpendam..lantas ia memainkan peranan bagi menaikkan keghairahan
Julia.. Shah mengerti dan faham yang Julia seolah-olah mengharapkan
sesuatu yang lebih hebat darinya..dalam masa yang sama penisnya turut
terangsang disebabkan aksi ini...dia terus menggoda Julia menerusi
ciumannya...baginya Julia adalah seorang yang mahir berciuman. yang
suka bermain dengan bibir dan lidahnya dengan l aksinya yang
menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri,.. gerakan sensual ini amat
menggoda dan menambahkan kehangatan dimalam itu.........

Bagi Julia..ia dapat merasakan yang Hakim adalah seorang kisser yang
hebat, namun begitu Shah dirasakannya jauh lebih hebat...Julia benar-
benar merasa teruja sehingga vaginanya terasa membasah .. Julia turut
merasakan perasaan yang tak menentu apatah lagi tangan Shah turut
mengusap-usap payudaranya sehingga ia menggeluarkan suara erangan
keghairahan....Julia sudah tak mampu bertahan lagi,...ia mesti segera
menghentikan aksi ini... Akhirnya Julia menghentikan ciumannya,
nafasnya termengah-mengah dengan wajah kemerahan menahan ghairah yang
amat sangat. "Wah!..hebat..kau orang berdua sungguh
hebat!..."komennya.....
"Kan aku dah cakap...Mereka berdua ni memang sama hebat, kan?"Rina
menyampuk
Julia mengangguk mengakuinya komen Rina, tapi baginya Shah lebih
hebat...... "Maaf Hakim,..Shah....." Dia menunjukkan tanda bagus
dengan tersipu-sipu.....

"Yes..nah!...lihat semua....jelas sekarang yang Julia merupakan
seorang juri yang berpengalaman," kata Rina, sambil berdiri. "Suasana
malam ini ini..membuatkan aku merasa hangat..Betul tak
Julia....?...Amacam..kalau redakan kehangatan kita di kolam
renang..okey!" Julia hanya mampu mengangguk perlahan... "Okey...siapa
yang ingin bersama ku dan Julia berenang?"Pelawa Rina...Dalam masa
yang sama ia menghulurkan tangan bagi membantu Julia berdiri...tanpa
sebarang kata mereka berdua melangkah ke kolam renang...Di luar
kedinginan malam amat dirasai..namun masih belum dapat membantu
meredakan kehangatan dan gelora kedua-dua wanita ini...

”Rina...aku tak bawa pakaian renang...”Julia berbisik, "
“Alah...tak apa pakai bra je...,” jawab Rina.
“Masalahnya..aku tak pakai bra”
”Ye ke?..Tak apa..aku pun sama tak pakai” jawab Rina sambil tersenyum
sinis...Julia terkejut dan terkedu dengan jawaban Rina...pada masa
yang sama Rina telah menanggalkan bajunya..dan terserlahlah
payudaranya yang membusung bagaikan belon...sekali imbas terlihat
seperti payudara yang disuntik silikon....
”So..amacam...nak joint tak?” Tanya Rina kepada Julia…dengan aksi yang
menggoda…Rina amat ingin melihat aksi Julia seterusnya….

Julia terpaku seketika dengan tindakan berani Rina ini…perlahan-lahan
tangannya melepaskan tali pengikat gaun dilehernya dan…gaunnya
perlahan-perlahan mengelungsur dari tubuhnya ..dan yang tinggal cuma
seluar dalamnya yang amat tiois dan kecil sekadar menutupi
mutiaranya…. Rina tersenyum melihat aksi Julia tersebut…dan terus
menggalkan pula seluar jeans nya..kini kedua-dua wanita ini Cuma
berseluar dalam yang tipis sahaja

Pada masa sama…Hakim dari jauh menyaksikan telatah kedua-dua wanita
itu..sama sekali ia tidak menyangka kedua-dua wanita itu berani
bertindak melepaskan pakaian masing…Jelas kelihatan kedua-duanya
memliki tubuh badan yang mengiru dan menggoda yang bias membuatkan
lelaki melihat terangsang…Berbanding dengan Rina..payudara Julia lebih
kecil tapi tubuhnya lebih langsing….

“Hai..para jejaka semua..tak sudi ke menemankan kami berenang…” Julia
berkata dengan aksi menggoda….Pada masa yang sama Rina terus menarik
Hakim…Hakim terus menanggalkan baju dan seluarnya…dan dengan berseluar
dalam dia menuruti Rina memasuki kekolam renang….

Zack sangat gembira dengan situasi yang makin panas ni…dia dapat
merassakan impiannya untuk menakluki Julai akan tercapai malam
ini….dia terus melangkah kearah kolam renang sambil menanggalkan
pakaiannya…”Eh Shah..marilah joint dengan dia orang” Ajak Zack… “Tak
apalah …aku selesa duduk kat sini”..Balas Shah..
“Oii..apasal kau ni?Kau tak Nampak ke..dalam kolam tu ada dua bidadari
separuh bogel “..Zack kehairanan,,,
“Itulah pasal…aku tak pakai seluar dalam…adik aku ni pula tak turun-
turun..malulah…”Balas Shah…
“Alah apa susah…kau tanggal seluar dan terus terjun..kemudian jangan
naik lagi…dan fikirkan satu suasana yang dapat menurunkan semangat
adik kau tu..seperti ingat kereta ke…”..Nasihat Zack…

Zack..segera menanggalkan baju dan seluar dan terus terjun ke kolam
renang..sambil itu Shah masih keliru....lantas dia nekad..menanggalkan
pakaian..terjun dan bersama berendam kedalam kolam renang....

Mereka semua seronok berendam dan berenang di dalam kolam
tersebut...pada masa yang sama Zack mulai memainkan peranannya
menggoda Julia..hingga sampai satu ketika ..dia dapat mendorong dan
memeluk tubuh mungil Julia ...
Julia memberikan reaksi yang merelakankan malah tindakan Zack itu
telah membangkitkan gelora yang kesepian...Julia dapat merasakan yang
Zack memiliki tubuh badan yang sasa ...yang menyebabkan ia merelakan
aksi Zack....
"Julia...kau sudah mengadili perlawanan ciuman Hakim dan
Shah...so..macamana dengan ciuman aku pula?”...tanya Zack. Julia dapat
merasakan tangan Zack semakin menariknya rapat ketubuh Zack dan Julia
dapat merasakan ketegangan penis Zack yang menekan bawah perutnya...
”Oooo..Kau nak juga rupanya” balas Julia...Julia juga tak menyangka ia
berani bertindak sedemikian...mungkin akibat dari pengaruh alkohol dan
ganja fikirnya...”Okey.”..terus bibirnya menyentuh bibir Zack dan aksi
ciuman bermula semula dan ini menambahkan kehangatan malam itu....

Hakim menyaksikan dari jauh aksi Zack dan Julia..dia sedar bahawa dia
perlu menghentikan adegan itu tapi ia tak mampu berbuat demikian malah
dirinya turut terangsang sambil menikamati adegan tersebut .......

*******

Disudut yang lain..kelihatan Rina sedang cuba menggoda Shah...mata
Rina terus melirik kearah senjata Shah yang dirasakan telah
mengetarkan naluri kewanitaannnya sejak dari mula Shah mamasukkan diri
kedalam kolam...malah Rina turut membayangkan ukuran senjata Shah
itu...dan mengharapkan ia akan dapat sesuatu yang berbeza dari Shah
nanti....

Julia pula merasakan dirinya makin terangsang dengan kehangatan malam
itu...sentuhan dan rabaan nakal dari lelaki-lelaki terutamanya Zack
telah menambahkan berahi keghairahannya..malah ia sedar semua itu
akibat pengaruh alkohol dan mabuk...Julia mula merasakan ingin keluar
dari kolam tersenut..dan semasa ia naik katas..ia dapat merasakan yang
mata Zack masih melekat kearah tubuh badannya terutamanya kearah
penutup alat sulitnya...dan ini menyebabkan ia terus melangkah dengan
dengan aksi yang mengahairahkan...

Sejurus selepas itu ..Zack turut naik dan menghampirinya...dalam
kesamaran lampu..Julai dapat melihat tubuh badan Zack yang sasa ..ini
membuatkannya makin terangsang...puting payudaranya dirasakan semakin
menegang ....
”Hai..takkan pergi cari tuala je kot?”..getus Julia didalam
hati..hatinya kian berdebar sambil membayangkan bahawa pasti berlaku
sesuatu diluar jangkaan nanti...Julia merasa serba salah...samada ia
perlu ikut Zack atau tidak...
”..Ok..tapi kau jalan dulu”..putus Julia..sambil terus melangkah
mengikuti Zack tanpa menoleh kebelakang untuk melihat reaksi orang
lain dengan penuh debaran yang menghairahkan...

Sambil itu...Zack terus bertindak sebagi penonton..dan ia hanya mampu
melihat Zack dan Julia menghilang kedalam rumah...ian dapat
membayangkan apa yang akan berlaku keatas kakak iparnya nanti..tapi
apakah daya ia tak mampu menghalangnya...itu semua akan berlaku akibat
kerelaan Julia sendiri....

Zack dan Julia terus melangkah meniki tangga menuju ke bilik tidur
utama..Julia telah terasa kedinginan malam itu dan lengan telah
bersilang memeluk tubuhnya supaya dapat merasa sedikit kehangatan...

Bilik tidur itu kelihatan kemas terapi..dan Zack telah membuka
almari..” Nah..ini tualanya”..sambil menghulur kepada Julia...dan
Julia dapat merasakan mata Zack semakin galak memandangnya. Julia
mengambilnya dan terus mengelap tubuh badannya dan cuba untuk keluar
dari bilik itu...tapi dihalang oleh Zack yang masih berada
dibelaknganya...

”Hai..takkan nak keluar dah..buat apa tergesa-gesa...malamkan masih
panjang lagi” bisik Zack sambil membelai rambut Julia sambil
tersenyum...
”Habis tu..nak buat apa kat sini? Balas Julia sambil senyum
menggoda...
”Ju..nak Zack buat apa..”tanya Zack sambil menggoda..dan bibir mereka
semakin mendekat hingga akhirnya sama-sama bersatu...Julia membiarkan
susana itu berlaku tanpa halangan...
Mereka saling berciuman... dan tangan Zack telah melepaskan tuala yang
membaluti tubuh Julia...Zack tahu Julia telah mula menikmatinya...
Julia membiarkan Zack membawanya ke katil...dan terus ia merebahkan
badannya sambil menantikan tindakan Zack yang seterusnya....Zack
dengan lembut terus membelai bibir Julia dengan bibirnya sambil
tangannya menyentuh nenelusuri seluruh tubuh Julia...dari bibir ciuman
Zack perlahan-lahan bergerak turun keleher dan terus kepangkal
payudara Julia...disitu Zack mencium dan menggomol puting
Julia...Julia makin teransang..suara kenikmatan mula keluar
darinya...”Ohhhh...ahhhhh...emmmmmm”... Zack terus memberikan
kenikmatan kepada kedua-dua payudara Julia secara silih berganti..ini
menambahkan getaran berahi Julia””Oh...Zack....”Julia sedar yang ia
tak mampu menghalang Zack....

Zack meneruskan aksinya...kini...muka Zack telah berada di kelangkang
paha Julia...jari Zack menyapu lembut seluar dalam Julia kemudian
digantikan pula dengan lidahnya tepat di atas bibir vaginanya... Zack
tahu Julia sedang menikamati aksinya dan sudah pasti impian akan
tercapai...Zack terus menggoda Julia dan aroma berahi Julia dapat
dirasakannya...Jari Zack terus dengan perlahan menyelinap masukk
kedalam seluar dalam itu dan terus menyentuh bibir vagina
Julia...”Oh...Zack,,,kau jahat” rintih Julia. Zack mendongak ke atas
dan melihat wajah Julia yang merona dan dengan mata terpejam, sebelah
tangannya sedang menjambak rambutnya sendiri.

Zack kemudian mula menyelak dan cuba melepaskan seluar dalam
Julia....dan terpampanglah satu vagina yang dijaga rapi dengan sedikit
rambut berbentuk segitiga tercukur rapi tepat di atas celahnya. Zack
menjilat sepanjang bibir vagina yang masih tertutup itu, yang
mengakibatkan wanita di atas tubuhnya bernafas dengan kuat...
Dijilatnya sekali lagi sebelum akhirnya merenggut lepas seluar dalam
itu....Bibir vagina itu kelihatan menutup rapat sekan malu-malu, tidak
seperti kebanyakan perempuan yang merekah terbuka saat mereke sedang
terangsang. Kepala Zack terus menghilang di antara paha Julia dan dia
membelah bibir vagina yang masih merapat itu dengan lidahnya, membuat
Julia semakin terbang tinggi menuju ke syurga. Zack terus menggoda
Julia. Zack adalah pakar dalam oral seks, dengan lidah, bibir dan
jarinya untuk menyalakan api jauh di dalam jiwa Julia. Julia semakin
menuju ke ledakan kepuasan , tapi setiap kali otot perutnya mulai
mengejang, Zack memperlambat aksinya yang membuat ledakan itu mereda
kembali. "Ohhh, hentikan! OHHHH!" protes Julia, tapi dia sekarang
benar-benar berada di bawah kendalian Zack.....

Julia amat teransang dan menikmati orak seks Zack..baginya Halim
jarang memberinya oral seks, dan jikalaupun dia melakukannya, sungguh
sangat berbeza dengan yang ini...Sungguh lain Apa yang dilakukan Zack
telah membuatkan Julia saekan berada di tepi batas pertahanannya dan
itu sangat merenggut seluruh rasa di jiwanya. Sekujur tubuhnya
bergetar dan rahangya terasa pegal menahan beban rasa ini. Ketika
gelombang kenikmatan itu terbangun sekali lagi, dia tidak akan
membiarkan pria ini mempermainkannya lagi. Dijambaknya rambut Zack dan
menyentakkannya ke arah selangkangannya, mencekik Zack dengan
vaginanya dan paha Julia melingkar erat di belakang kepala Zack. "Uh,
UHH! OHH, YAA! YES! YES!! UH!! HAMPIR! YES, OHHHHHHHHHH!!!"

Zack tak mampu berbuat apa-apa. Dia tetap mengoral Julia dengan
lidahnya hingga orgasma atau tercekik kalau melawan. Julia
menggelinjang hebat begitu orgasme diraihnya. "UHHHHHHHHH
NGHHGHHHHHHH!!!! OOOHHHHHHHHHH!!!" Dia menghentak liar ke wajah Zack,
dan Zack hanya diam saja tanpa menghindarkan lidahnya dari terus
menyelusuri dalam vagina Julia, bibir atasnya menggetar di kelentit
Julia. "Ohhhhhh..." Gelombang itu mereda, Julia mulai tenang, matanya
terpejam selama beberapa saat membiarkan dirinya terhempas ke dalam
samudera orgasmenya yang luar biasa.

Zack merangkak naik ke sebelah tubuh Julia dan memberinya sebuah
ciuman di bibirnya. Julia sedikit terkejut ...dan ian dapat merasakan
cairan vaginanya sendiri yang ada di bibir, dagu dan lidah Zack. Belum
pernah dia merasakan sendiri. Dia tidak pernah mengiznkan Halim
menciumnya setelah memberinya oral seks....suaminya menggosok giginya
terlebih dulu. Tapi kali ini ....rasanya… sungguh berbeza.

Saat bibir mereka saling melumat, tangan Julia merayap turun menuju
seluar dalam Zack. Dapat dirasakannya senjata Zack yang berdenyut dan
membesar..malah lebih besar dar kepunyaan Halim...Julia amat
menginiginkan aksi Zack selanjutnya.... Didorongnya Zack hingga rebah
dan dikeluarkannya batang penis Zack. Mulut Julia segera menerpa
kearah batang keras kenyal iti... dihisapnya sambil jari jemarinya
mengocok dengan cepat disertai dengan cengkaman tangan yang erat...
Julia tahu Zack menyukai dan sedang menikmati aksinya ini.

Saat Zack sudah hampir keluar, Julia berhenti, mulutnya melepaskan
hisapannya dari batang penis ini, dan segera bergerak mengangkangi
tubuh Zack. "Oh Z.ack..aku tak tahu apa yang merasukiku...tapi aku
sangat inginkannya sekarang juga." ...kini bibir vagina Julia berada
tepat di atas kepala penis Zack, digesekkannya kepala penis itu di
sepanjang garis bibir vaginanya yang sudah sangat licin. "Aku ingin
penis kamu memasuki vagina milik suamiku ini, Zack.... Apa kamu tidak
ingin menyetubuhi wanita yang sudah menikah ini Zack? Aku ingin kamu
mengeluarkan spermamu yang hangat jauh di dalam vaginaku sekarang.
Vagina seorang istri rakanmu" Julia mula berbicara menggoda dan ia
kini benar-benar sedang sangat-sangat terangsang. Dan ini biasanya
terjadi ketika Halim pulang oustation... Julia sudah tak peduli lagi.
Dan kepala penis besar itu mulai menerubus masuk kedalam kelopak bunga
vaginanya. .. batang perlahan-lahanZack membelah bibirnya dan
mengisinya dinding lembut vaginanya dengan penuh rasa kepadatan...

"Ohhhhh," erang Julia dan tubuhnya mulai bergerak turun ke tubuh Zack
di bawahnya. "Oh, sayangku, rasanya saaaangat nikmat..."

Zack seakan tak mempercayai apa yang telah berlaku...Dia sudah pernah
tidur dengan beberapa wanita yang sudah menikah sebelum ini..tapi
dalam pengalamannya, amat sukar untuk menembus pertahanan mereka, tapi
kalau sudah ditakluki, mereka akan bertindak sangat liar di ranjang.
Tapi Julia lain, dia tidak menunjukkan tanda-tanda penolakan untuk
sampai di tahap ini, dan sekarang, dia seperti benar-benar terbakar
birahinya. Tubuhnya bergerak naik turun pada batang penisnya,
tangannya di rambutnya sendiri, tubuhnya dengan punggung melengkung
tengadah ke belakang. Zack dapat melihat tulang rusuk Julia dengan
posisi tubuhnya sekarang ini. Payudara turut terguncang menantang di
dada Zack dan kelihatan berkilat oleh keringatnya.

"Uh, uh, oh, OH!" Jika saja ada seseorang di rumah Hakim ini, pasti
akan mendengar sura Julia. Dia mendesah, mengerang, tersengal,
menggeram bahkan kadang menjerit pelan. Julia bersetubuh dengan penuh
bernafsu dan menyebabkan Zack semakin terbakar birahinya. Sudah lama
Zack mengimpikan untuk meniduri wanita bersuami ini. Dan sekarang ini,
impian itu telah tercapai dan dia tidak akan melepaskan kesempatan
ini. Dia tidak pernah mau jika affairnya dengan seorang wanita
bersuami berkelanjutan.

"Oh, keluarkan untukku! Oh, Zack, keluarkan dalam vaginaku! Aku ingin
merasakannya--ohhhh! Fuck me, fuck! Fuck! Yes! OHHHH!" Pertahanan
Julia tewasl terlebih dulu, dia keluar dan Zack membiarkan semua
reaksi tubuh Julia, dibiarkannya Julia mengocok pelan naik turun
batang pennisnya dengan dinding vaginanya yang terasa licin. Zack tahu
dia perlu terus bertahan terus, dan memberikan konsentrasi
persetubuhan yag terhebat untuk wanita bersuami ini...
"Ohh, Zack... jangan... mempermainkanku ! Hentikan dan… cepat
keluarkan!" Kata-kata Julia tersekat oleh nafasnya yang terhenti
sesaat. Julia kembali berada di tepi orgasmenya ketika batang penis
Zack mulai berkedut hebat.

"Ohhh!!! ARGHHH!!" teriak Zack. Zack belum pernah berteriak sekeras
ini sewaktu bersetubuh. Tapi sekarang ini dia melakukannya, Gerungan,
dan erangan lseakan binatang liar keluar dari mulutnya. Dan wanita
cantik di atas tubuhnya ini terus menggoyang tubuhnya seakan
menandakan penaklukannya atas burannya ini. Zack sekan mengenakan
sebuah kuasa virtual dikepalanya, dia menyaksikan Julia bagaikan
menari telanjang di atas salji di hadapannya. Dia merasakan ghairah
peperangan, gairah kemenangan, gairah penaklukan. Dan kemudan dia
mengosongkan kantung spermanya ke dalam rahim terlarang Julia,
menyemburkan sebanyak-banyaknya sperma panasnya ke dalam rahim istri
rakan.. "AAAARRRRGHHHHHHH!! AH! AHHHH!!!" Zack tak mampu mengawall
dirinya. lagi

Julia juga tak dapat menghentikan dirinya. Dia tetap melawan, meskipun
ketika batang penis Zack tengah menyemburkan spermanya dengan hebatnya
ke dalam rahimnya. Julia menghentak turun pinggulnya ke arah Zack,
semakin keras dan bertambah keras saja, otot vaginanya meremas dan
memerah setiap tetes cairan dari Zack. Julia merasakan semburan hangat
itu menghentamnya dan dia tak mampu menahan pertahanannya lagi.

"OOHHHHHHHHH YEAHHHHHHHH!!! YES--YESSSSSSS!!!"

Julia merasa orgasmen yang sangat nikmat dan puas. Tubuhnya rebah
terkulai di atas dada Zack, batang Zack dirasakan semakin mengecil
tapi masih terbenam dalam vagina Julia...Julia dapat merasakan sperma
Zack yang hangat meleleh keluar diantara celah kelakangnya...
langkangan mereka.
Julia memberi sebuah ciuman ringan di bibir Zack dan berkata "Aku rasa
lebih baik kita segera bawa tuala-tuala ini."

Julia mengangkat pinggulnya mengeluarkan batang penis Zack dan
keduanya mendesah sewaktu batang itu tercabut keluar. "Aku mau mandi
dulu," kata Julia dengan tersenyum sambil melangkah ke arah bilik
mandi. Dia merasa begitu tidak selesa saat dirasakan vaginanya yang
penuh sperma menimbulkan jejak putih menurun di pahanya, dia sangat
menyukainya.

*****
Di bilik air..Julia merasakan kesepiannya telah dipenuhi...namun
begitu perasaan bersalah tetap muncul..”ah..persetankan semua
itu..”getus hatinya sambil mengusap pancuran air keseluruh tubuhnya...

************

Zack dan Julia turun untuk berkumpul semula dengan yang lain setelah
menghilang diri lebih kurang setengah jam. Tubuh Julia kini hanya
dibungkusi dengan tuala yang terliti di belahan daZacka...rambut
disisir kebelakang dengan penyepit rambut yang ditemuinya di bilik
mandi tadi...Saat kakinya melangkah menuruni tangga..dia merasakan
dirinya bagaikan seorang puteri...dan pada masa yang sama langkahnya
seakan terhenti...mata terpaku meyaksikan adegan yang berlaku di ruang
tamu...yang membangkitkan kembali gelora dijiwanya...dan vaginanya
terasa melekit kembali....

Kelihatan diruang tamu..Shah duduk dengan posisi kedua-dua kainya
terkangkang tanpa seurat benang dengan Rina yang masih berseluar dalam
sedang asyik mengusap dan menjialt penis Shah dengan penuh
nafsu...kelihatan juga Hakim dikerusi dengan selaur suadh dilurut
kelutut sedang mengocak batang penis sambil melihat adegan di
hadapannya... Julia terpaku di tangga sampai Zack menarik tangannya
dan membawanya turun.

Hakim segera mengambil tuala saat Zack dan Julia menghampiri mereka
sambil menawarkan minuman pada mereka, dan tentu saja kedua temannya
menyambutnya dengan suka cita. Saat hakim kembali dengan membawa
minuman, dia mendapati Rina sudah duduk diatas pangkuan Shah sambil
berciuman dengan penuh nafsu.

"Belum pernah kulihat yang sebesar ini. Aku hanya… hanya ingin
melihatnya." Rina menggoda Shah. Kemudian Shah merasakan batang
penisnya yang gemuk dan panjang sudah berada di dalam mulut
Rina ...... Rina tak mampu menampung batang kejantanan itu masuk
seluruhnya ke dalam mulutnya...ianya terlalu besar dan panjang... Jadi
kemudian dia mengeluarkannya, mengangkat tubuhnya sedikit hingga
batang penis itu berada di antara belahan payudaranya yang mekal itu
dan dengan senyum menggoda "Pernah melakukannya?" tanyanya,

"Hah?" Shah terpaku melihat aksi nakal Rina.
"Seperti ini," Rina tersenyum dengan nakal, tangannya berada di kedua
sisi payudaranya dan menekannya bersamaan, menjepit batang itu
diantara kedua bongkahan daging kenyal itu. Lidah Rina membantu
melicinkan gerakannya, dan dia mulai menggesekkan payudaranya pada
batang penis itu.

"Ohhh," rekasi Shah, kedua bola matanya terpana menyaksikan apa yang
dilakukan wanita ini Shah cukup berpengalaman, sudah banyak wanita
yang tidur dengannya, dan dia selalu memendam hasrat terhadap Rina
tapi belum pernah sekalipun hal seperti ini ada dalam fantasinya.
Ketika kepala penis Shah muncul dari jepitan payudaranya, Rina
menyambutnya dengan jilatan lidahnya, sekali, dan kembali
melenyapkannya ke dalam hangatnya buah dada. Kepala Shah terhentak ke
belakang dan menggeram.

Julia tak sanggup mempercayai apa yang sedang disaksikannya..pada masa
yang sama Zack membimbingnya menuju ke kerusi di hadapan Rina dan
Shah, dia dapat merasakan pipinya memerah saat menyaksikan Rina
membelai dan memanjakan pasangannya dengan menggunakan buah dada..ia
bagaikan menyaksi secara langsung sebuah film porno.... . Ini semua
membuatkannya semakin terangsang....Dia terus merebahkan tubuhnya dan
bersandar pada dada bidang Zack... Julia sudah tak mampu menahannya
lagi.... Dia mencium bibir Zack dengan rakus sambil tangannya bergerak
meraih penisnya yang mengeras,.... dan Julia mengocoknya agar semakin
bertambah keras.

Pada masa yang Hakim terus memejamkan matanya untuk meredam ledakan
orgasmenya saat menyaksikan Rina yang menyepit penis Shah di antara
payudaranya, dan kemudian melihat Julia dan Zack yang juga memulai
adegannya sendiri. Ketika dia membuka matanya, Julia sudah duduk
diatas pangkuan Zack, dengan punggung yang menghadap ke arah Zack dan
kedua tangan Zack meramas payudaranya. Tubuh keduanya kembali menyatu
dan mulai bersetubuh lagi..... Julia terlihat sangat menawan saat
sedang dibakar ghairah. Jauh lebih cantik dari biasa, termasuk di saat
hari pernikahannya. Rambut sebahunya, tersisir ke belakang, terlihat
kusut dan basah. Sebahagiannya menempel lekat pada dahi dan pipinya.
Matanya setengah terbuka, giginya saling beradu keras dalam erangannya
yang rendah, pelan dan berat. Dia mengayun berlawanan mengiringi
hentakan Zack, dengan keras, layaknya seorang wanita yang sudah sangat
lama tidak mendapatkan sentuhan lelaki....

"Oh, Yes!" Shah berteriak, saat spermanya menyembur. Dengan cepat Rina
menangkapnya dengan mulut, membiarkan hanya sebuah gumpalan sperma
yang lolos menghantam dagunya. Dia sangat menyukai rasa dari sperma
lelaki, ..

"Ju...Aku ingin keluar dalam mulut kamu," bisik Zack di telinga Julia.
"Aku ingin merasakan bibirmu mengulum penisku saat kamu membuatku
orgasme untuk yang kedua kali malam ini." Kata-kata nakalnya membuat
Julia merasa jengah bercampur dengan birahinya yang semakin tinggi
kerananya.
Julia mengeluarkan penis Zack dari dalam vaginanya, lalu memutar
tubuhnya di antara paha Zack, dan memasukkan penis Zack yang basah
oleh cairan madunya sendiri ke dalam mulutnya. Dia merasakan cairan
madunya sendiri untuk yang kedua kalinya. Kali ini rasa itu membuatnya
bertambah bernafsu dan ghairah....walaupun dibenak fikirannya timbul
perasaan keliru...namun nafsu melebehi kekeliruannya.. Hatinya
menjerit dan meronta sambil lidahnya menjulur membasahi penis Zack
dengan penuh rasa nikmat. Dia gunakan cairan vaginanya sendiri sebagai
pelicir, tangan kanannya mengocok seiring dengan kuluman bibirnya,
sedang tangan kirinya dengan mesra menggenggam buah zakar Zack.

Hakim tak mempercayai semua yang tengah terjadi. Tak lama berselang
adegan oral, adegan berikutnya langsung menyusul. Julia tak memerlukan
waktu yang lama untuk mengoral.... Zack sudah berada di garis
ketahanannya saat dia rasakan kepala penisnya menyentuh tenggorok
Julia dan mulai masuk. "Ohhhh, fuck, baby! YEAAHH!"

Rina mengorek sperma yang lepas dari tangkapannya tadi dan
menghisapnya habis dari hujung jemarinya, sambil melirik nakal ke arah
Hakim. Lelaki muda ini terlihat sangat manis, duduk di sana dengan
penis dalam genggaman tangannya, bingung menentukan adegan mana yang
harus disaksikannya. Terasa sudah cukup lama sejak terakhir kali Rina
melihat penisnya yang indah. Bagi Rina, itu adalah ukuran yang paling
tepat untuknya, dan setiap kali dia berasmara dengan Hakim... itulah
adalah persetubuhan terbaik yang pernah didapatkannya.

Hakim melihat wanita berambut ikal panjang sampai ke punggung ini
berdiri dan berjalan ke arahnya. Rina membetulkan g-string biru kecil
yang melingkari pinggulnya dan Hakim seketika membayangkan apakah
wanita ini masih mencukur bersih vaginanya. Rina menghampirinya, duduk
di sebelah kirinya dan dapat dirasakannya sesuatu yang berbeda yang
akan segera dia ketahui.

Perasaan Hakim bercampur aduk saat menyaksikan Rina memuaskan Shah. Di
satu sisi, dia merasa cemburu. Bagaimanapun juga Rina bukanlah
miliknya dan dia tidak berhak merasa cemburu. Di sisi lainnya, dia
merasakan ini sangat merangsang birahinya ketika menyaksikan Rina
memuaskan sahabatnya.


Hakim tergetar akan keberadaan Rina yang merapat. Dapat dia merasakan
kehangatan dari tubuh Rina yang hampir telanjang di dekatnya.
"Kesian..Kamu macam diabaikan," kata Rina dengan suara jalang dan
dalam. Tangannya menggenggam ereksi Hakim, tepat di atas tangan Hakim
berada. "Rakanmu sudah bersenang-senang. Sekarang giliran tuan rumah
tuan rumah pula."

Diturunkannya seluar Hakim dari kakinya hingga batas lutut. Sebelum
Rina mulai mengulum penis Hakim dengan mulutnya, entah kenapa, dia
menoleh pada istri kakaknya Hakim dan berkata, "nak tolong ke?" dengan
suaranya yang termanis.

Julia, yang sedang menatap penis Hakim, melirik ke mata Hakim, lalu
kearah Rina, kembali lagi ke Hakim, dan mengedip. "Dengan senang
hati."

Tubuh telanjang Julia mendekati Rina dan Hakim. Birahi Hakim semakin
terbakar melihat selangkangan isteri abangnya yang dihiasi rambut
kemaluan yang tercukur rapi mengecil ke bawah.

Kedua wanita ini saling bergantian memanjakan penisnya. Saat yang satu
mengulum batangnya, yang satunya lagi menjilati buah zakarnya.
Kemudian, kedua-duanya saling membantu dengan mereka bergantian posisi
hampir tanpa jemu. Tehnik keduanya sangat berbeza, tapi ini jadi
terasa menakjubkan. Bibir Julia menciptakan sepitan cincin yang
kencang melingkari batang penis Hakim, sedangkan Rina menggunakan
lidahnya untuk memberi kepuasan yang maksima bagi Hakim. Yang paling
menggairahkan adalah menyaksikan tangan Rina membelai wanita berambut
sebahu ini. Sejauh yang dia tahu, Rina belum pernah melakukan dengan
wanita lain. Tapi kemudian, bukan bererti hal ini sama sekali
mustahil.

Hakim sedar orgasmenya sudah dekat, dan kelihatannya Rina juga tahu
akan hal itu. Dilepasnya batang penis Hakim dari kuluman mulutnya, dan
mencegah Julia yang ingin ganti mengulum. Dia berbisik pada Julia,
"Maafkan aku, tapi aku benar benar ingin segera disetubuhi." Tanpa
berpikir panjang apa reaksinya, Rina mencium dengan lembut bibir
wanita di hadapannya ini dan berdiri. Jemarinya bergerak ke tali
pengikat g-stringnya, dengan perlahan diturunkannya, membuat dirinya
telanjang tak beza dengan semua yang berada dalam ruangan ini.

Hakim sangat terkejut saat melihat ciuman singkat yang dilakukan oleh
kedua wanita cantik ini dan membuatnya tak merespon langsung akan
kecantikan dari wanita yang telanjang seutuhnya di hadapannya. Kulit
putihnya terlihat indah dan Hakim merasa senang melihat Rina tak
mencukur habis rambut kemaluannya. Dia masih menninggalkan segaris
tebal rambut di atas bibir vaginanya yang tebal. Rambut itu terlihat
sangat pendek seakan baru saja tumbuh, dan mulut vargina yang membuka
karena gairahnya dan seakan mengisyaratkan sudah benar-benar siap.
Rina menaiki pangkuannya, menggosokkan payudaranya ke wajah Hakim, dan
mulai menurunkan pinggulnya pada batang terbaik yang pernah dia
setubuhi. Tak ada halangan di pintu masuk, dan segera saja, bibir
vaginanya yang sensitif bertemu dengan rambut ikal dari kemaluan
Hakim.

Julia memandang penis Hakim memasuki vagina Rina dan sebuah getaran
melanda dirinya. Belum pernah dia menyaksikan pasangan lain melakukan
hubungan seks di hadapannya, tidak sedekat ini! Ini sangat membakar
gairahnya.

Julia melihat ke sekitar...didaptinya Zack sudah tiada disitu, tapi
Shah masih duduk di situ, sendirian di tengah sofa, memegangi batang
penis terbesar yang pernah dilihat dalam hidupnya dengan tangannya.
Ekspresinya seperti layaknya seorang anak kecil yang menatap mainan di
balik kaca mainan. Dia tak tahu mana yang harus di lihat, terlalu
banyak pemandangan untuk dirakam ingatannya. Julia tertawa melihatnya,
merasakan betapa naturalnya semua ini terjadi.


Dia merangkak ke arah sofa dan meringkuk di sebelah Shah. "Apa yang
kau pikirkan?" bisiknya di telinga Shah.

Shah memikirkan sesuatu, tapi tak mampu mengucapkannya. Dia pandangi
wanita cantik di sebelahnya ini, tak pernah sekalipun dalam hidupnya
akan bisa melihat wanita seperti ini telanjang. Dia sangat cantik,
sagat cerdas, terlalu berkelas baginya. Tapi disinilah dia berada
sekarang, duduk dengan kaki melipat di bawahnya, payudaranya menekan
erat lengannya dan tangannya yang mengelus kejantanannya.

"Aku berpikir, apa yang sudah kulakukan hingga aku bisa menerima
ini?'"
Julia tertawa pelan. "Kamu sudah memenangkan pertandingan ciuman,"
jawabnya, dan perlahan mengangkat kepalanya, mendekatkan bibirnya pada
lelaki muda ini. Mereka saling berciuman dengan mesra dan penuh
gairah, membuat Julia semakin berghairah dan terangsang. Sebuah ciuman
selalu membuatnya terangsang, tapi belum pernah dia seterangsang ini
hanya dengan sebuah ciuman sederhana saja.

"Ohhh," dia melenguh, merasakan jemari lelaki ini menelusuri bahagian
dalam pahanya, hingga pada belahan vaginanya. Dia hentikan ciuman ini
untuk melepaskan erangannya, lalu dengan lapar kembali melumat bibir
Shah....kini tidak lagi ciuman singkat,.. dia amat inginkan ciuman
yang lebih dalam seiring jari Shah yang mulai memasuki vaginanya yang
basah.

Julia menjauh darinya dengan cepat, menatap matanya yang tajam. Mata
itu penuh dengan hasrat dan birahi, dan tiba-tiba dia merasakan punya
kekuatan yang besar. Dia yang mengendalikan di sini, seperti yang
dilakukan Rina. Kembali dia merapatkan bibirnya, dia merebahkan
tubuhnya kebelakang dan menarik Shah ke atasnya. Dengan sebelah
kakinya menekuk dan sebelahnya bersandar pada sandaran sofa, dia benar-
benar terbuka dan siap menyambutnya untuk menggantikan jari dengan
batang penisnya yang seperti milik bintang film porno itu.

Julia membimbing batang penis besar itu ke arah vaginanya, membelah
bibir vaginanya yang hangat. "Uhhhh!" erangnya, sedikit rasa sakit
bercampur dengan kenikmatan, saat penisnya membelah dan mendorong dan
mengisinya melebihi semua yang pernah dirasakan Julia sebelumnya. Dia
merasa rapat seperti perawan, dan itu membuat Julia semakin gila oleh
hasratnya. Ingin rasanya agar Shah menyentakkan dengan keras ke dalam
vaginanya, tapi ia sedar. Shah tak akan melakukan hal itu.
Shah tahu dia perlu berhati-hati dengan wanita yang menggiurkan di
bawah tubuhnya ini. Dia selalu sabar jika berhubungan dengan seks. Dia
tahu penisnya lebih besar dari kebanyakan lelaki, dan dia merasa kalau
itu adalah sebuah anugerah. Beberapa wanita merasa ngeri dengan ukuran
penisnya. Yang lainnya berusaha memasukkannya, tapi mengatakan kalau
itu terlalu menyakitkan. Dia hampir tak pernah mendapatkan oral seks.
Karena terlalu besar.

"Common Shah.. masuk lagi..." kata Julia disela geretakan giginya.
Shah melihat ke bawah dan melihat ekspresi wajah Julia yang diselimuti
campuran antara kesakitan dan birahi. Ditekannya masuk batang penisnya
yang keras lebih dalam dan menariknya sedikit, lalu mendorongnya masuk
lebih ke dalam. "Dalam lagi," perintahnya lagi, dan Shah mengulangi
gerakan mengayunnya, hanya saja kali ini lebih cepat. Wajahnya
mengisyaratkan rasa sakit, tapi Julia mengerang nikmat, "Ohhhh,
yesss!" "Ayo sayang, setubuhi aku seperti dalam semua mimpimu."
Suaranya terdengar berat dan menahan nafas.


Shah memainkan peranannya dengan lebih aggeresif ....Shah menghentak
hingga Julia merasakan tulang selangkangannya menghentam rambut mungil
di atas kelentitnya, dan Julia menggeram. Mencengkeram erat batang
penis didalam tubuhnya dengan dinding vaginanya, dia tersengal dan
mengerang keras. "Yess! Oh fuck, rasanya sangaatt nik-mattt!" Shah
semakin terpacu. Tak lagi dengan gerakan romantis yang lembut, yang
biasanya dia lakukan saat berhubungan seks dengan wanita, tapi lebih
cepat dan hentakan yang lebih keras dan kasar. Ditariknya separuh
bagian dari batang penisnya sebelum menyentakkan masuk kembali
diiringi erangan dari wanita di bawah tindihan tubuhnya ini. "Ya! Ya!
YA!" Punggung Julia terangkat melengkung ke atas, payudaranya
terdorong ke depan, putingnya menonjol keras bagaikan sebuah berlian
kecil.

Shah merasa sangat puas saat menyetubuhi tubuh Julia sangat nikmat,
namun dia merasa takut jika dia akan membuat wanita ini terluka tapi
dia tak mampu menghentikan dirinya lagi... Dia terus menyentaknya
dengan lebih keras dan jauh kedalam lagi, ...ini membuatkan Julia
semakin mengerang bertambah keras. "Uh! Uh! UH! NGH! UH!" Seluruh
tubuhnya tergoncang ketika gelombang demi gelombang orgasme
menggulungnya, membuat seluruh tubuhnya terguyur kenikmatan dan rasa
sakit dan birahi yang tak pernah terpuaskan. "Fuck, sayang… AK-KU…
KELUAR SEKARANG! NGH! NGHHHH!"

Mendengar kalimat ini keluar dari bibir wanita iasteri rakannya sudah
lebih dari cukup baginya. Sebelah tangannya mencengkeram keras
payudara wanita ini satunya lagi memegangi pinggulnya dan mengejang
keras saat dia meledak di dalam rahim Julia. "UHHH!" erangnya,
kenikmatan ini hampir meledakkan jantungnya. Batang penisnya berdenyut
tak terkendali di sepanjang dinding vagina lembut milik Julia, yang
membuat orgasme Julia mencapai titik puncaknya.

Julia tak mampu menahannya lagi. Pandangannya kabur. Sekujur tubuhnya
dipeluk kebahagiaan dari surga ke tujuh. Dapat dirasakannya semburan
sperma Shah menyembur seakan aliran magma yang panas memenuhinya,
mengisikan madu cintanya jauh ke dalam rahimnya yang sudah terikat
dalam pernikahan. Dia kehabisan nafas. Tubuhnya seakan terhempas dan
ditelan jauh kedalam sofa ini. Segalanya terasa pudar. Hal terakhir
yang diingatnya sebelum tak sadarkan diri adalah betapa indahnya
merasakan ‘terisi dengan penuh’.

Shah rebah menindih Julia. Tubuh mereka melenkit oleh keringat yang
membasahi sekujur tubuh dan juga sofa ini. Ditariknya keluar batang
penisnya dari vagina Julia yang sekarang terlihat terbelah lebar dan
lalu memelukya mesra. Tiba-tiba dia merasa sangat lelah, dan merasa
sangat bahagia memeluk wanita ini dalam dekapannya. Tak ada tempat
lain yang diinginkannya selain di sini.......

Kisah Ku

$
0
0
Selepas sahaja aku terpancut berdecit2 ke dalam mulut adik angkat ku dalam posisi 69 kami dan waktu yang sama dia memuntah kan cairan pusy nye ke dalam mulut ku, kami bertindih dalam keadaan begitu beberapa minit untuk dapat semula pernafasan kami yang tadi nye begitu kencang melayan nafsu ke maksima.

Adik angkat ku yang meniarap atas badan ku perlahan-lahan menangkat bontot nye dan pusy nye terlepas dari bibir ku yang masih menjilat2 lubang dan bibir pusy nye sambil menikmati aroma dan rasa cairan yang masih meleleh perlahan dari lubang nikmat adik angkat ku.

Batang ku yang tadinye melentok kini mula menunjuk kan seperti mahu bangun semula dan terasa ku perlahan menegang dan kembang akibat aku menikmati sedutan cipap adik angkat ku. Adik angkat ku yang sedar akan reaksi aku segera bangun dan terus pergi ke celah kangkang ku yang masih terbuka luas. Dengan senyuman menjeling pada ku dan mulut yang separuh terbuka, dia menurunkan kepala nye dan masa yang sama ku rasakan kepala cendawan ku menyentuh bibirnya dan perlahan2 tenggelam ke dalam mulut nye… ku rasakan bahang pernafasan adik angkat ku mengulum kepala cendawan ku seperti lollipop galak nye….

Dia tak terus menelan batang ku…Cuma mainan mulut dengan kemam kepala cendawan dan gigit2 manja pangkal cendawan ku… lidah nye pula di lulurkan ke lubang kencing ku yang ku rasakan seperti terbuka di jolok lidah dan sedut oleh mulut adik angkat ku….aaahahhahagggh… keluh ku perlahan.. dan ku angkat punggung ku seperti ingin di jolok kan seluruh batang ku ke mulutnye… sedaaapppp kata ku… adik angkat menjeling lagi ke arah ku dan kali ini sambil di kuat kan kemam nye kepala cendawan ku dan di geleng2 kepala kiri dan kanan …ooogghhhahhhhh… sedapppppppp… sengaja dia buat begitu…senyum nye dengan mulut penuh kepala ku

Batang ku sekarang dah tegang sepenuhnye…malah berdenyut2 menahan kesedapan… mazi ku yang dah mula keluar di jilat dan sedut adik angkat ku…. Ku layan nikmat di lakukan begitu kerana aku memang suka kena blow job… aku tak sangka adik angkat ku ni pandai sekali buat blow job… banyak tengok n baca porno kata nye… dan tak berpeluang praktis….sluurrpppp slurrpppp …hmmmgghmmmgghh bunyi keluar dari mulut adik angkat ku…mata nye sudah kuyu n lentok badan nye yang bogel sudah menunjukkan dia mudah bernafsu dan ghairah akibat perbuatan nye menghisap batang ku…

Aku pun bangun dan mula merayap-rayap kan tangan ku ke tetek nya yang tergantung seperti buah ranum bergoyang-goyang di tiup angin… sambil putingnye ku gentel2 manja… ououuooffgghh tersentak adik angkat aku dan secara spontan mulut nye terus menenggelamkan batang ku… terasa hangat seluruh batang ku masuki ke pangkal tekak nye… dan di sorong tarik batang ku dengan mulut nya dari hujung kepala cendawan dan di tekan sampai ke pangakal memenuhi ruang mulut nye…

Aku yang sudah duduk sekarang mula meneroka lubang cipap nye yang dah mula berair semula…ku usap bibir cipap nye yang tembam ke atas dan ke bawah… perlahan2 dan laju2…. Abangggggg… ahhhaaaaa…bisik dengus adik angkat ku …di jongket bontot nye kerana nikmat…

Aku dengan manja angkat kepala adik angkat ku ke atas dan mula cium bibir nye yang basah akibat isapan batang ku…dia menyambut dengan bibir terbuka membenarkan lidah ku teroka mulut nya dan bertukar lidah dan air liur …kami yang mula nye bercium perlahan..kini dah bertambah ganas… hisapan2 lidah bertambah rakus dan tangan ku mula meramas kemas dan tetek nye dan putting tetek ku tarik2 liar…


Aghahahahah…aduuuuuhhauuuu…sedappppp…rengek adik angkat ku….abangggg….masuk kan batang abangggg… pinta adik angkat ku…. Adik tak tahan dah ni… nak rasa batang panas abang dalam pantat adik….pinta nye…

Adik dah sedia ke tanye ku…. Dah abang… pusy adik ni dah kembang kuncup nak kan batang abang…

Aku yang memang dari tadi mahu kan tujahan pada pusy nye... mula merapatkan batang ku ke pusy nye dalam keadan duduk…. Adik angkat ku angkat bontot nye dan selarikan lubang pusy kea rah batang ku…perlahan2 dia turun kan bontot nye dan batang ku perlahan2 memasuki lubang cipap nye yang berair mengalir tanpa henti… bibir pusy terkopak kembang member laluan kepala cendawan membuka laluan…ku tolakkan lagi dan kepala ku terasa kemas sempit memasuki lurah yang panas dan basah… cairan pusy adik angkat ku membantu melancarkan perjalanan batang ku..

Oooggghhhhhh…keluh nye bila sedilit demi sedikit kepala batang ku hilang dalam pusy nye dan mula menyedut kemut kepala batang ku…batang ku pula yang tadi tenggelam dalam mulut nye sekarang di telan mulut nye di bawah pula…lagi nikmat dan kemas rasa nye akibat lubang nye yang sempit walau pun ku tau tiada dara….

Dia yang tak dapat mengawal nikmat nye terus menekan bontot nye dan terus batang ku tenggelam sepenuh nye ke dalam pusy adik angkat ku….waarrghhhhhhh..oooggghhhh…terkeluar suara adik angkat ku….dan dia diam duduk begitu…sambil ku rasakan lubang cipap nye mengemut2 batang ku….ku rasa batangku disedut2 ke pangkal dengan aksi nye…

Ku rapatkan badan ku ke badan nye sambil tangan ku masih rakus menggomol tetek nye yang kental dan putting tertonjol tegang bernafsu… mulut ku sibuk melayan bibir nye dan lidah nye…crutiitit cruititit bunyi air ludah kami bertukar2…cucupppcupppp… bibir di sedut2 sedap

Kami serentak mula mulakan hayunan bontot kami seperti satu irama ke arah sama memastikan setiap kali tundun kami bertembung…batang ku tenggelam penuh ke dalam pusy nye di sambut dengan hentakan ke bawah lubang pantant nye…aghhha aaghh aghhh ooogghoooghh ..suara2 nikmat berulang2 perlahan…tk berani nak kuat2 sebab kakak nye di atas tido…waktu tu dah pukul 3 pagi tapi kami masih lagi melayang nafsu kami yang belum puas setelah kami mula kan aksi sex kami pukul 12 malam tadi…


Aku pun baring semula sementara adik angkat ku masih menunggang ku dari atas… dengan separuh cangkung…dia turun naik sambil bontot nye di lentik kan depan dank e belakang dan kadang kala kiri kanan…menikmati batang ku yang tenggelam timbul dalam pusy nye…aku terus kan meramas2 tetek nye supaya dia dapat rasakan seluruh letrik punat2 sex nye serentak memberikan kejutan2 nikmat…

Aku dapat rasakan dia semakin hamper ke puncak bila kemutan2 pusy nye semakin kerap dan lama2 mengepit sedut batang ku…kepala nye bergoyang2 sambil mata tertutup menghayati sepenuh nye aksi sex kami..

Am cumin…am cumin…am cumin….haaghhhh…am cumin abang…tolak kuat2 abang..am cumin…ooohhhhh…lagi abang…adik tak tahan ni ….aghhhh sedap nye penuh nye….haagghh please abang..adik nak lagiiiiiiiiii…rengek adik ku…aku tambah stim dengan rengekan adik angkat ku makin galak menghentak ke atas punggung ku masukkan batang ku sedalam bole…memang sukar nak hentak maksima bila perempuan di atas…memahami posisi kami..adik angkat menghentak kuat setiap kali dia turun…aku turut bantu dia dengan gentel2 kelentet nye yang terkangkang menerima batang ku..ini membuatkan dia lagi liar dan laju kan hayunan bontotnye dan..ahhhhggghh abangnnnnnnn cuminnnnnnn…oooghhhh…don stopppppppp…dan bontotnye terhenti bila dia hentak ke bawah…dan menekan2 macam nak penyekkan batang ku…aku pun tujah sekuat boleh ke atas dan rasa kan kemutan cipap adik angkat ku kuat sekali menekan batang ku…dank u ramas tetek nye lagi sambil sedut puting tetek nye…abannngggggggg… jerit kecil nye keluar di keheningan pagi..takut didengari..aku cepat2 cium mulut nye dan nmeratah bibir dan lidah nye…oommghghooomghgh adhdhdhduihh ….yang keluar dari mulut nye sambil badan nye kekejangan dan kaki dirapatkan ke peha ku….ku rasa air suam mencurah2 kepala batang ku di dalam cipap nye yang panas akibat geselan-geselan berterusan batang ku…

Ku biarkan saja batang ku terus berendam di dalam cipap nye yang bertambah lemah kemutan2…dan longgar melepaskan batang ku yang masih tegang berdenyut2…setelah dia reda..aku baring kan adik angkat ku dank u lapikkan bontot nye agar cipap tembam berair nye menonjol di depan ku dan ternganga sedikit seperti bibir nya yang menanti agar di tujah2 lagi… aku pula mengambil posisi mencangkung di celah kangkang adik angkat ku dan mainkan kepala cendawan ku yang basah dik air cipap nye di bibir cipap dan tepuk2 kan atas biji kelentit nye… hhmmmmm…ahhhh…bisik nye halus dan di kangkang kan lagi cipap nye lebih luas…

Aku yang terasa cukup teransang letakkan kepala batang ku di bukaan cipap nye dan dengan sekali henjut terus menekan dengan kuat… aaghhhhhh abanggggggg…terjerit adik angkat ku dan cipap nye yang tembam tertonjol disantak ke hujung rahim… celepap… bunyi lagaan tundun ku dan tundun nye… ku lihat matanye terbeliak menerima hentakan padu tadi… antara sakit dan sedap agak nye…aku tarik semula batang ku dan ku terjah keras sekali lagi…dan ku tarik perlahan keluar…lalu tekan sekuat nye… tersentak2 badan nye menerima hentakan2 ku yang sekarang ni bertambah kerap dan meningkat laju…aghh..ooohhh..aagghhh… jerit2 kecil keluar dari mulut nye… ku lihat cairan2 lebih banyak keluar dari cipap nye…dan secara mendadak ku tarik terus keluar batang… uuffghghh…terpancut2 air keluar dari lubang kencing nye dalam keadaan cipap nye yang terkemut2 melepaskan climax nye ..aku terusan je menekan semula cipap adik angkat ku…terjongket2 bontot nye menikmati setiap tujahan ku… kepala cendawan ku sudah ku rasakan berdenyut2 dan dapat dirasakan aliran mani ku mula tersusun di telur untuk di lepaskan…

Adik..kata ku… pusing tiarap..kata ku…aku perlu tukar posisi supaya dapat ku tahan pancutan mani ku buat sementara… adik angkat yang masih ghairah memusingkan badan nye lalu meniarap… cantik sungguh body adik posisi camni..puji ku…untung la sapa yang dapat puaskan nye…jawab nye…melentik punggung yang putih kental dengan alur bontot terus ke lurah yang basah lencun dengan air mainan sex kami….

Aku mula beri ciuman berahi ke belakang telinga dan tengkuk nye sambil ku laga kan batang tegang ku di lurah bontot nye… terjungkit bontot nye terima nikmat di atas dan bawah… hhmmmmm…ahhhhh…desis nye lagi… hairan juga aku betapa kuat nye tenaga dan nafsu sex adik angkat ku dengan permainan kami kerana ku rasa dia telah beberapa mengalami climax nye tapi masih mahu di layar dan tunggang… kuat sex ye…sindir ku…kena dengan orang nye menjadi la…jawab nye…adik tak kan puas selagi abang tak pancutkan mani abang dalam cipap adik…kata nye lagi…adik rasa betapa hangat nye mani abang…hehehehe..usik nye manja…

Aku pun capai kedua tetek nye yang terangkat akibat posisi lentik nye dank u ramas2 ganas sambil jari2 ku gentel puting2 tetek…wahhahahghh enak nya abang… lagi bang…aku terus je lakukan ramasan ku sambil mulut dan lidah ku terus layari leher..tengkuk dan belakang nye… ku lepaskan tetek nya dan mulut dan tangan ku merayap ke bawah ke ponggong kental nye… ku ramas2 pipi bontot dan lurah nye ku jilati dari atas ke bawah….oooggghhhh…bisik nye dan dilentik kan bontot nye ke atas…member ku lebih ruang untuk melapah bontot nye…lurah dan lubang bontot ku jilat dan tujah dengan lidah ku…dan di suakan lagi ke muka ku oleh nye dengan lentikan…


Setelah ku puas lakukan jilatan2 dan ramasan2 do bontot nye…dan air cipap nye terus mengalir bersama pancutan2 dari lubang kencing nye tanda nikmat oral ku…aku cangkung semula dan ku halakan semula ke lurah cipap nye…adik..tonggek kan bonto lagi..arah ku…dengan rela dia tonggekkan bontot nye dan lubang cipap nye jelas kelihatan…aku sorongkan batang ku perlahan2 dan rasakan kemutan cipap menyedut masuk batang ku… ku teruskan tolakan dan batang masuk ke lurah berair dengan lancer…adik angkat ku membantu dengan tonggek kan lagi bontot nye menerima suapan batang ku… masa yang sama ku tarik tetek nye dan badan nye melentik seperti sabut terbalik memerima nikmat tujahan batang ku dan ramasan2 di tetek dan putting nye… aku mulakan tujahan2 keras dan kuat dan ku gunakan teteknye sebagai pautan…abang..sedap abang..adik nak lagi abang…adik tak tahan niiiii…adik nak cum lagiiii…bontotnye digoyang atas bawah tanda kesedapan amat sangat…melihat bontot nye begini buat kan nafsu membuak2 menujah cipap nye…dengan nakal…aku letakkan jari tengah ku di lubang bontot nye dan setiap kali ku aku tujah cipap nye…ku masukkan jari ku ke dalam lubang bontot nye… aahhhh…appaaa tu abang…sedapppp..

Ku ramas2 pipi bontot nye pula sambil ku tujahan2 ku makin laju… ku kuak kan bontot nye dan lubang nye ku sumbat pula dengan ibu jari ku…serentak tujahan batang ku…lubang bontot di jolok dengan jari ku…nafas nye bertambah kencang…begitu juga diri ku….ku dapat rasakan lagi…mani ku sudah mula meluru2 nak keluar dari telur ku yang keras semacam menahan kenikmatan… kemutan2 nye bertambah kemas dan lama…dan..oogghhhh abangggggg…adik cuminnnnnnnn…..dan serentak itu aku tekan kuat sepenuhnye batang ku ke pangkal dan digoyang2 di dasar cipap nye….bontonye yang terbuka ku jolok kan dengan dengan ibu jari ku sambil ku goyangkan sekuatnye…eeehhghhhh oogggghh…badan nye makin tak terkawal..dengan kepala nye meronta2 …uffhfhghhh..uuffghhh..uffgghhh…menggigil2 ku rasakan…seluruh badan nye…


Reaksi nye membuat ku tak tertahan lagi nafsu ku….batang ku yang tenggelam ke dasar cipap nye di kemut sedut dengan kuat…ku dapat rasakan cairan suam mencurah kepala cendawan ku…dengan beberapa goyangan2…aku pun melepaskan mani ku…cruttt..cruttt..menembak dasar cipap nye…dibalas pula oleh cairan cipap yang ku rasakan membuak2 dari rahim nye… adikkkkkkk…abang pancut niiii…aghhhhh…keluh ku…k uterus menekan nekan batang ku dan pancutan mani ku berdas2 dilepaskan…semakin lemah tembakan nye…. Abangggg..mmgghhhhgggg…dia menadah cipap nye lagi..sama2 mencapai puncak climax yang diusahakan bersama…

Ahhhahhh….aku terjelepuk di belakang nye…lentikan bontot nye pun lemah dan terus tertiarap sepenuh nye…aku biarkan batang ku mengecut perlahan2 dalam cipap nye… semakin kecil batang ku ..ia nye terkeluar dari rongga lubang cipap nye….sambil diikuti lelehan mani ku dan cairan cipap nye membasahi lantai….bau seks kami cukup kuat bercampur…ku peluk erat adik angkat ku dari belakang sambil ku cium2 manja belakang nye dan pipi nye…hhmmmmm..bes nye..puas sangat2..bisik adik angkat ku…thank you kata ku…adik puas…abang pun puas… yessss…cipap ni masih mahu kan lagi batang abang tau..kata nye manje sambil menjeling ku tersenyum…tapi nak rehat dulu ye…katanye…ok kata ku…lalu ku dakap nye dalam bogel..kami berpelukan…batang dan cipap kami biarkan basah dengan cairan nikmat kami……

Gopal buat hal

$
0
0
Nama aku Salbiah berumur 23 tahun berkerja sebagai ustazah di sekolah menengah di perak yang baru berkahwin dengan Azlan yang berumur 29 tahun dan seorang guru di sekolah rendah. Kami mempunyai seorang jiran bekas askar bernam Gopal yang berumur
lingkungan 60 tahun yang tidak berkahwin dan walaupun sudah berumur En.Gopal ini seorang yang bertubuh tegap sasa dan tinggi lebih kuran g 6 ' dan berkulit hitam dengan wajah muka yang bermisai dan berambut rekrut yang pendek seperti 'skinhead' disebabakan dia duduk seorang Azlan dan En.Gopal kawan baik selama 2 tahun dia pindah rumah bersebelahan kami.

Kami memang biasa mengajak En.Gopal untuk makan malam dan disebabkan oleh ini kami agak rapat dan En.Gopal selalu tolong kami jika kami perlukan apa apa pertolongan dan kmai juga berbuat demikian untuknya.Pada tahun 1994 Azlan terpaksa ke Selangor untuk training lajutan disebabkan training adalah selama 3 minggu Azlan meminta n.Gopal tolong Slabiah jika perlukan apa apa pertolongan dan dia pun setuju.

Pada minggu pertama segalanya baik teteapi pada minggu keduaku mengajak En.Gopal untuk makan malam pada suatu hari dan diapun datang seperti biasa dan selepas makan hari mula hujan dan kami berbual seketika mengenai diri masing masing. Aku berpakaian baju kurung dengan bertudung labuh dengan wajah yang berseri duduk bersama en.Gopal di ruang tamu sambil menonton TV dan berbual manakala En.Gopal berpakaian T-Shirt hitam dengan seluar askar.Semasa kami berbual En.Gopal bertanya bagaimana aku jumpa Azlan dan latar belakang keluarga aku dan sebagainya dan dia juga bertanya kenapa aku kahwin muda. Aku jawab "Sebab dah Azlan datang meminang sebab itu En.Gopal dan Salbiah pun berkenan degannya jadi kami pun sekeluarga setuju"

Kemudiansaya bertanya kepada "En.Gopal tak kahwin kenapa .....kalau tak suka tak payah nak cakap pasal itu lah yah En.Gopal?" Gopal kata" Tak....boleh cakap......saya ni dulu banyak busy bertugas dan susah nak kahwin dan sebagainya kerana kalau posting jauh kena bawa family kalau tak kena tinggal mereka d i rumah ......jadi orang pun tak
nah lah anak dara mereka jadi dara tua hahah" samil ketawa sinis. Aku buat buat tak paham dan bertanya " En.Gopal pernah tembak orang keh?" Kemudian Gopal berkata " Adalah sekali sekala" Dan Aku mula merasa gerun terhadap En.Gopal tetapi walaupun gerun aku mula mesra tertarik dengan kelelakiannya kemudian aku bertanya " En.Gopal tak marah kalau Salbiah tanya sesuatu ...?"

Gopal" Apa iu ...kalau tak tanya ...tak tahu lah saya ...oh lagi satu Salbiah panggil saya Gopal sudah tak payah En.....ok" "Tak boleh En.Gopal lebih tua daripada syaa dan saya kena hormat lah sikit...." Gopal " Baiklah .....anyway ...apa itu salbiah mahu tanya ...tanya
lah..." Salbiah " En.Gopal .....hmmmmm...En.Gopal bila rasa rindu pada wanita macam mana kat hutan?"
Gopal " Apa itu ...i tak paham .....u tanya apa ?" Salbiah kemudian aku beranikan diri dan terus bertanya " Kalau En.Gopal rasa macam gian semasa bertugas En.Gopal buat apa " Gopal " Oh itu...biasanya kami romen isteri jiran .......sebab kebanyakan isteri jiran suami mereka askar jugak yang bertugas di kawasan lain dankekadanag mereka itu gian jugak "

Tersentak nafas aku terdengar cerita En.Gopal dan terkejut dan bertanya "betulkah ?" Gopal berkata " Biasalah itu ....cuma trailer je ....i cakap ..kekadang kami buat dalam kumpulan ...!" Aku terus terkejut dengar cerita macam ni. Gopal kata" Lagi pun kebanyakan mereka kenal
saya dan suka pada barang saya jadi selalulah panggil saya makan malam!" Dan aku terus tergamam mendengar kata katanya lalu berfikir adakah dia ingat aku ni berkenan dengan dia ?Kemudian dia tanya " Salbiah kenapa tanya semua ni ...berkenan kah dengan Uncle Gopal yang dah tua ni?!" Aku terus kata " Tidak En.Gopal ...I am sorry ....saya tak patut tanya hal peribadi En.Gopal .....saya minta maaf...." Gopal kata " apa nak minta maaf ...u tanya i jawap ...lagi pun dah lama i cakap pasal sex......jadi sal ni dara kah bila kahwin ?"

Gopal tanya aku terus pada muka aku kemudian di mula bangun dan duduk bersebelahan aku. Aku mula menjadi rimas dan berkata saya rasa En.Gopla dah salh faham ....mungkin En.Gopal patut balik rumah sekarang"
Kemudian dia berkata " SAl takutkah .....nak takut apa ...ni abang ada di ssini......salbiah pernah tengok yang berkulup ?" AKu terus terksjut denga soalannya lalu bangun dan bergegas ke pintu depan tetapi sempat aku di terkam oleh En.Gopal seperti harimau yang lapar dan di tarik duduk bersebelahan dengannya dan di a mula amengucup mulut aku dengan begitu ghairah sekali. Aku meronta untuk melepaskan diri tetapi berbadan gergasi itu merangkul aku di dakapannya dengan rapi.

Kucupannya mula menganasi mulutku dengan lelehan air liurnya dan jeliran lidahnya di dalam mulutku. Aku meronta kegelian "hmmmmn..hmmm.En.Gopal........lepas...lepaskan ku......hmmmmm...." Mulutku dipenuhi liurnya yang mulu meleleh keluar ke tengkuk aku. AKu semakin lemas dalam dakapannya. Gopal mula melurutkan tudung aku kini wajahku yang putih itu ditatapi dengan penuh buas oleh mata yang liar itu. Dia mula melemaskan aku di dalam dakapannya sambil aku masih menolak pengodaannya tetapi kini dia mula menganasi aku dengan mengoyakkan baju aku satu demi satu dan tubuh aku hanya ditutupi oleh bra dan panties aku yang berwarna hitam. Aku yang berkulit cerah dan bertubuh gebu itu di perkosai kesuciannya oleh Gopal tanpa berlengah dengan melepaskan gengaman cangkuk coli aku maka tersembulah 'buah' aku yang masih kelihatan segar dan muda untuk dijamah oleh mulut berbibir kasar dan tebal Gopal itu.

Aku meronta untuk ' keampunanannya ' demi azlan tetapi Gopal seperti binatang yang buas telah mula sedar dari tidurnya dan kini memulakan pemburuan terhadap buruannya yang cantik ini tetapi sambil aku meronta mulalah En.Gopal mula melurutkan pakaiannya satu demi satu sehingga. tinggal hanya seluar dalamnya yang berbelang seperti corak seluar askar. Selpas itu dia mengoyakan seluar dalam aku yang menutupi mahkota
yang aku pelihara selama ini hanya untuk azlan maka terpaparlah keayuan dan kewanitaan aku untuk matanya yang liar itu untuk menikmati sekujur tubuh yang masih segar untuk dipandang dan lagi segar jika dijamah.

Aku mula meminta Gopal untukmelepaskan aku demin Azlan tetapi rintihan aku tidak di pedulikan oleh lelaki india yang di puncak nafsunya lalu dia berkata "Jangan takut Sal aku akan jadikan kau bahagia sekejap lagi dengan 'senjata kulup' aku !'" Terkejut besar aku mendengar rancangannya untuk merasa madu aku yang selama ini milik azzlan
seorang sahaja aku menjadi keliru dan takut dan yang aku takuti mula menjelma En.Gopal mula melucutkan seluar dalamnya yang menutupi 'benda' dia dan menunjukan pada aku tetapi aku menoleh kearah lain kerana takut tetapi di atoleh muka aku kearahnya dan menyuruh aku melihatnya lalu tanpa sedar aku membuka mata dan terbeliak aku melihat 'barang' dia yang begitu seram berwarna gelap dan berkulup dan dan telah tegang dan keras untuk meneroka aku dan ketebalannya adalah sesuatu yang tak pernah aku terfikirkan. Tidak pernah slema inin aku dan azlan berasmara dan tidak sekalipun barang
azlan sebesar ini. Aku semakin takut dan gerun melihat Gopal mengusap usap 'kepala' senjatanya yang begitu bulat dan besar.

Aku merayu padanya jangan buat begini pada aku sambil airmata bergelinangan tetapi tangisan dan rayuan aku hanya hiburan baginya untuk memulakan 'pemburuan harta' terhadap aku. Aku semakin hilang keyakinan dan kesolehan aku sebagai seorang isteri semakin pudar dan kini aku di heret ke bilik tidur dan di hampar ke atas katil yang mana aku di jamah oleh azlan. En.Gopal menuju kearah aku sambil aku menangis padanya dan dia berkata "Jangan nangis" kemudian di menyuruh aku baring dan dia mula mengucup mulut aku dengan bibirnya yang tebal dan kasar itu...memang jijik rasanya bibir lelaki lain meneroka mulut aku denaga liurnya meleh ke dalam dan tangannya merayap ke dada aku lalu bermain jari dengan 'puncak gunung ' aku yang berwarna merah jambu
dan sudah mekar lagi keras itu. 'Pucuk buah' aku itu di uli dengan rapi dan lembut diikuti dengan jeliran lidahnya yang basah itu membasahi 'pucuk buah' aku dengan lelehan liurnya yang hangat.

Aku rintih melihat tubuh aku diperlakukan seperti ini semakin mengkhianati kesolehan aku adakah aku merasa sengsara ataupun keseronokan....aku semakin hanyut dengan perbuatan Gopal terhadap tubuh yang tidak dirasa oleh lelaki lain........melihat sekujur tubuh terlentang tanpa seurat benang menutupinya dihadapan seorang lelaki yang india yag gersang memang mula membuat tubuhku menikmati setiap saat sentuhan kasar oleh Gopal. Sambil pucuk buah aku diuli pucuk yang lagi satu dinyonyot seperti bayi yang lapar oleh Gopal dengan mulutnya yang rakus menerkam puting aku yang lembut itu dan sekali kala dia menggigit puting aku yang memebuat aku megerang kesakitan sambil puting aku yang lagi satu itu di gentel dengan jarinya yang tebal itu.

Kini selepas puas buah aku digomol dan diramas tangan yang berkulit kasar serta berkulit hitam itu meraya seluruh tubuh aku yang gebu itu menuju kearah 'selatan' sejurus entuhan jarinya mengenai 'mahkota' aku seluruh tubuh aku menggeletar dan aku mula berkata' Gopal tolong ...tolong jangan buat beginin...aku ini isteri orang .....tolong jangan ......' Gopal tanpa kata apa apa hanya memandang wajah aku yang ayu bergelinangan air mata dan tanpa amaran terus menusuk 'pintu' aku denagan jari telunjuknya dengan rakus. Teersentak nafas aku lalu mengerang sekuat hati ' argh...arhg....hmppp.hhmpppm..jang....jangan....
....Gopal....sakit....tolong...jangan...buat.....macam..ini...sakit....tolong.... gopal.....arhg...arhg...arhg....." air mata aku bergelinangan tetapi tusukan tidak berhenti malah bertambah rakus dan 'tambah jari' dalam tusukan membuat 'pintu' aku kembang dan basah.

Permainan jari Gopal semakin laju sehingga aku merintih kesedapan 'Ohhrr....argh...hmpp....jang.....argh...arhg.....jang......oh..gopal..i
aku ......jangan.....arhg..argh..hmhmhmhmhmh..argh...gopal..!!!"
Tubuhku mula menikmati permainan gersang lelaki india ini. Memang arif orang tua ini mempermainkan tubuhku begini sehinggakan kesolehan aku menjadi habuannya dan kesucian aku menjadi minatnya. Aku hilang kawalan ....semakin hanyut dalam nafsu buas Gopal yang tua ini. Celah aku menjadi semakin cair dengan 'madu' aku yang aku sendiri tidak erti kenapa azlan tak dapat mebuat aku sebasah ini. Adakah tubuhku telah mengkhianati aku dengan menikmati 'perkosaan' lelaki tua ini?

Aku mula menikmati penerokaan jari Gopal dan tiba tiba jarinya ditarik keluar dari 'lurah madu' aku dan aku terkapai dengan ghairah dan Gopal melihat reaksi aku seolah olah bertanya "Sal nak tak ?" dan aku hanya mengangguk sahaja sambil memejam mata aku maka mulalah Gopal yang berbadan gergasi itu membuka kedua dua belah kaki aku dan
berposisikan 'senjatanya' di kangkang aku sambil mengusap 'kepala' senjatanya di 'sisir' pintu nikmat aku. Aku mengerang ' Ohr....argh...jangan...gopal..please...dont do that ..please....
take...tkae...me...........bagi....sal...sal.tak.tahahn.......tolong...gopal...jang
an sekasa...sal begini.......arhg...arhg....gopal........sal..nak....salbiah nak
gopal.........masuklah ...gopal.......masukkan.........bagi...lah sal...."

Kemudian mulalah aku merasa 'pintu aku' digeser perlahan lahan untuk
ditebuk oleh 'kepala senjata' gopal yang besar itu....pada mulanya
memang tak muat nak masuk lalu gopal mula tolak perlahan lahan dan
sambil menguli 'mahkota' aku dan ini menyebabakan aku mengerang
kesedapan dan lelahan madu aku mula menjadi pelincir deras sapi ke peha dan katil dan kini 'kepala' telah benam kedalam 'pintu jamah tubuhku' dan tinggal 'belakang kepala' yang 'menyelam' kedalam 'gua' aku yang basah aku menderita dengan saiznya yang berganda besar daripada azlan punya lalu aku mengerang kesakitan bercampur kesedapan "Argh....gopal.....ohh..arhh..hhmmmppp..hmppp.argh...sakit....
sak....sakit..gopal...ad...aduh...aduh....sakit......arhg..a.rhg...perlahanan
jang....gopal....sal... gopal..........sal.sakit......argh..a.rhg...gopal.............
.argh..argh...hmppmmmhp..........ouhc arhg.a.rgh....!!!!!"


Kini seluruh 'batangnya' telah di benamkan kedalam tubuhku dan kami
yang dua tubuh menjadi 'setubuh'. Memang nikmatnyanya tidak terhingga
dan aku mula melayar pelayaran madu yang tak dapat aku
menggambarkan dan kini 'batangnya' di tarik kelaur denaga lbegitu laju
sekali sehingga aku tersentak nafas dan mengerang 'Jnagan
gopal...masuk...mausk balik....jangan keluar.....argh..." Kemudian aku
ditebuk lagi kali ini dengan laju dan kasar 'senjata' berumur 60 tahun itu
disorong kedalam terowong rahim aku hingga ke pakalnya sehingga aku
dapat rasa pintu 'madu aku' dikoyak rabak oleh tusukan dan saiznya yang
menggerunkan itu. AKu mula merasa diriku merana kerana tusukan
bertubi tubi yang menyebabkan darah bercampur mazi mula meleh keluar
dari 'terowong' aku dan aku rasa diriku ini seperti anak dara yang baru
pecah dara!

Aku merintih kesedapan ' ohhhgopla....jangan....argh...sed
ap...sedap....argh..a.rgh...oh..ynnhmhnhmhnh.......gopal........bagi....lagi...
...dalam....alaju....lagi.......lagi.gopal.......arghorgh..a.rgh..argh..........mhpp
hmhmmppppppphhphpoh
sedapnya .....gopal.....argh..argh......argh.a.rgh.............aduh.....gopal...pe
rlahan.......argh........." AKu mula mengerang dan rintihan aku menjadikan
tusukan bertubui tubi bertambah laju dan aku dapat rasa kegersangan
orang tua ini meluap luap dengan cara dia menggomol 'puting susu' aku
dan menjilat dan jelir 'buah' aku yang segar untuk matanya sambil menuli
puting dan gentelnya ...........puting aku digigit halu olehnya berkala kala
aku rasa di ageram dengan aku kerana aku ni agak 'ketat' untuknya dia
berkata' Oh....sal...u ni agak ketat........ah ........u masih dara kah hehe"
senyum sinis dapat aku lihat dimuka nya yang telah tua dan berkerut itu.

Muka yang bermisai itu mengelikan tubuhku dan buah dada aku yang
berkulti halus aku dapat dengar bunyi hisapan dan jeliran lidahnya
yang 'basah' membasahi seluruh buah aku dan wajah aku lelehan air
liurnya menjadi deras melumuri puting aku dan dada aku. Aku ditebuk
dengan rabak oleh lelaki gersang yang tanpa henti menusuk rahim dengan bertubi tubi. Aku hanya menerima hentaman demi hentaman
oleh 'balaknya ' yang berukuran 8 ' dengan ketebalan 3 ' itu yang telah
mengoyak rabak 'terowong' aku sehingga menjadi lebih longgar untuk azlan dan walaupun inya longgar teteapi ia masih padat dipenuhi
oleh 'balaknya'. Tiba tiba ayunannya menjadi laju dan gopal berkata "I am
coming ......sal ......datang ni.......aku.......nak....keluar...." dan aku
berkata " Jangan gopla ...keluarkan.....jangan keluar dalam ......jangan
masuk dalam tolong gopal ......." Tapi rayuan aku tidak di pedulikan dan
aku dapat rasa 'kehangatan ' benih tua ini di tanam kedalam rahim
aku ........disemburnya dengan begtu banyak sekali sehigga rahim aku
dipenuhi dengan air mani gopal dan mula kelaur meleleh dari 'pintu rahim'
aku dan membasaha peha dan katil.

Mala dapat jilat

$
0
0
Perkenalkan namaku Sya, berusia 26 tahun. Serba sedikit tentang diriku, aku masih solo, berasal dari keluarga yang sederhana juga, tinggi 170cm dan berat 62kg. Aku gemar bersukan dan ke gym semasa aku belajar di Maktab dulu. Tidak hairanlah jika tubuhku agak sportman dan staff. Aku juga dikurniakan paras rupa yang kacak kerana berdarah campuran. Ramai wanita-wanita yang akan terpikat dengan ku kerana selain aku agak handsome, cara dan gayaku juga disenangi oleh semua orang. Berbalik pada ceritaku, aku adalah seorang guru yang baru ditugaskan di satu perkampungan yang pedalaman dari Bandar S******. Rata-rata penduduk di situ adalah penoreh getah dan berkebun. Walaubagaimanapun, semua penduduk disitu amat ramah semuanya. Kerana tiada kuarters untuk guru disediakan, jadi aku menyewa rumah di kampung itu kebetulan ada sebuah rumah kepunyaan Abang Rahmat kosong kerana Abang Rahmat telah berpindah kebandar kerana dia telah membuka kedai makanan dibandar. Sesekali Abang Rahmat akan menjenguk rumah yang aku sewa dan melihat kebun getahnya yang dipajak kepada Abang Karim. Jadi Abang Karim dan Isterinyalah, Kak Mala yang menoreh getah di kebun yang dipajakkan oleh Abang Ramat.

Berbalik kepada cerita aku, kehidupan sek aku agak pelik mungkin kerana aku lebih suka dan tertarik kepada wanita yang lebih matang dariku terutamanya isreri orang. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku lebih gairah apabila melihat isteri orang. Mungkin kerana wanita ini lebih matang dan mempersona. Setiap lekuk tubuh mereka merungkai seribu kata-kata yang ingin aku singkap. Walaupun mereka dalam keadaan tidak bersolek (neutral ) namun itu lebih membuat aku ghairah terhadap mereka termasuklah Kak Mala, isteri Abang Karim. Walaupun sudah berusia 38 tahun, sudah beranak 2, yang sulung perempuan belajar di tingkatan 6 dan yang kedua juga sama belajar di tingkatan 3, namun Kak Mala tetap nampak bergetah seperti berusia 30 tahun, masih menarik setiap lelaki yang melihatnya. Tentu sekali bertuah Abang Karim kerana mendapat Kak Mala, dapat memecahkan dara Kak Mala semasa malam pertama mereka. Sudah lama aku mencuri-curi pandang Kak Mala semasa mereka hendak ke kebun dan balik. Nafsuku membuak-buak apabila melihat Kak Mala. Ghairahku mencapai tahap maksima bila melihat Kak Mala walaupun pada ketika itu dia dalam keadaan pakaian hendak menoreh yang mungkin kalau orang lain tengok akan rasa tidak ada apa-apa, tetapi tidak pada aku. Aku Amat baik dengan keluarg Abang Karim, selalu juga Abang Karim mengajak aku untuk makan dirumahnya. Aku seperti kucing yang malu-malu semasa berada dirumah Abang Karim. Tetapi dalam hati aku, inilah masa yang ditunggu-tunggu untuk aku mencuri pandang Kak Mala semasa dirumah untuk aku menjadikan modal aku. Aku dapat melihat bentuk tubuh badan Kak Mala dengan jelas, walaupun dia berkain batik dan berbaju Tshirt, Namum mataku sudah dapat menelanjangkan Kak Mala. Berbagai-bagai andaian yang bermain dikepalaku bagaimanakah keadaan sebenarnya rahsia yang ada didalamnya.

Berawal kisahnya, pada pertengahan tahun lepas dimana cuti sekolah penggal pertama selama 2 minggu, aku membuat keputusan untuk tidak balik kampung kerana ingin menyiapkan semua kerja-kerja yang tertangguh. Cuaca pula pada ketika itu tidak menentu, kadang-kadang hujan dan ada kalanya panas. Pada hari pertama cuti, aku hanya menghabiskan masa dengan berehat dirumah sahaja. Aku bangun lewat lebih kurang jam 9 pagi, maklumlah malam tadi hujan turun. Seperti kebiasaannya cuti, aku hanya berseluar pendek sahaja semasa berada rumah, aku kedapur untuk membancuh air selepas mengosok gigi dan membasuh muka. Sedang aku duduk sambil minum tongkat ali kegemaranku, tiba-tiba hujan renyai-renyai turun. Di balik tingkap dapurku, aku terlihat kelibat Kak Mala seorang diri di kebun getah berlari menuju rumahku kerana hujan. Aku sangkakan Kak Mala tidak menoreh hari ini kerana hujan malam tadi, kerana jika hujan malam, maka paginya tidak boleh noreh kerana pokok basah. Tetapi aku pelik kanapa Kak Mala ada dikebun dan seorang diri, aku tidak melihat pula kelibat Abang Karim bersama. Selalunya mereka ke kebun bersama. Apapun andaian aku, aku tunggu kehadiran Kak Mala sampai kerumahku untuk berteduh, dapat juga aku menjamu mata pagi ini dan menjadikan modal aku melancap.

Sedang hujan semakin lebat, sampailah Kak Mala berteduh di luar rumah ku, aku pun membuka pintu dapur untuk bertanyakan kepada Kak Mala apa yang dilakukan di kebun tadi dan dimana Abang Karim. Kak Mala pada ketika itu mengenakan kain batik lusuhnya dan berbaju Tshirt putih. Dia terkejut semasa aku membuka pintu kerana menyangka aku tiada dirumah.

“ Asalamualaikum kak ” aku membuka kata, maklumlah, aku kan sopan.
“ waalaikumsalam, terkejut akak, ingatkan Sya takde kat rumah, balik kampung, kan cuti sekolah sekarang ni” Kak Mala menjawab sambil matanya melirik kearah aku yang hanya berseluar pendek sahaja, hubungan aku dengan Kak Mala dan keluarganya memang baik dan ramah. Tak hairanlah jika Kak Mala boleh bersembang dengan aku.
“Oh, tak lah kak, banyak kerja yang nak diselesaikan cuti ni, akak dari mana? Mana Abang Karim? maaflah saya dari tandas tadi” aku bertanya
“Akak pergi kebun tadi, tengok pokok basah ke tak, malam tadi kan hujan, Abang Karim takde, dia pergi balik kampung, semalam dia pergi sebab nak selesaikan tanah di kampung”
“Oh, ye ke, Abang Karim pergi sorang je ke, naik apa kak ?
“dia pergi dengan Mira(anak kedua mereka), naik keretapi, rasanya sehari juga perjalanan”
“ Lama ke perginya kak? Kampung kat mana ?”
“tak tahulah, tunggu selesai katanya baru balik, lagipun kan cuti sekolah kan, kampung abang kat utara, tu yang lama perjalanan.”
Sambil Kak Mala menjawab soalan aku, mataku terus menembusi lekuk-lekuk tubuh Kak Mala, bibir munggilnya yang cantik semasa berkata-kata membuat aku tak keruan dengan keadaan pakaiannya yang basah kerana hujan. Akupun mempelawa Kak Mala masuk kerumahku memandangkan hujan semakin lebat.
“Eh, jemputlah masuk kak, hujan lebat kat luar tu, nak balik pun tak boleh lagi ni, Ana ada kat rumah ke kak(anak sulung mereka)?”
“ Ana takde, dia ada kem motivasi, buat di Gunung Ledang seminggu lebih juga ” Kak Mala menjawab.
“ Ye ke, akak tinggal sorang-sorang lah ni ye.”
“ Macam tu lah Sya, tapi harap-harap takda apa-apa, Abang Karim tak sempat nak bagi tahu Sya yang dia nak pergi, dia pun pesan mintak tolong dengan Sya kalau ada apa-apa”
“ Iya, Sya pun tak kemana, boleh tengok-tengokkan akak kan. Eh jom lah masuk kak, hujan lebat ni, nanti demam susah pulak” aku mempelawanya lagi.
“ Eeeeer” Kak Mala teragak-agak untuk masuk, mungkin kerana keadaan aku yang hanya berseluar pendek sahaja. tatapi aku pun mengeluarkan ayat penggoda aku kepadanya.
“ Ye lah, apalah yang ada kan di rumah saya ni, Akak pun tak sudi nak masuk” ayat menjerat aku
“ Eeeer, baiklah Sya, tapi nanti hujan reda akak nak balik tau, takut apa pulak nanti orang kata” jerat sudah mengena mangsa, Kak Mala pun masuk dengan keadaan was-was kedalam rumah, maklumlah rumah orang bujang. Kak Mala adalah seorang yang cekal, walaupun diselubungi kesusahan hidup , wanita kampung yang tidak berpendidikan tinggi, penuh dengan ciri-ciri keibuan yang lembut, taat pada suami. Pada fizikal pula, Kak mala tidak seperti umurnya 38 tahun, tetapi seperti baru 30an, berkulit putih gebu, tinggi sederhana, mempunyai buah dada yang besar 39D, susuk tubuh yang menawan, perpunggung besar ala-ala Shila Mamboo. Cukup menawan bagi lelaki yang melihatnya walaupun tidak menggunakan alatan solek.

“ Duduk lah dulu ye, saya kedapur sekejap” aku lihat Kak Mala tersipu malu melihat aku yang hanya berseluar pendek, aku kedapur untuk membuat air panas kepadanya, niat jahatku timbul memadangkan inilah peluang aku untuk menakluki Kak Mala. Aku memakai baju dan membawa kopi panas kepada Kak Mala. Mataku terus menelanjangi tubuh gebu Kak Mala.
“ Ni kopinya, minumlah kak”
“ Alah susah-susah je Sya ni, akak dah minum tadi”

Aku pun duduk bersebelah Kak Mala disebabkan hanya ada sofa panjang sahaja dirumah tamu itu. Itupun kepunyaan tuan rumah. Kak Mala menghirup air tersebut. Aku turut menemani Kak Mala minum kopi tersebut. Sambil minum aku dapat melihat reaksi Kak Mala Yang tidak selesa kerana bajunya yang basah kerana mataku terus melihat bahagian tubuh Kak Mala yang seksi dalam keadaan begitu. Kak Mala perasan aku melihatnya tetapi tidak dapat berbuat apa-apa kecuali cuba memalingkan badannya. Jelas kelihatan tali colinya yang berwarna hitam kerana sangat kontra dengan tubuh Kak Mala. Terserlah juga bayangan rambut kak Mala disebalik tudungnya yang basah diikat kerana dia tidak memakai skaf kepala. Rambut Kak Mala yang selama ini tidak pernah untuk aku melihatnya dan jika dilepaskan kira-kira separas bahu itu.
Aku mula membuka bicara “ Akak, boleh tak saya tanya akak sikit?”
Kak Mala hanya diam. Kak Mala nampak agak gelisah seperti sedang duduk di bara api, tangan nya mula menggaru-garu pehanya yang mulus itu, aku bertanya kembali soalan aku tadi yang tidak dijawab olehnya,
“ Kak, kenapa ni? Sya tengok agak gelissah je,”
“ Emm, tak da apa-apa Sya, akak cuma…..” dia menghentikan kata-kata
“ ntahlah akak pun tak tahu kenapa macam ni, emmm Sya tanya apa tadi?”
Aku bertanya kembali. Aku tahu Kak Mala sedang dalam keadaan takut kalau-kalau ada orang kampung yang melihatnya bersama aku. Aku ingin memancing ghairahnya lagi.
“ Ni, Sya nak tanya, berapa umur akak ye Sekarang ni?”
“ Emmm, akak… akak dah tua lah Sya, umur akak dah 38 dah tahun ni.” Dia menjawab. Aku memancing kembali.
“ Ishh,, bohong lah akak ni, Sya tengok akak macam baru 30 je, akak saja nak bergurau ye”
“ Betul Sya, akak dah tua dah,” jawabnya. Aku menjeratnya kembali walaupun aku tahu Kak Mala dalam keadaan tidak selesa sekarang ini.
“ tapi akak nampak muda lagi, mana ada nampak tua, tengok muka akak, tekda berkedut pun. Apa rahsia akak agaknya ya,”
“ Rahsia, mana ada rahsia apa-apa Sya, akak bukannya orang senang pun, nak beli bedak sejuk pun susah, lagikan alat solek yang mahal-mahal.” Dia menerangkan kepada aku, dengan merendahkan dirinya
“Tapi Sya tetap cakap akak masih muda, masih cantik, beruntung abang dapat akak kan. Kalau Sya jadi abang, Sya jaga akak baik-baik, tak payah susah-susah akak nak menoreh” Aku memujinya. Aku tahu perempuan ni akan cair dengan puji-pujian. Dan reaksi yang diberikan, Kak Mala tersenyum malu kepada aku, jerat mengana lagi.
Melihat raut wajahnya, aku mengagak ada sesuatu yang ingin dikatakan tetapi tak terlepas dari bibirnya.
“ Sya tengok akak macam ada sesuatu nak cakap, tapi akak tak lepaskan, ada apa akak?? “
“ Eeeeeer”
“Tak apa, akak ceritalah pada Sya kalau akak ada masalah ke, kalau boleh Sya tolong, Insyaallah Sya akan tolong,” ayat memujuk aku. Kemudian dia pun membuka mulut dan berkata..
“ Akak malulah Sya”
“apa yang akak malukan, akak sendiri kata pada Sya hari tu, jangan malu-malu dengan akak dan abang kan,” aku pancing lagi.
“ Takde, akak malu nak cakap, tapi akak kena cakap juga Sya, akakk…akakk..
Tak ada apa lah,”
“ Ada masalah ceritalah pada Sya akak, Sya sudi menolong akak.”
“ Akak sebenarnya nak pinjam duit sikit……..dengan Sya, tu pun kalau Sya ada” akhirnya dia melepaskan apa yang terpendam dalam dirinya. Terlihat wajah lega setelah melafaskannya.
“ Ohh, nak pinjam duit, tak da masalah, saya dah anggap akak macam keluarga saya sendiri. Berapa akak nak pinjam?” “ Apalah nasib akak ni, kadang-kadang sampai makan pun susah Sya, tak tahulah akak ni:”

“Janganlah cakap macam tu akak, tunggu ye” aku lantas bangun dan masuk kebilik untuk mengambil wang belanja ku, terlihat Kak Mala mengalirkan air matanya kerana sedih dengan nasibnya. Aku kembali dengan membawa wang RM500 dan terus duduk bersebelahan Kak Mala. Aku menghulurkan wang itu tetapi dia malu untuk mengambilnya, aku terus memegang tangannya dan menyerahkan wang itu dan menggengam tangannya.

“Akak ambillah wang ni ye, gunakanlah untuk keperluan akak.” Berlinang air matanya menerima wang itu dan dalam keadaan gembira Kak Mala terus memeluk ku. Aku yang tergamam terus juga memeluknya. Dapat aku merasakan kehangatan tubuh wanita yang aku idamkan selama ini dalam pelukanku,buah dadanya yang masih pejal itu melekap dibalik bajunya yang basah di dadaku yang berbaju. Fikiranku melayang membayangkan saat-saat indah yang akan aku terokai bersama nya. Adikku juga sudah mengeras Wajahnya ditekap keleherku, agak lama juga aku dalam keadaan begitu dan…
“ Opss, Sya ,, akak mintak maaf Sya peluk Sya tadi, akak terlalu gembira dan terharu, Sya dah tolong keluarga akak, duit ni akak nak gunakan untuk bayar yuran sekolah anak akak , kalau tak, akak tak tahulah Sya, mana nak cari duit nak selesaikan semua tu, terima kasih Sya, terima kasih ,” panjang lebar dia menerangkan padaku. Dalam hatiku berkata, takperlu mintak maaf pun takpa, aku suka dipeluknya.

Aku dengan spontan terus menutup mulut Kak Mala dari terus berterima kasih padaku dan aku terus mengelap airmatanya dari terus mengalir.aku terus mengusap usap dan membelai wajah Kak Mala sambil berkata, “ Akak, saya dah tolong akak, ,,,” “ Ye Sya, tarima kasih sangat-sangat Sya , cakaplah Sya nak apa, akak boleh bantu bantu,” mendenagr kata-katanya , adik gemuk ku terus mengeras lagi, aku memancingnya dengan tawaran aku pula,
“Akak, saya ada sesuatu nak cakap dengan akak, dah lama saya nak katakan tapi mungkin tak terjadi, tapi hari ini saya tekad juga untuk mengatakannya pada akak, “
Kak Mala jadi bengong dengan kata-kataku” apa Sya, Cakaplah pada akak”
“Sya cakap akak jangan marah ye, mungkin ini Cuma fantasi Sya je”
“Akak tak marah, cakaplah,” Kak Mala semakin tidak faham dengan apa yang aku katakan, duit yang aku berikan masih digenggam, airmatanya sudah tiada, tetapi aku pula yang kini menahan perasaan ghairah yang amat sangat dan aku pun melepaskan apa yang tersirat dibenakku selama ini

“Sya sukakan akak, Sya selalu membayangkan akak masa nak tidur sampai termimpi-mimpikan akak, akak cantik, body akak pun cantik, Sya selalu membayangkan bagaimana tubuh akak yang seksi tu bila akak telanjang, bayangkan Sya bersama akak , menyusuri setiap lekuk tubuh akak, dan kesudahannya, akaklah bayangan Sya semasa melancap,” Kak Mala terlopong saat aku membuat pengakuan begitu, aku terus memeluknya dari arah sisi, mendekatkan wajahku kemukanya dan membisikkan ketelinganya, sambil aku menghirup bau-bauan badannya yang menaikkan lagi ghairahku,
“ Sebenarnya dah lama saya teringin sangat nak peluk akak macam ni, Sya sayang sangat pada akak”
Kak Mala menghayati apa yang kukatakan padanya, tapi ianya tersedar dari lamunan, dan menolak aku, aku tidak melayan tetapi aku terus memujuk rayunya. “ Sya ingat Sya, akak kan bini orang Sya,”
“ Ye, Sya tahu tu, tapi bolehkan Sya mintak sesuatu dari akak? Sya dah selesaikan masalah akak, tapi masalah Sya belum selesai lagi”

Kak Mala bengong sekali lagi, aku tetap memeluknya walaupun dia cuba untuk malawan dan menyedarkan aku. Aku terus memujuk rayu dengan tawaran jahanam aku, “ oklah akak, memang Sya takkan dapat akak, tapi Sya cuma nak mintak satu je, izinkan Sya untuk memegang dada akak, lima minit pun jadilah akak, pas ni Sya takkan buat macam tadi lagi” aku lihat Kak Mala seperti memikirkan sesuatu dengan tawaran aku, dan dia berkata,
” baiklah, akak tahu Sya dah tolong akak, akak boleh bagi kalau Sya nak pegang, tapi janji jangan buat akak apa-apa, akak isteri orang. Lima minit je tau “ aku terus tersenyum, Kak Mala terima tawaran aku yang akan membawanya kelembah kepuasan. “ terima kasih akak, Sya janji”
Aku terus memeluknya dari belakang dan memegang dadanya dengan lembut. Aku ingin dia kalah dengan tawaranku, dia yang dalam keadaan terpaksa terus pasrah menyerahkan buah dadanya yang kenyal itu,” lima minit je tau” dia mengingatkan aku tentang syarat yang aku berikan padanya.

Aku dengan rasa ghairah yang teramat sangat terus meramas-ramas buah dadanya itu, sambil bibirku dekatkan di telinganya dan memuji-muji kecantikannya, Kak Mala semakin lemas dengan tindakan ku, serangan yang bertubi-tubi terhadapnya, dalam masa ang sama, senjata ku dibawah sudah cukup keras dan tidak sabar untuk keluar dari sarangnya, segala impian menjadi kenyataan sekarang. Kak Mala hanya mengelak dari bibirku yang ingin mencumbuinya. Nafasnya sudah mula bertukar menjadi semakin kencang dan tak teratur. Hampir lima minit aku mengulinya, dia mengingatkan aku bahawa masa yang diberikan hampir tamat, tetapi semuanya baru bermula sebenarnya. Dia berkata “ Sya, dah lima minit dah, lepaskan akak, “ aku menjawab “ ye, tapi kan Sya cakap tadi nak pegang buah dada akak yang catik ni kan , maksudnya, tanpa lapik apa-apa lah kan, ni Sya pegang tapi berlapik baju dan coli akak kan, “
Mendengar penjelasan aku, dia menjerit, “ Syaaa… “ aku dendan pantas terus mencari bibirnya dan mencumbuinya semahunya. Tanganku terus membuka kancing colinya dan berjaya manyeluk terus dadanya tanpa ada halangan lagi, “ Enmmmmm” jeritannya yang didak terlepas dari bibirnya kerana telah dikunci olehku, Kak Mala semakin lemah dan aku dapat merasainya yang dia sebenarnya telah tewas dengan tindakan ku dan nafsunya sendiri. Tanpa berlengah, aku terus membuka bajunya dan colinya . kain yang dipakainya telahpun terlondeh kerana rontaan yang dilakukannya memudahkan aku untuk terus maraba dibahagian buritnya, aku mengusap-usap dengan lembut burit Kak Mala setelah rontaannya semakin lemah.
Aku berjaya bembuka seluar dalamnya, kini Kak Mala telah bertelanjang dalam pelukanku, aku membaringkannya di lantai, dia hamya teresak-esak sambil menutup mukanya. Aku buka pakaianku dan terus menggomol buah dadanya, sambil memuji-mujinya. Kak Mala rasa sangat bersalah dan malu dengan apa yang diterima. Aku mencium bibirnya, turun kelehernya, menyonyot dan usap putingnya kiri dan kakan . pemandangan yang amat menarik bagiku. Aku juga menggigit-gigit kecil di puting buah dadanya. Terlihat rumpunan bulu ketiak Kak Mala yang menghiasi ketiaknya membuat aku lebih horny. Aku hirup aroma yang ada dan menjilati ketiaknya yang berbulu lebat itu. Kak Mala hanya menggeleng-gelengkan kepalanya menahan rasa geli bercanpur ghairah yang aku hasilkan. Kini tiada lagi rontaan darinya, segalanya aku terokai, hanya pasrah dengan tindakan aku.
Aku terus mengusap perutnya hingga terserlah gundukan tempat yang dijaga hanya untuk suaminya. Tubuh Kak Mala sungguh putih dan gebu, terlihat serumpun bulu-bulu yang lebat menghiasi kemaluannya yang tembam itu. Aku memang sukakan wanita yang mempunyai bulu jembut yang tidak dicukur. Aku lebih stim bila melihatnya. Aku mengalihkan posisi 69 dan menghidu aroma buritnya. Aku usap kelentitnya yang semakin mengeras. Aku julurkan lidahku dan menyedut-nyedut buritnya, kini hanya erangannya yang didengar, “ Syaaaa, Geli Syaaa, Ahhhhhh, tak nakkkkkk, akak geliiiii,ohhhhhhhh akakkk takk pernahh kena jilat macam niiiiii , aaahhhhhh” aku tidak pedulikannya dan terus memainkan buritnya hingga terbit cairan jernih. Aku tujah batang adikku yang keras ke mulutnya tetapi Kak Mala mengelak. Aku katakan padanya “ hisap kakkkk kalau tak saya tak berhenti jilat burit akak,” dia menjawab ” taknak Syaa, akak geli, akak tek pernah hisap” rupanya selama ini dia tak pernah menghisap batang suaminya, aku tujah batang aku dan akhirnya dia menghisap juga batangku perlahan-lahan hingga masuk semuanya. Aku terus menghisap biji kelentitnya.
Setelah beberapa lama, aku kembali keposisi asal, Kak Mala hanya menutup mukanya dengan tangannya kerana malu mungkin kerana ia juga menikmatinya. Aku merapatkan batangku ke buritnya dan menggesel-geselkan di kelentitnya membuatkan Kak Mala menggelengkan kepalanya, Dia sempat berkata” Syaaa, akak kan bini orang Syaa, kenapa buat akak macam ni, “ aku bisikkan ketelinganya sambil aku menekankan batangku masuk kedalam buritnya perlahan-lahan, “ Sebab Sya cintakan akak, Sya akan puaskan akak, akakkk ahhhh:” akkhhhhhhhhhhhhh Kak Mala juga mengerang apabila aku berjaya memasukkan batangku dalam buritnya, walaupun sudah beranak dua , namun buritnya masih terasa sempit, aku terus menghayunkan gerakan mengikut irama, bibirku mencari bibirnya, kini tiada perlawanan lagi darinya, Kak Mala juga membalas dengan menghisap lidahku, aku menciumi ketiaknya yang berbulu itu, turun ke putting dadanya yang kencang dan keras. Permainan dariku semakin pantas dan laju, Kak Mala mengepit pinggang ku, Aku tahu dia baru saja mencapai klimaknya, aku biarkan seketika, mulutnya tak henti-henti mengerang dan berkata, “ ahhhhh ahhhhhh Syaaaa dappp , Syaaa , “ aku menjadi semakin bersemangat meneruskan hayunan ku.
Apabila aku sudah hampir tiba di kemuncaknya, aku lajukan lagi henjutan dan Kak Mala pun semakin mencengkam tubuhku erat , “ Syaaaa, Nakkk pancutttttt akkkaakkkkkk,. Aku sempat bertanyakan padanya, “ syaaaa pancut dalammmm yeeeee sayanggggggg?” “ Yeeeeee aaahhhhhhh syyyyyaaaaaaaaaaa, lepassskannn dalammm syaa” Dan aku henjut sedalam –dalam nya batang ku kedalam burit Kak Mala dan “Akakkkkkkkkkkkkk sayyyanggg” “ SYaaaaaaa. “ dan ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh . aku melepaskan hajatku kedalam burut Kak Mala bersama-sama ianya juga mencapai klimak nya…aku membiarkan seketika batangku didalam buritnya, Kak Mala membalasnya dengan mengemutkan vaginanya.
Memang Kak Mala adalah seorang wanita kampung yang lemah-lembut, tetapi liar semasa di ranjang, terima kasih akakkk. “ Ye Syaaa, akak tak pernah puas macam ni Syaa, Sya orang pertama jilat cipap akak, batang Sya pun pertama kali yang akak isap, Syaa hebat . Sejak dari hari itu, aku selalu mengulangi nya lagi bersama Kak Mala jika ada kesempatan.

Selera Kampung

$
0
0
Sejak aku ditukarkan ke sekolah di sebuah kampong yang terletak di pedalaman semenanjung, hidup ku semakin berubah hari demi hari. Aku merupakan seorang guru matematik yang baru keluar dari maktab. Sememangnya aku adalah lelaki yang perwatakan menarik, sederhana dan mudah menghormati orang-orang kampong. Maka tidak hairanlah boleh dikatakan semua orang kampong cukup suka kepada ku.

Kampung yang terletak jauh dari bandar dan boleh dikatakan agak ceruk juga di tempati lebih kurang 100 keluarga. Kedudukan antara rumah adalah jauh dan dipisahkan oleh kebun getah. Manakala jalan penghubung hanyalah jalan tar kecil yang hanya muat-muat untuk sebuah kenderaan sahaja. Manakala sekolah tempat aku mengajar pula menjadi tempat pelajar-pelajar dari kampung ini dan juga lagi dua buah kampung bersebelahan menuntut ilmu. Begitulah sedikit penerangan tentang kampung yang ku diami sekarang.

Aku tinggal di sebuah rumah kampung yang disewakan oleh salah seorang penduduk kampung yang berhijrah ke Bandar. Kuarters guru-guru tidak dapat menampung lagi jumlah guru-guru kerana projek pembinaan kuarters yang lebih besar masih dalam pembinaan. Walau pun rumah yang aku sewa tidak secantik mana, hanya rumah kampung beratapkan asbestos dan berdindingkan papan. Namun aku selesa mendiaminya meskipun seorang diri.

Seperti yang telah aku sebutkan sebelum ini tentang perwatakan aku dan juga hubungan ku yang baik dengan orang kampung, maka ramai orang kampung yang datang meminta berbagai bantuan dengan menjadikan aku sumber rujukan mereka dalam berbagai hal. Kelebihan aku yang mahir dalam komputer memberikan mereka semua peluang untuk merujuk aku dalam berbagai masalah komputer dan sekali gus mengajar anak-anak mereka supaya pandai mengendalikan komputer.

Selama bertahun aku menetap di kampung tersebut, selera nafsu ku juga semakin berubah. Minat ku kepada isteri-isteri orang yang matang dan montok semakin meluap-luap. Kebanyakkan suri rumah yang menetap di kampung tersebut memiliki tubuh yang montok. Maka sudah tentu masing-masing memiliki struktur tubuh yang gebu seperti tetek yang besar, malah ada yang melayut, perut yang gebu, peha yang montok serta bontot yang bulat dan besar. Tidak ketinggalan juga ramai antaranya yang kelihatan tonggek. Sudah tentu saban hari aku menelan air liur melihat punggung mereka yang bulat itu melenggok-lenggok dan bergegar di dalam kain batik sewaktu ke kedai atau ke rumah ku bagi bertanyakan berbagai pandangan berkaitan ilmiah dan kehidupan. Memang malu dan sukar untuk aku katakan, namun hakikat sebenarnya adalah aku sudah pun menikmati beberapa isteri orang sepanjang aku mengajar di sini.

Semuanya bermula dari keberanian ku mengorat kak Timah, isteri abang Azhar. Kak Timah datang ke rumah ku pada petang minggu itu bagi bertanyakan kepada ku cara untuk menutup akaun arwah emaknya yang meninggal dunia bertahun dahulu. Sepanjang kak Timah berbual di ruang tamu rumah, mata ku seakan sukar untuk melepaskan dari menatap wajahnya yang bagi ku sungguh menawan meski pun usianya ketika itu sudah hampir mencecah 45 tahun. Teteknya yang kelihatan sedikit melayut di dalam baju kurung kedahnya nampak seperti sedap untuk di hisap. Pehanya yang montok itu kelihatan montok dan sungguh menggoda di dalam kain batiknya yang lusuh. Sepanjang aku berbual dengannya, tidak habis-habis aku membayangkan alangkah nikmatnya jika peha montok itu mengangkang untuk ku sumbat batang ku di celah nonoknya. Sepanjang kami berbual, sempat juga aku selitkan sedikit unsur-unsur lucah.
Ternyata kak Timah juga suka, malah dia juga turut memberi respon dengan kata-kata lucah walau pun dalam bentuk sindiran. Kemudian kak Timah meminta diri untuk pulang dan sebaik dia berdiri dari sofa rotan ku, mata ku segera mencari bontotnya. Berkali-kali aku menelan air liur melihat bontotnya yang berkain batik lusuh itu. Dah lah bontot besar, lebar pulak tu. Bila berjalan ke pintu bontotnya melenggok dan bergegar. Aku yang geram pun dengan selambanya menampar bontotnya sampai dapat ku lihat ianya bergegar. Kak Timah tak marah pun, dia sekadar menjeling dan senyum. Paling mengejutkan adalah dia mengatakan adakah aku gatal dan aku menjawab sememangnya aku gatal melihat bontot yang cantik miliknya itu. Kak Timah berhenti di muka pintu dan dengan membelakangi ku dia melentikkan bontotnya. Terbeliak mata ku melihat bontotnya yang lebar itu kelihatan semacam makin sendat dalam kain batik lusuh itu. Aku tepuk bontotnya sekali lagi dan dia nampaknya membiarkan. Melihatkan kak Timah seakan menyukai dengan perbuatan nakal ku, aku memberanikan diri meraba bontotnya yang nyata tidak memakai seluar dalam.

Aku tunduk menciumi bontotnya dan kak Timah menonggekkan bontotnya. Aku semakin stim dan aku tarik tangan kak Timah kembali ke ruang tamu. Aku minta kak Timah berdiri berpaut pada dinding dan aku pun kembali mencium dan menghidu bontotnya yang besar lebar itu sepuas hati ku. Menonggek kak Timah berdiri membiarkan bontot lebarnya aku cium dan ku puja dengan bernafsu. Aku menyangkung di belakang kak Timah. Batang aku yang keras dalam seluar aku rocoh-rocoh. Sememangnya aku mengidamkan bontot perempuan yang lebar dan bulat seperti milik kak Timah itu. Kak Timah aku lihat menoleh kepada ku dengan tudung yang masih di kepalanya. Dia senyum melihat aku menggomol bontotnya.

Aku berdiri pula dan aku rapatkan batang aku di bontot kak Timah yang bulat. Sungguh sedap dan lembut rasanya. Tangan ku meraba-raba bontot kak Timah. Daging empuknya yang lebar dan berlemak aku ramas penuh nafsu. Kak Timah melentikkan tubuhnya. Dia seperti menyerahkan seluruh bontotnya yang berkain batik lusuh kepada ku. Aku memang bernafsu betul ketika itu. Bontot bini orang kampung yang besar dan montok itu membuatkan aku sungguh tak tahan. Aku keluarkan batang aku dan aku lancap di belakang kak Timah. Sambil melancap aku tengok bontot kak Timah. Aku ramas bontot empuknya. Kak Timah menoleh lagi dan dia tersenyum lebar melihatkan aku melancap di bontotnya. Kak Timah menarik batang ku rapat ke daging empuk bontotnya. Kain batik lusuhnya aku rasa sungguh lembut dan licin disentuh batang ku. Aku menghimpit batang ku ke bontot empuknya.

Aku cium kepala kak Timah yang bertudung itu. Aku hembuskan nafas berahi ku di telinganya. Tubuh gebu bini orang itu seakan menggeliat hingga bontot montoknya rapat menyentuh batang ku yang keras. Aku gila betul kepada bontotnya. Kak Timah rapatkan batang ku di celah bontotnya. Sekali lagi aku merasakan bontot empuknya yang sedap di dalam kain batik lusuh yang lembut itu menghimpit batang ku. Tubuh kak Timah turun naik membuatkan bontot empuknya turun naik menghimpit batang ku. Sedap sungguh rasanya ketika itu. Kak Timah pun melentik-lentikkan bontotnya seakan mahu melanyak batang ku di bontotnya. Memang betul-betul nikmat aku dilancap bontot kak Timah. Batang ku menempel di bontot kak Timah menikmati lenggokkan daging empuknya yang berlemak. Aku semakin tak tahan lagi. Kanan kiri pinggul berlemak kak Timah aku ramas-ramas. Aku tarik pinggul empuknya hingga bontotnya rapat menghenyak batang ku. Aku tekan batang ku dan ku sorong tarik batang ku di atas bontot lebar yang empuk milik bini orang kampung itu. Aku stim teramat sangat melihat bontot besar yang berkain batik. Aku tak tahan. Akhirnya air mani ku terpancut-pancut keluar. Bontot kak Timah yang berkain batik lusuh dihujani pancutan demi pancutan air mani.
Kak Timah menoleh dan melihat muka ku yang nyata sedang dilanda keghairahan melepaskan air mani di atas bontotnya. Kak Timah melentikkan bontotnya seakan meminta ku melepaskan air mani ku sepuasnya. Dia hanya tersenyum membiarkan bontot lebar yang besar itu di limpahi air mani lelaki yang bukan suaminya. Aku peluk kak Timah. Tubuh montok yang berlemak itu aku peluk dalam keberahian melepaskan air mani yang membasahi kain batik lusuh di bontotnya. Tetek kak Timah aku ramas geram bersama geramnya aku menekan batang ku yang sedang memancutkan air mani di bontot kak Timah.

Kak Timah pun pulang ke rumah bersama air mani ku yang masih membasahi kain batiknya. Malah, dia membiarkan cairan kental keputihan itu meleleh di bontotnya. Aku berdiri di pintu memerhatikan bontot besarnya yang melenggok dan bergegar di dalam kain batik yang basah dengan air mani ku.

Perbuatan ku bersama kak Timah tidak berakhir di situ. Sekali-sekala, kak Timah datang ke rumah ku dan kami akan bermesra-mesra hingga air mani ku membasahi kain batiknya. Kadang kala aku tidak melancap di bontotnya, tetapi kak Timah melancapkan batang ku dengan menggoncangkan batang ku menggunakan tangannya yang dibaluti kain batik lusuhnya yang lembut. Namun, lumrah manusia, diberi betis nak peha. Akhirnya kak Timah berzina juga dengan ku. Persetubuhan yang kami lakukan memang sungguh menikmatkan. Dapat juga aku merasa tubuh montok bini orang kampung yang berbontot besar dan montok itu. Walau pun kami tidak pernah bersetubuh telanjang, hanya dengan menyelak baju dan kain batiknya sahaja sudah cukup membuatkan persetubuhan kami hangat. Kak Timah tahu aku meminatinya kerana bontotnya. Akhirnya dapat juga ku nikmati dubur kak Timah dan membenihkan lubang najisnya yang empuk berlemak itu. Pertama kali aku melakukannya, air mani ku keluar tidak sampai seminit. Ianya gara-gara terlalu ghairah kerana mendapat apa yang selama ini aku idamkan. Setakat air mani ku memenuhi lubang nonoknya sudah menjadi perkara biasa. Malah, seorang bayi turut terhasil dari perbuatan sumbang kami berdua.

Kak Timah yang sentiasa sudi melayan nafsu ku dan curang kepada suaminya semakin hangat di atas ranjang. Dia semakin bijak mengetahui apakah keinginan ku dalam permainan nafsu. Bontotnya yang aku idam-idamkan dan selalu ku puji dan stim kepadanya menjadi medan persetubuhan yang paling kerap aku nikmati. Malah sekiranya masa tidak mengizinkan atau kami kesuntukan masa, tetapi tetap inginkan persetubuhan, kak Timah tahu bagaimana hendak melakukannya.

Dia akan hisap batang ku dulu dan kemudian dia akan menonggeng di mana-mana saja yang sempat dan tersembunyi, selak kain batiknya dan aku pun jolok duburnya. Pernah kami melakukannya di majlis gotong royong di balairaya. Kami sempat melencong di dalam kebun pisang. Pokok pisang kebun Haji Jamil menjadi tempat kak Timah berpaut sementara aku menikmati lubang bontot lebarnya yang sedap dan berlemak itu. Bergegar lemak-lemak yang melebarkan dan membesarkan bontot bini orang tu. Memang sedap. Tak hairanlah setiap kali main bontot memang tak pernah pancut luar. Sedap sangat lepas dalam.

Selain kak Timah aku juga dah merasa tubuh montok dan gebu milik kak Esah. Bini orang yang selalu gersang itu aku nikmati tubuhnya sewaktu aku dalam perjalanan ke rumah ketua kampung melalui jalan pintas yang melalui kebun-kebun. Kak Esah kira sudah berumur juga. Di dalam lingkungan 50-an. Anak-anaknya juga sudah besar-besar dan ada yang lebih tua dari ku. Suami kak Esah terperap di rumah lantaran sakit angin ahmar. Jadi hanya kak Esah dan anak-anaknya yang mencari rezeki dengan membuka kedai makan di tepi jalan besar yang dibuka setiap malam hingga awal pagi.
Biar aku cerita macam mana tubuh gempal kak Esah yang montok tu aku nikmati. Sewaktu aku melalui denai yang merupakan salah satu jalan pintas, aku terserempak dengan kak Esah yang juga sedang melalui jalan yang sama dan juga hendak pergi ke rumah ketua kampung. Jadi kita orang pun berjalan bersama-sama perlahan-lahan sambil berborak-borak. Sewaktu tiba di denai yang kecil, aku biarkan kak Esah jalan dahulu di depan sementara aku mengikutnya di belakang. Semasa tu lah aku tengok bontot kak Esah yang berkain batik tu nampak licin tanpa seluar dalam.
Bontotnya yang besar dan nyata sungguh berlemak lebar itu membuatkan aku geram. Melenggok-lenggok bersama pehanya yang besar. Sambil aku mengikutnya aku merocoh batang aku yang keras dalam seluar sambil mata aku tak henti menontot lenggokan bontot kak Esah. Kak Esah cakap apa pun aku tak perasan sampaikan dia menoleh ke belakang tengok aku sebab aku tak ambil endah apa yang dia katakan. Aku sedar kak Esah menoleh kepada aku yang sedang khusyuk pegang batang dan tengok bontot dia. Aku tengok muka kak Esah, dia senyum je kat aku. Lepas tu aku pun senyum balik kat dia dan akhirnya kita orang pun tiba kat rumah ketua kampung.

Selepas selesai urusan, aku dan kak Esah berjalan balik ke rumah bersama-sama. Kemudian kak Esah tanya aku satu soalan killer. Dia tanya kenapa masa dalam perjalanan pergi tadi dia nampak aku pegang batang aku sambil tengok bontot dia. Aku pun dengan selamba je bagi tau yang aku stim sangat kat bontot dia yang besar tu dan melenggok-lenggok dalam kain batik tu. Kak Esah senyum je dan dia pun kata patutlah masa kat rumah ketua kampung mata aku asyik tengok peha dia je. Memang betul pun, masa aku kat rumah ketua kampung, kak Esah duduk depan aku. Mata aku asyik memandang pehanya yang gebu dan lebar dalam kain batik tu. Aku berkali-kali menelan air liur dan bayangkan betapa bestnya kalau peha besar tu terkangkang menerima rodokan batang aku di cipapnya. Masa ketua kampung pergi ambilkan borang asrama untuk anak kak Esah, aku lagilah tak boleh tahan sebab kak Esah duduk silangkan kakinya. Jadi pehanya nampak lagi sendat dalam kain batik tu. Aku tau kak Esah tengok aku, jadi dengan selamba aku raba-raba batang aku yang keras dalam seluar.

Lepas dah melalui denai kecil, aku pun berjalan beriringan dengan kak Esah. Aku tengok depan belakang kiri kanan. Line clear. Aku pun mula cucuk jarum. Aku raba bontot kak Esah. Rasa lembut je bontot lebar dia yang berlemak tu. Dari tepi aku nampak bontot dia menonggek pulak. Makin stim pulak aku. Kak Esah biarkan je. Dia senyum je. Aku yang tau dia ni mesti boleh makan punya pun tarik tangan dia masuk kat belukar tepi denai tu. Kak Esah biar je aku tarik dia sampai agak dalam sikit dari denai tu, aku pun sandarkan kak Esah kat sepohon pokok yang redup. Aku peluk kak Esah dan kucup bibir bini orang yang berumur dan montok tu. Kak Esah nampaknya membalas. Memang dia pun suka kat aku rupanya.

Kami berdiri berpelukan dan berciuman. Tubuh montok kak Esah yang bertudung, berbaju kemeja singkat dan berkain batik itu aku peluk semahunya. Seluruh pelusuk tubuh bini orang yang berlemak itu aku raba dan ramas sesedapnya. Batang aku yang makin stim dalam seluar kak Esah pegang. Dia buka seluar aku dan dia pegang serta mula melancapkan batang aku sampai aku jadi makin stim yang teramat sangat. Aku minta kak Esak hisap batang aku. Kak Esah pun menyangkung dan menghisap batang aku keluar masuk mulutnya. Aku tengok kepala kak Esah yang bertudung tu bergerak depan belakang hisap batang anak muda yang berpuluh tahun muda darinya. Bontot kak Esah yang lebar tu nampak sendat dalam kain batiknya masa dia menyangkung macam tu. Aku paut kepala kak Esah dan aku jolok mulut kak laju-laju. Kak Esah biarkan aku rodok kepala dia yang bertudung tu.

Selepas itu, aku minta kak Esah duduk atas rumput yang bersih dan kering. Kak Esah macam faham apa yang aku nak buat. Dia pun mengangkang dan menunggu aku membuka kain batiknya. Aku usap peha kak Esah dan aku selak kain batiknya. Cipap kak Esah yang kehitaman tu aku nampak dah berkilat dengan lendir. Nampak sangat makcik kita sorang ni dah stim sangat. Aku pun apa lagi, terus terjun dalam lubang cipapnya yang dah longgar gila tu. Aku hayun sesedap rasa. Walau pun dah longgar sebab dah berderet budak yang dia beranakkan, tapi masih syok dengan kelembutan daging dalamnya dan licin dengan air cipapnya. Kena pulak tu kak Esah kemut memang sedap. Rasa macam ada mulut satu lagi tengah hisap batang aku kat bawah. Lazat, memang lazat.

Kak Esah terkangkang dengan kain batiknya yang terselak. Tudungnya yang semakin kusut menampakkan bahawa dia semakin hilang kawalan diri. Aku menjolok cipap longgar perempuan berumur yang bertubuh montok dan berlemak itu semahu-mahunya. Bunyi lucah dari cipapnya yang berlendir dengan air nafsu sungguh memberahikan. Tudung kak Esah sedikit kusut. Lemak yang membuncitkan perut kak Esah membuai-buai setiap kali aku menghenjut batang ku keluar masuk bagaikan belon yang berisi air. Nafsu ku semakin tidak keruan dan aku semakin seronok menyetubuhi wanita matang itu.

Kak Esah memeluk ku dan menarik tubuh ku rapat kepadanya. Dia berbisik bertanyakan adakah sedap menyontot tubuh gemuknya. Aku memberi respon dengan mengatakan ianya sungguh melazatkan. Kak Esah mendesah nikmat dan menyuarakan kesedapannya di jolok batang ku. Suara kak Esah semakin tersekat-sekat. Kak Esah semakin kuat memeluk ku dan akhirnya tubuhnya terangkat-angkat membuatkan tubuh ku yang lebih slim darinya turut terangkat. Jelas dia sudah mencapai kepuasan batinnya. Bau peluh kak Esah semakin semerbak menusuk hidung ku. Aku bangun dari menindih tubuhnya. Aku minta kak Esah menonggeng di atas tanah yang beralaskan rumput. Kak Esah menonggeng dan aku lihat kain batik di bontotnya basah dengan air nafsunya. Aku selak kainnya dan aku ramas daging bontot kak Esah yang berlemak.
Aku sumbat batang ku ke dalam lubang cipap kak Esah. Aku celup batang aku sekali dua hingga ke pangkal dan aku keluarkan kembali. Aku ludah simpulan lubang dubur kak Esah yang berwarna gelap itu. Aku kuak belahan bontotnya yang berlemak itu bagi membolehkan air liur ku masuk ke dalam duburnya. Aku halakan kepala batang ku ke simpulan dubur empuk bini orang yang berumur itu dan aku tekan sedikit demi sedikit hingga tenggelam kepala batang ku. Kak Esah merengek dan bertanya kepada ku adakah boleh melakukan persetubuhan melalui jalan najis itu. Aku memberitahunya bahawa sudah tentu boleh dan sememangnya aku bernafsu kepadanya gara-gara bontotnya. Kak Esah memberitahu ku bahawa dia tidak pernah di liwat dan agak takut untuk melakukannya. Aku memujuk kak Esah agar tenang dan biarkan aku saja yang bertungkus lumus. Aku minta kak Esah berikan saja duburnya untuk ku nikmati. Kak Esah agak gugup, namun dia membenarkan.

Aku tekan batang ku hingga seluruhnya masuk ke dalam dubur kak Esah. Melentik tubuh gebunya mungkin sebab pedih sebab pertama kali duburnya di liwat. Aku hayun batang aku di lubang najisnya yang sempit itu. Sungguh sedap rasanya meliwat dubur perempuan berumur yang berlemak itu. Kain batik kak Esah aku selak lagi hingga seluruh bontotnya yang putih dan lebar itu menampakkan gegarannya. Bagaikan belon berisi air, bontot berlemak kak Esah berayun ketika aku menghayun batang ku. Setiap kali batang ku menujah dubur empuk berselulit perempuan kampung itu, semakin sedap ku rasa. Aku menghayun bagai nak gila. Kak Esah merengek tak henti-henti. Melentik bontot kak Esah dijolok batang aku. Aku hilang kawalan. Bontot berlemak yang lebar itu semakin membuatkan aku ghairah. Aku jolok bontot tonggek bini orang itu semakin laju. Kak Esah mengerang semakin kuat. Akhirnya aku benamkan batang ku dalam-dalam dan ku lepaskan air mani yang berkhasiat dan subur ke dalam dubur kak Esah. Kak Esah merengek sewaktu dia merasakan air mani terpancut-pancut dari batang ku yang tersumbat sedalam-dalamnya di dalam duburnya. Aku perah seluruh air mani ku agar keluar memenuhi lubang bontot bini orang yang kegersangan itu.

Selepas puas memenuhkan lubang bontotnya, aku tarik batang ku keluar. Serentak itu, tanpa aku duga kak Esah mengeluarkan gas aslinya dari lubang bontotnya yang ternganga. Berkali-kali kak Esah terkentut-kentut hingga anginnya dapat ku rasa kuat menghembus batang ku yang sudah terkeluar dari duburnya. Kemudian mengalirlah benih ku keluar dari duburnya setelah ianya sesat tidak menjumpai lubuk peranakan yang boleh dibuntingkannya, sebaliknya hanya najis-najis yang bakal diberakkan sahaja yang dijumpainya. Kak Esah tersipu-sipu malu. Dia berdiri dan membetulkan tudung serta kain batiknya. Ketika itu kak Esah memanggilku dan mengangkat kainnya. Kak Esah menunjukkan sesuatu kepada ku. Dari kainnya yang diangkat, aku lihat air mani ku mengalir turun dari duburnya ke peha dan betisnya. Kak Esah kata air mani ku banyak dan dia kata aku seakan-akan kencing di dalam duburnya.

Dengan kepedihan, kak Esah berjalan semacam terkangkang pulang ke rumahnya. Sewaktu kami berpisah mengikut haluan masing-masing, aku terdengar bunyi air mani ku tercirit-cirit dari lubang bontotnya. Kak Esah ketawa kecil sambil berlalu dari situ. Aku melihat kain batik kak Esah basah dari bontot hingga ke bawah. Aku tersenyum sendiri. Tak sangka, sedap juga emak orang yang dah kira berumur tu. Paling kelakar adalah sempat juga dia kentut kepada ku. Memang aku tak dapat lupakan kak Esah. Setiap kali terkentut, tiap kali itulah aku akan teringat kepada kak Esah.

selepas affair dengan kak Esah, aku menjalinkan pula hubungan sulit dengan Kak Sue. Dia ni bini orang juga. Lakinya bekerja bawa lori di pekan dan balik 3 hari sekali. Anaknya pun dah besar-besar dan paling sulong sebaya aku dan masih belajar di unversiti. Aku mula main dengan kak Sue semasa kak Sue datang ke rumah aku minta tolong buatkan surat untuk urusan tanahnya. Aku pun sambil buat surat sambil cucuk jarum. Kak Sue ni orangnya biasa-biasa je, tak semontok kak Esah dan Kak Timah, gebu-gebu je lah. Tapi bontot dia membuatkan aku macam nak bawak dia lari dan kawin kat Siam. Dahlah lebar, tonggek pulak tu. Aku yang stim sangat kat dia pun selamba je bangun dari kerusi komputer. Dia punya terlopong tengok aku sampai lalat pun boleh masuk. Nak tahu kenapa. Sebab masa aku bangun tu batang aku tegak menongkat kain pelikat. Kak Sue senyum je kat aku. Aku pun senyum juga kat dia.
Lepas tu aku offer dia pegang batang aku. Kak Sue ni pun berani juga nak cuba. Dia pun pegang. Biasalah, alang-alang dah pegang, aku minta dia lancapkan sekali. Kak Sue pun lancapkan dan aku pun tanggalkan kain pelikat dan baju aku sampai aku telanjang depan kak Sue. Kak Sue pun hisap batang aku lepas aku minta dan seterusnya persetubuhan pun bermula. Aku main dengan kak Sue tak pernah ikut depan. Walau jolok cipap sekali pun, tak pernah ikut depan. Mesti menonggeng sebab aku syok gila dengan bontot dia yang lebar dan tonggek tu. Dah lah pinggang dia slim. Aku beruntung sebab kak Sue dah selalu kena liwat laki dia. Jadi tak ada masalah masa aku jolok bontot dia pertama kali. Memancut air mani aku dalam bontot dia. Kak Sue ni pun jenis suka pakai kain batik ke hulu hilir. Jadi memang senang sangat nak main dengan dia kat mana-mana pun.

Pernah sekali tu aku dah gian gila dengan bontot tonggek dia tu, aku main dengan dia kat belakang reban ayam rumah dia. Masa tu aku sengaja datang ke rumah dia. Tengok-tengok dia tengah berkemban sidai baju kat ampaian. Aku pun ngorat ajak main. Dia pun ok je. Tapi masa tu mak dia ada dalam rumah. Anak-anak dia pun ada juga. Jadi dia pun ajak aku pergi belakang rumah dan kat belakang reban pun jadi. Aku selak kain batik kemban dia dan jolok cipap dia dari belakang. Bila nak terpancut je, aku cabut batang aku dan aku jolok bontot dia. Aku rodok dubur tonggek kat Sue kuat-kuat sampai dia menjerit kecil. Lepas tu macam biasalah, aku kencingkan mani aku dalam bontot dia.

Tu je lah… sampai sekarang aku masih menikmati tubuh empuk mereka. Dari apa yang aku tahu, masing-masing kata puas main dengan lelaki muda. Sebab lelaki dah berumur ni dah tak pandang sangat perempuan montok-montok dan gebu-gebu macam mereka. Lelaki muda je yang boleh bagi mereka kepuasan batin walau pun lubang masing-masing dah longgar. Lebih-lebih lagi lubang bontot yang ada sebilangannya yang sebelum itu tak pernah kena liwat, akhirnya di liwat juga. Bagi mereka, walau pun tak sedap pada mulanya, tapi bila dah selalu kena, sedap gila rasanya hingga menimbulkan kerinduan dan ketagihan pada duburnya untuk diliwat. Malah, itu jugalah satu-satunya lubang yang masih sempit dan sedap ditubuh mereka yang boleh dinikmati dengan penuh nikmat untuk lelaki muda yang memberikan mereka kepuasan batin. Jadi tak hairanlah dia orang semua malas nak jaga badan. Lagi besar bontot dia orang lagi dia orang suka sebab dia orang tahu ada orang yang menghargai bontot besar mereka tu.
Viewing all 152 articles
Browse latest View live